Responsive Banner

Studi konstruksi sosial Tajdidun Nikah penganut Tarekat Naqsyabandiyah, Mujaddadiyah, Kholidiyah, Shofaiyah (TNMKS) di PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa, Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo

Hanafi, Hanafi (2022) Studi konstruksi sosial Tajdidun Nikah penganut Tarekat Naqsyabandiyah, Mujaddadiyah, Kholidiyah, Shofaiyah (TNMKS) di PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa, Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img]
Preview
Text (Fulltext)
200201210032.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

Dalam sebuah pernikahan, terdapat fenomena-fenomena yang terjadi dengan tujuan yang sama yaitu mewujudkan keluarga yang bahagia. Menyikapi sebuah fenomena itu, salah satunya adalah tajdidun nikah yang ada dalam masyarakat yang terkadang digunakan sebagai alternatif bahkan menjadi sebuah tradisi dalam sebuah lingkungan tersendiri khususnya pada penganut tarekat yang ada di PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa. Hal ini didasari atas dasar memperbaiki hubungan batin pasangan suami-istri dengan menikahkan ruhani mereka.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah proses membangun keluarga bahagia melalui tajdidun nikah di kalangan penganut tarekat PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa serta tradisi tajdidun nikah di kalangan penganut tarekat PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa perspektif teori konstruksi sosial.

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yuridis empiris (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi editing, classifying, verifying, analisis data menggunakan teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tajdidun nikah adalah sebuah alternatif tindakan spiritualitas dalam islam yang menjadi tradisi dalam ketarekatan PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa (Naqsyabandiyah, Mujaddadiyah, Kholidiyah, Shofaiyah) dengan tujuan membangun dan mewujudkan keluarga bahagia yang hakiki (sakinah, mawaddah, worohmah dan barokah|). Tradisi itu dilakukan oleh penganut tarekat yang sudah melakukan suluk dikarenakan mereka yang sudah muncul akan kesadaran, kelemahan, kekurangan, kesalahan diri, ketenangan hati dan mampu menundukkan nafsu kebinatangannya. Sehingga dengan begitu sikap bijak dan jujur mengakui kesalahan serta meminta maaf terhadap pasangan akan otomatis muncul. Keluarga bahagia dengan melalui tajdidun nikah perspektif konstruksi sosial yaitu dimana proses eksternalisasinya ketika mereka melihat dan mendengar perilaku penganut tentang tajdidun nikah. Ketika hal tersebut mereka fahami dan yakini sebuah kebenaran realitas dalam dirinya maka hal ini adalah objektivasi. Setelah mereka melakukan atau mengaplikasikan kebenaran tersebut dan terdapat perubahan sikap atas adasar pengaruh kebenaran itu dalam diri mereka, maka inilah proses internalisasi.

ABSTRACT

In a marriage, some phenomena occur with the same goal of creating a happy family. Responding to a phenomenon, tajdidun marriage that exists in society is sometimes used as an alternative and even becomes a tradition in a different environment, especially among tarekat adherents in PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa. This is based on improving the inner relationship of husband and wife by marrying off their spirituality.

The problem in this research is the process of building a happy family through tajdidun marriage among tarekat adherents of the PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa and the tradition of tajdidun marriage among tarekat adherents of the PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa perspective of social construction theory.

The research method used is a type of empirical juridical research (field research) with a qualitative approach. The data collection used is observation, interview, and documentation. Data analysis techniques include editing, classifying, verifying, and data analysis using the social construction theory proposed by Peter L. Berger and Thomas Luckmann.

The results of this study indicate that tajdidun marriage is an alternative to spirituality in Islam which has become a tradition in tarekat of PP. Ahlus-Shofa Wal-Wafa (Naqsyabandiyah, Mujaddadiyah, Kholidiyah, Shofaiyah) with the aim of building and realizing an intrinsically happy family (sakinah, mawaddah, worohmah and barokah). The tradition is carried out by tarekat adherents who have done suluk because they have emerged with awareness, weakness, shortcomings, self-errors, calmness of heart, and are able to subdue their animal desires. So that a wise and honest attitude to admit mistakes and apologize to your partner will automatically appear. Happy families through tajdidun marriage social construction perspective, namely where the externalization process is when they see and hear the behavior of adherents about tajdidun nikah. When they understand and believe in the truth of reality in themselves, then this is objectivation. After they do or apply the truth and there is a change in attitude on the basis of the influence of the truth in them, then this is the process of internalization.

مستخلص البحث

في الزواج هناك ظواهر تحدث لنفس الهدف وهو تكوين عائلة سعيدة. الاستجابة الظاهرة أحدها هو تجديد النكاح الموجود في المجتمع والذي يستخدم رديف حتى يصبح تقليد في بيئة منفصلة، خاصة أتباع طريقة في معهد أهل الصفا والوفا. وهذا يقوم على أساس تحسين العلاقة الباطنية بين الزوج والزوجة بالزواج روحانيتهما.

أما مصاعب في هذا البحث، عملية بناء عائلة سعيدة من خلال تجديد النكاح بين أتباع طريقة في معهد أهل الصفا والوفا وتقليد تجديد النكاح لنظرية البناء الاجتماعي في أتباع طريقة معهد أهل الصفا والوفا.

المنهج المستخدم في هذا البحث هو نوع البحث القانوني التجريبي (بحث ميداني) بمدخل كيفي. أسلوب جمع البيانات هي الملاحظة، والمقابلة، والتوثيق. أسلوب تحليل البيانات هي تصحيح(editing)، وتصنيف (classifying)، وتحقق(verifying)، وتحليل البيانات باستخدام نظرية البناء الإجتماعي الذي اقترحها فتر ل. برجير و طماس لقمان.
نتائج في هذا البحث هي أن تجديد النكاح هو بديل الروحانية في الإسلام الذي يصبح تقليد في طريقة معهد أهل الصفا والوفا (النقشبندية، المجدادية، الخالدية، الصفائية) بهدف بناء وتكوين عائلة سعيدة حقيقية (سكينة، مودة، ورحمة، وبركة). هذا تقليد نفذها أتباع طريقة لكي يفعل السلوك بسبب من ظهر الوعي، والضعف، والعيوب، وأخطاء النفس، إتزان، وقادر على إخضاع شهوته الحيوانية. بحيث يظهر موقف الموزون، وصادق للإعتراف بالأخطاء وسيظهر إعتذار للشريك. عائلة سعيدة من خلال تجديد النكاح لنظرية البناء الاجتماعي أي حيث تكون عملية تخارج عندما يرون ويسمعون المتابعين حول تجديد النكاح. عندما يفهمون ويؤمنون بحقيقة الواقع في أنفسهم فهذا هو الهدف. بعد أن يفعلوا أو يطبقوا الحقيقة ويحدث تغيير في الموقف على أساس تأثير الحقيقة فيهم، فهذه هي عملية الاستيعاب.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisor: Tamrin, Dahlan and Hakim, M. Aunul
Contributors:
ContributionNameEmail
UNSPECIFIEDTamrin, DahlanUNSPECIFIED
UNSPECIFIEDHakim, M. AunulUNSPECIFIED
Keywords: Tajdidun Nikah; Konstruksi Sosial; Tajdidun Marriage; Social Construction; تجديد النكاح ; بناء الاجتماعي
Departement: Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Hanafi Hanafi
Date Deposited: 15 Feb 2023 07:27
Last Modified: 11 May 2023 09:00
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/46609

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item