Pragmatic analysis on the teacher’s questioning functions in EFL classroom

ABSTRACT

This research examines the functions of teacher’s question made by the English teacher of Senior High School 8 Malang. The focus of analysis is given to extended questions made by the teacher. The term extended question refers to teacher follow- up questions given to the students because they failed to answer the previous question. The aim is to help the students enable to answer the teacher’s questions.

This research is based on the collection and analysis of two observations of English class meeting, with eighteen data of questions found. As a basis for understanding the teacher’s question, this research draws on Bloom’s taxonomy questions (Bloom, 1956), pragmatic theory (Searle, 1969), and teacher’s questions functions (Guilford, 1971). Bloom’s taxonomy of questions is initially used to categorize the teacher’s questions. The result of teacher’s question categorization was then analyzed by using pragmatic theory which covers seven illocutionary forces (Searle, 1969) in order to know their functions (Guilford, 1971).

This research found that all Bloom’s (1956) levels of questions (knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis, and evaluation) were used in the classroom by the teacher. These questions sometimes had correct functions of question used by the teacher, while sometimes they don’t. The functions of questions which were correctly used by the teacher occurred when the use of the intended and extended questions belong on the similar level with Bloom’s taxonomy. In this situation, the teacher did not modify the intended question level to different one. Yet, this study also found that some questions were not used appropriately by the teacher due to two reasons: (1) the teacher modified the intended question level to different one (2) an extended question might served different functions. In addition, the teacher’s question also functioned as giving information or stating a point when it is used rhetorically, i.e. when the teacher did not intentionally ask question. This is different from the one proposed by Guilford (1967) where the functions of question are to improve students’ cognitive, convergent, divergent and evaluative skill.

From the perspective of the object of data, further researchers may analyze on other types of questions like Long &Sato’s (1983) referential and display questions, to be analyzed. From theoretical point of view, further research may use conversation analysis to investigate questions’ function. Further researchers may also analyze the function of question proposed by Brown & Wragg (1993), Nunan & Lamb (1996), Peacock (2001) to know other functions of questions.

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang fungsi dari pertanyaan guru bahasa Inggris SMAN 8 Malang. Penelitian ini fokus terhadap pertanyaan susulan yang diucapkan oleh guru. Hal ini dilakukan oleh guru, karena siswa gagal untuk menjawab pertanyaan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan guru.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap dua pertemuan kelas bahasa Inggris. Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah delapan belas data pertanyaan. Landasan yang digunakan untuk memahami pertanyaan guru adalah pertanyaan Bloom’s taxonomy (Bloom, 1956), teori pragmatis (Searle, 1969), dan fungsi pertanyaan guru (Guilford, 1971). Pertanyaan Bloom’s taxonomy awalnya digunakan untuk mengkategorikan pertanyaan guru. Hasil dari pengkategorian tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teori pragmatis yang meliputi tujuh ilokusi (Searle, 1969) untuk mengetahui fungsi dari pertanyaan tersebut (Guilford, 1971).

Penelitian ini menemukan bahwa semua pertanyaan yang terdapat di Bloom’s taxonomy digunakan di dalam kelas oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan ini kadang- kadang memiliki fungsi yang benar, sementara kadang-kadang tidak. Fungsi pertanyaan yang benar digunakan oleh guru terjadi ketika penggunaan pertanyaan susulan yang dimaksud terdapat pada kategori yang sama dengan level pertanyaan yang terdapat di Bloom’s taxonomy. Dalam situasi ini, guru tidak memodifikasi tingkat pertanyaan Bloom’s taxonomy yang ditujukan dengan pertanyaan Bloom’s taxonomy yang memiliki level yang berbeda. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa beberapa pertanyaan tidak digunakan secara tepat oleh guru karena dua alasan: (1) guru memodifikasi tingkat pertanyaan, 2) pertanyaan susulan menyajikan fungsi yang berbeda. Selain itu, pertanyaan guru juga berfungsi sebagai pemberi informasi. Hal ini terjadi ketika guru tidak sengaja mengajukan pertanyaan. Hal ini berbeda dari yang diusulkan oleh Guilford (1967) di mana fungsi pertanyaan hanyalah untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa secara 'kognitif, konvergen, divergen dan evaluatif.

Dari perspektif objek data, peneliti selanjutnya dapat menganalisis pada jenis pertanyaan yang berbeda, seperti pertanyaan Long & Sato (1983). Dari sudut pandang teoretis, penelitian selanjutnya dapat menggunakan analisis percakapan yang berbeda untuk menyelidiki fungsi pertanyaan '. Peneliti selanjutnya juga dapat menganalisis fungsi pertanyaan yang diajukan oleh Brown & Wragg (1993), Nunan & Lamb (1996), Peacock (2001) untuk mengetahui fungsi lain dari pertanyaan.