Bahrowi, Ahmad Khoshi (2007) Jima’ dan Implikasi Hukumnya: Studi Deskriptif terhadap Kitab Al-Asybâh Wa Al-Nadhâir Fi Qowâid Wa Furủ’ Fiqh Al-Syâfi’i Karya Imam Jalaluddin Al-Sayuthi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (fulltext)
02210048.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (813kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Di kalangan ahli hisab Malang terdapat beragam paradigma dalam penetapan bulan baru Qomariyah, ada yang memakai paradigma ijtimâ` qabl al-ghurûb, imkân al- ru`yah dan wujûd al-hilâl. Hal itu terkait dengan pemahaman masing-masing aliran terhadap sumber hukum syar`i yang mereka gunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan membandingkan paradigma yang berkembang tentang penetapan bulan Qomariyah. Di samping itu untuk menjelaskan hubungan antara pengambilan sumber hukum dalam penggunaan paradigma yang dijadikan pedoman dalam rangka untuk menemukan jawaban dari tiga rumusan masalah yang terkait dengan mengapa terjadi perbedaan dalam penggunaan paradigma penentuan awal bulan Qomariyah, rujukan apa yang digunakan serta apakah upaya teknis yang bisa dilakukan untuk menjembatani perbedaan penggunaan paradigma dalam memprediksi bulan baru Qomariyah tersebut
Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa perbedaan penggunaan paradigma dalam penetapan bulan baru yang memiliki karakteristik masing-masing sering kali berdampak sosiologis cukup meresahkan bagi masyarakat terutama terkait dengan pelaksanaan ibadah. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis diskriptif komparatif paradigma penetapan bulan Qomariyah yang berkembang, khususnya di kalangan ahli hisab Malang serta kemungkinan untuk dapat dipersatukan.
Data yang ditemukan menunjukkan bahwa persamaan pendapat mereka adalah sama-sama menggunakan hisab dalam penentuan bulan baru Qomariyah dan perbedaannya terletak pada penggunaan paradigma yang dijadikan acuan dalam penetapan bulan baru tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penggunaan paradigma dalam penentuan bulan baru Qomariyah antara Ponpes al-Asyrof, Ponpes Miftahul Huda dan PDM Malang dikarenakan adanya perbedaan dalam penggunaan dan pemahaman makna lafadz al- Qur`an dan al-Hadits yang dijadikan sebagai dasar hukum, di samping itu rujukan yang digunakan juga beragam, Ponpes al-Asyrof menggunakan rujukan kitab Nurul Anwar, Ponpes Miftahul Huda merujuk pada kitab Sullam al-Nayyirain, sementara untuk PDM memakai kitab New Comb. Disatu sisi upaya teknis yang bisa dilakukan untuk menjembatani perbedaan penggunaan paradigma tersebut adalah dengan penerapan hisab dan rukyat secara bersama-sama dan saling melengkapi dengan memakai kriteria imkân al-ru`yah dengan konsep wilâyah al-hukmi karena ini lebih mendekati pada tuntunan syar`i dan lebih bersifat unifersal.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suwandi, Suwandi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Jima' | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 03 Feb 2023 10:13 | ||||||
Last Modified: | 03 Feb 2023 10:13 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/46008 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |