Winarni, Ratna (2007) Pandangan Elit Masyarakat terhadap Perkawinan akibat Perzinaan: Studi pada Elit Masyarakat Dusun Pandean, Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
03210073.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (603kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Perkawinan merupakan suatu akad atau perjanjian untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk membolehkan atau menghalalkan hubungan kelamin sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasakan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebuah fenomena yang terjadi, praktek perzinaan telah tersebar, hal ini dapat diketahui ketika terdapat beberapa pemudi yang hamil diluar nikah. Bahkan yang lebih memperhatinkan perbuatan itu juga terjadi pada anak yang masih berada dibangku sekolah. Alternatif yang diambil untuk menghilangkan aib tersebut, beberapa pemudi melakukan pernikahan. Demikian juga yang terjadi di Dusun Pandean, kebanyakan pemuda dan pemudi melakukan perkawinan setelah melakukan perzinaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan akibat perzinaan; mengetahui pandangan elit masyarakat terhadap perkawinan akibat perzinaan; mengetahui upaya elit masyarakat dalam menghadapi perkawinan akibat perzinaan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah interviu. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat- sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan akibat perzinaan antara lain: a) tidak adanya restu dari orang tua; b)kadar keimanan yang rendah; c) pergaulan bebas; d) kurang adanya kesadaran hukum dari pelaku perkawinan akibat perzinaan itu sendiri; e) kurang adanya penyuluhan hukum dari para penegak hukum. Sedangkan pandangan elit masyarakat terhadap perkawinan akibat perzinaan antara lain: a) perkawinan akibat perzinaan merupakan perkawinan yang tidak aman bagi seseorang dari bahaya perzinaan (tidak harmonis); b) perkawinan tersebut dinyatakan sah karena dengan dilakukannya akad nikah dan sebaliknya perkawinan tersebut dinyatakan haram karena kandungan yang ada pada wanita itu tidak sah keturunannya; c) perkawinan tersebut boleh dilakukan karena melihat keadaan yang sudah terlanjur hamil dan status anak yang tanpa bapak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Tamrin, Dahlan | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Perkawinan dan Perzinaan | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 10 Feb 2023 11:15 | ||||||
Last Modified: | 10 Feb 2023 11:15 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/46390 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |