Peran guru dalam menciptakan suasana religius di SMA Tunas Luhur Probolinggo

ABSTRAK

Sekolah merupakan pendidikan formal yang bertugas mempengaruhi dan menciptakan kondisi yang memungkinkan perkembangan anak secara optimal. Sedangkan guru sebagai figur digugu dan ditiru yang memiliki kepribadian luhur yang dapat mempengaruhi suasana sekolah. Penelitian ini untuk mengetahui secara khusus tentang peran guru dalam menciptakan suasana religius di SMA Tunas Luhur Paiton Probolinggo dengan fokus pelaksanaan penciptaan suasana religius di luar kelas (dalam sekolah), sehingga guru yang mempunyai peran yang sangat penting di lingkungan sekolah benar-benar terwujud. Rumusan masalah dalam hal ini adalah: 1. Bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menciptakan Suasana Religius di SMA Tunas Luhur Paiton Probolinggo, 2. Bagaimana Peran Guru Non pendidikan Agama Islam dalam Menciptakan Suasana Religius di SMA Tunas Luhur Paiton Probolinggo, 3. Bagaimana kerjasama antara guru pendidikan agama islam dengan guru non pendidikan agama islam dalam menciptakan suasana religius di SMA Tunas Luhur Paiton Probolinggo.

Peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai pengajar di sekolah sekaligus sebagai pendidik bagi anak didiknya dengan memberikan pembinaan akhlaq mulia dan meluruskan perilakunya. Begitu pula dengan peran guru non Pendidikan Agama Islam mempunyai peran serta kedudukan sebagai pengajar, pembimbing dan sebagai fasilitator. Semua sekolah pastilah menginginkan hasil yang baik dari pendidikan anak didiknya, maka dari itu perlulah adanya kerjasama atau hubungan yang erat antara guru Pendidikan Agama Islam dengan guru non Pendidikan Agama Islam.

Adapun metode pembahasan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Beberapa deskripsi tersebut digunakan untuk menemukan prinsip- prinsip dan kejelasan yang menuju pada kesimpulan. Jenis penelitiannya adalah studi kasus. Kehadiran peneliti bertindak sebagai pengamat penuh. Sumber data berasa l dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui observasi, interview dan dokumentasi. Tekhnik analisis datanya dengan cara mereduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Kemudian pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, trianggulasi. Adapun tahap-tahap penelitian yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.

Hasil dari penelitian ini adalah proses penciptaan suasana religius untuk pembentukan kepribadian anak didik baik melalui pembimbingan maupun pembiasaan dalam membentuk generasi muda agar memiliki dasar agama yang kuat sehingga selalu ingat kepada Allah SWT dimanapun dan kapanpun, dan akan terhindar dari perbuatan amoral sekaligus memiliki kepribadian yang utama kelak jika dewasa, kemudian temuan penulis tentang peran guru dalam menciptakan suasana religius di SMA Tunas Luhur

Paiton Probolinggo yaitu: peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai suri tauladan dan pembimbing. Sedangkan Peran guru non Pendidikan Agama Islam dalam membantu/ mendukung peran guru pendidikan agama islam yang menjadi aktor utama dalam menciptakan suasana religius mempunyai peran sebagai pembimbing dan fasilitator. Kerjasama antara guru Pendidikan Agama Islam dengan guru non Pendidikan Agama Islam dalam menciptakan suasana religius sangat erat sekali, karena mengingat perannya mereka sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab terhadap perkembangan peserta didiknya dengan mengembangkan seluruh potensi peserta didiknya, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik kearah yang lebih baik.