Pengelolaan Pendidikan Pesantren di Mahad Sunan Ampel Al-Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

ABSTRAK

Studi ini berangkat dari observasi penulis terhadap fenomena munculnya pesantren mahasiswa yang didirikan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Malang, sekarang berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang; yang selanjutnya disebut Ma’had Sunan Ampel Al-Ali (MSAA). Pesantren mahasiswa merupakan fenomena baru sebagai pesantren tipikal yang mepunyai keunikan dan karakteristik dari pesantren pada umumnya, MSAA yang hanya merekrut santrinya dari mahasiswa UIN merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji karena sementara orang beranggapan bahwa antara pesantren dan dengan mahasiswa berada pada posisi yang antagonis; pesantren diklaim sebagai lembaga tradisional dengan sistem manajemen non-profesional, sementara mahasiswa dengan kultur akademisnya menjadikan dirinya bersikap professional. Berangkat dari fenomena tersebut, maka skripsi ini diberi judul “Pengelolaan Pesantren Mahasiswa di Ma’had Sunan Ampel Al-Ali Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang”.

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juni 2009 sampai bulan Juli 2009. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, jenis studi kasus dengan landasan berfikir eksplanatoris. Dalam penelitian ini dilakukan tanpa mengisolasi subjek penelitian dan dilakukan secara langsung di lapangan. Untuk mengumpulkan data yang relevan guna menjawab fakus penelitian, maka skripsi ini menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data, seperti interview, observasi, dan studi dokumentasi.

Penelitian ini menghasilkan: pertama, Proses Perencanaan, yaitu:1) tujuan yang ingin dicapai dalam membentuk :Intelek yanf Ulama Profesional atau Ulama’ yang Intelek Profesional”,2) bentuk perencanaan bersifat jangka pendek, yaitu perencanaan selama satu tahun; 3) ada program yang direncanakan; 4) perencanaan disusun melalui rapat kerja; dan ) tehnik penytususnan program menggunakan Diagram Balok (Bar Chart) atau Diagram Gannt (Gannt Chart). Kedua, Proses Pengorganisasian, yaitu: 1) ada struktur organisasi; 2) pengurus dipilih melalui seleksi; 3) keputusan diambil berdasarkan muayawarah dan putusan akhir oleh Direktur ma’had; 4) bentuk organisasi tunggal, lalu lintas kekuasaan Line and Staf; dan ) ada pendelegasian wewenanng antar pengurus dalam divisi yang sama. Ketiga, Proses pelaksanaan, yaitu: 1) semua program terlaksana; 2) ada pemberian motivasi dari pimpinan; 3) ada faktor penghambat, yaitu dana dan heterogenitas mahasantri; dan 4) ada faktor pendukung, yaitu motivasi dan keaktifan pengurus tinggi serta adanya dukungan financial dari orang tua mahasantri dan sponsor. Keempat, Proses Pengawasan, yaitu: 1) pengawasan melalui rapat, evaluasi bulanan, dan inspeksi mendadak; 2) sasaran pengawasan sarana dan prasarana, program kegiatan serta pengurus; 3) pengawasan selakukan secara bertahap; 4) laporan secara tertulis dan lisan; dan 5) cara mengatasi hambatan dana adalah iuran, sumbangan mahasantri dan sponsor. Sedangkan penanganan masalah heterogenitas mahasantri adalah dengan membuat inovasi-inovasi serta kreatifitas acara di tiap-tiap mabna.

Sebagai rekomendasi, Direktur ma’had supaya lebih banyak memberikan motivasi kepada para pengurus/bawahan serta meningkatkan dan memperbaiki manajemen yang diterapkan. Bagi universitas, diharapkan dukungan secara penuh, terlebih aspek pendanaan demi lebih baik dan majunya ma’had ke depan, karena ma’had merupakan salah satu elemen penting bagi universitas.