Sullah, Moh. (2010) Studi komparasi konsep pendidikan akhlak Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
06110201.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Konsep pendidikan akhlak dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga hampir setiap kehidupan manusia tak pernah lepas dari akhlak. Pendidikan akhlak adalah tema sentral bagi pelaksanaan pendidikan, karena pendidikan akhlak ini merupakan asas dasar bagi manusia untuk berinteraksi dengan Sang Pencipta (hablumminallah) maupun dengan sesama manusia (hablumminannas). Banyak para ahli pendidik Islam yang telah memberikan perhatian serius dalam mengkaji konsep pendidikan akhlak antara lain Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih yang merupakan salah satu pemikir cendekiawan muslim dalam pendidikan yang kompeten dalam mengembangkan pemikiran pendidikan Islam pada zamannya. Ironisnya pada saat ini banyak dari kalangan para pemerhati pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam, mengadopsi konsep-konsep pendidikan Barat secara tidak kritis. Tidak hanya sampai itu, selain mengadopsi pemikiran-pemikiran Barat juga memandang dengan sebelah mata bahkan meninggalkan kajian-kajian terhadap para pemikir pendidik Islam seperti Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih.
Sehubungan dengan hal itu, maka penulis ingin mengkaji kembali pandangan-pandangan Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih tentang konsep pendidikan akhlak yang terkemas dalam suatu rumusan penelitian: 1) Bagaimana konsep pendidikan akhlak menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas? 2) Bagaimana konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Miskawaih? Serta3) Bagaimana perbandingan konsep pendidikan akhlak menurut masing-masing kedua tokoh tersebut?
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan analisis komparatif. Data yang digunakan adalah sumber data primer, yaitu Konsep Pendidikan dalam Islam, Aims and Objectives of Islamic Education dan kitab Tahdzib Al-Akhlaq wa Tathhir Al-A‟raq. Sedangkan data yang kedua adalah sumber data skunder, yaitu Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam, Filsafat Pendidikan Islam: Analisis Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Menuju Kesempurnaan Akhlak dan data-data yang sesuai dengan judul peneliti. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dan teknik analisis datanya menggunakan content analysis. Sementara pembahasannya menggunakan metode deduksi, induksi dan komparasi.
Dari hasil penelitian ini terungkap bahwa konsep pendidikan akhlakmenurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah pengenalan dan pengalaman untuk memahami makna sesuatu sebagai upaya pembentukan akhlakul karimah guna mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) demi mencapai keselamatan di dunia dan di akhirat yang dikenal dengan konsep ta‟dib. Sedangkan konsep pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih adalah keadaan jiwa yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan secara spontan (tanpa ada pemikiran dan pertimbangan) itu dapat diperoleh pembawaan sejak lahir, tetapi juga dapat diperoleh dengan latihan-latihan membiasakan diri, hingga menjadi sifat kejiwaan yang dapat melahirkan perbuatan yang baik yang dikenal dengan konsep al-wasith (posisi tengah).
Adapun perbandingan dari kedua tokoh tersebut menunjukkan bahwa keduanya mengalami banyak persamaan dibandingkan perbedaannya. Persamaan tersebut terletak pada landasan dasar akhlak yaitu berlandaskan pada ontologi (tauhid), epistimologi (ilmu) dan aksiologi (akhlak/ moral) yang mengacu pada al- Qur‟an dan al-Hadits, materi pendidikan, serta tujuan pendidikan akhlak itu sendiri. Sedangkan bentuk perbedaannya terletak pada hakikat dari pendidikan akhlak itu sendiri. Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas bahwa akhlak mengalami perubahan dikarenakan faktor lingkungan yang dikenal dengan teori empirisme. Sedangkan Ibnu Miskawaih bahwa akhlak itu diperoleh dari pembawaan dan lingkungan di sekitarnya yang dikenal dengan teori konvergensi.
Dalam proses pembelajaran PAI guru perlu menerapkan konsep pendidikan akhlak dari Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ibnu Miskawaih khususnya tentang akhlak kepada Sang Pencipta (hablumminallah) dan akhlak kepada sesama manusia (hablumminannas
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rossidy, Imron | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pendidikan Akhlak; S.M. Naquib Al-Attas; Ibnu Miskawaih | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Adi Sucipto | ||||||
Date Deposited: | 02 Feb 2023 14:45 | ||||||
Last Modified: | 02 Feb 2023 14:45 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45898 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |