Safi’i, Imam (2015) Politeness strategies used by the judges in public discussion on Civics Education Taught in American Schools. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11320015.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
This study was carried out to describe the kinds of politeness strategies used by judges in public discussion on civics education taught in American schools. This study also intended to give some contributions concerning the factors that influence the use of certain kinds of politeness strategies by the judges along with its functions.
This study is a descriptive qualitative research since the research design based on the study case also the data in this research are in the form of sentences, clauses, phrases and words. The data were analyzed using Brown and Levinson theory of politeness (1987) that divided the types of politeness into four categories; bald on record, positive politeness, negative politeness, and off record. Brown and Levinson (1987) in this theory, also explain that the use of the strategies influenced by three factors namely power, social distance and loading rates (ranking of imposition).
The result shows that the judges often used positive politeness strategies. It shown from the findings that the use of positive politeness strategies are found in 26 data, while negative politeness strategies are 12 data, bald on record politeness strategies are 11, and off record strategies are found in 7 data only. The judges often use positive politeness strategies in term of showing interest or exaggeration, seeking agreement, avoiding disagreement, including speaker and hearer together, and giving gift. The factor of using positive politeness strategies by the judges is the social distance between judges that actually in same position either in the context (public discussion) or outside the context (retired supreme court justice). Thus, since they have already known each other, they used positive politeness strategies in order to keep maintaining the harmonious relationship between them. Based on the findings and the discussions, the researcher concludes that the judges often using positive politeness strategies in informal situation such the public discussion.
ABSTRAK
Penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang strategi kesopanan yang digunakan oleh hakim-hakim dalam diskusi umum mengenai pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah-sekolah Amerika. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan berbagai macam strategi kesopanan oleh para hakim tersebut beserta fungsinya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan desain penelitian ini menggunakan data-data dalam bentuk kalimat, klausa, frasa, dan kata. Data-data tersebut dianalisis menggunakan teori strategi kesopanan oleh Brown dan Levinson (1987) yang membagi strategi kesopanan dalam empat kategori; langsung, kesopanan positif, kesopanan negatif, dan tidak langsung. Brown and Levinson (1987) dalam teori ini, juga menjelaskan bahwa penggunaan berbagai strategi tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu power, jarak sosial dan tingkat imposisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim-hakim tersebut sering menggunakan strategi positive politeness. Hal ini dapat diketahui dari data-data yang menunjukkan penggunaan strategi kesopanan positif terdapat dalam 26 data, sedangkan strategi kesopanan negatif ditemukan dalam 12 data, strategi langsung ditemukan sebanyak 11 data, dan strategi tidak langsung hanya ditemukan dalam 7 data. Strategi kesopanan positif oleh hakim-hakim tersebut memiliki fungsi sebagai berikut; menunjukkan ketertarikan, persetujuan, menghindari kesalahpahaman, kebersamaan antara pembicara dan pendengar, serta pemberian. Adapun faktor yang menyebabkan seringnya hakim-hakim tersebut menggunakan strategi kesopanan positif dibanding strategi lainnya adalah jarak sosial antar pembicara menunjukkan keseimbangan baik dalam konteks diskusi tersebut dan di luar konteks tersebut (mantan anggota parlemen). Sehingga, dikarenakan mereka telah mengenal satu sama lain, mereka menggunakan strategi positive politeness dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik mereka. Berdasarkan hasil penemuan dan diskusi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hakim-hakim tersebut cenderung menggunakan strategi kesopanan positif dalam situasi informal seperti halnya diskusi publik dalam penelitian ini.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Cahyono, Agus Eko | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | politeness strategies, judges, public discussion, civics education, American schools; strategi kesopanan, hakim, diskusi publik, pendidikan kewarganegaraan, sekolah Amerika | ||||||
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200299 Cultural Studies not elsewhere classified 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2004 Linguistics > 200401 Applied Linguistics and Educational Linguistics |
||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Adi Sucipto | ||||||
Date Deposited: | 21 Feb 2023 11:11 | ||||||
Last Modified: | 21 Feb 2023 11:11 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47021 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |