Rohman, Rohman (2009) Upaya guru dalam mengembangkan Kecerdasan Emosional (EQ) peserta didik: Studi di MI Nahdlatul Ulama’ Sumberpasir Pakis Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
04110205.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Kecerdasan emosi merupakan kecerdasan vital manusia yang sudah semestinya terus dilatih, dikelola dan dikembangkan secara intens. Karena kecerdasan emosi memiliki kesinambungan yang cukup erat dengan kualitas hidup manusia, dimana kecerdasan emosi berkait erat dengan adanya jiwa yang sehat. Sehingga dari jiwa yang sehat tersebut manusia sebagai spesies yang rentan mengalami ketidakbahagiaan akan memiliki peluang jauh lebih besar di dalam memperoleh hidup bahagia. Belakangan ini telah banyak dilakukan pelatihan- pelatihan kecerdaasan emosional yang kadang juga sekaligus diiterintegrasikan dengan kecerdasan spiritual. Pengembangan kecerdasan emosional agaknya menjadi temuan baru yang cukup menarik. Hanya saja hingga sejauh ini di Indonesia berbagai upaya masih jarang dilakukan, terutama terkait berlakunya kesadaran miring masyarakat di dalam memandang hal ihwal tentang pentingnya kecerdasan emosional. Kalaupun ada beberapa kalangan melakukan upaya untuk mengembankan kecerdasan emosional anak, namun sejauh pengamatan hal tersebut masih dilakukan tanpa adanya pengetahuan yang memadai, sehingga tujuan diadakannya metode pengembangan tersebut belum berhasil maksimal.
Dari kenyataan di atas, maka penulis hendak melakukan penelusuran secara mendalam terhadap upaya-upaya pengembangan kecerdasan emosional yang perlu dilakukan. Dengan demikian dapat diketahui sifat positif-negatifnya bagi emosi anak. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik. Sementara itu, pendekatan kualitatif digunakan sebagai pengukur sejauh mana tingkat keberpengaruhan upaya guru terhadap pengembangan kecerdasan emosi anak berikut bagaimana pemanfaatannya. Dengan demikian upaya-upaya yang dilakukan guru dapat membantu perkembangan kecerdasan emosional anak. Dan yang terpenting upaya pengembangan kecerdasan emosi anak harus dilakukan sejak anak masih kecil, sehingga jika terdapat sifat dan sikap yang buruk, preventisasi atas sikap tersebut bisa dilakukan jauh lebih dini.
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Sumberpasir Pakis Malang. Lembaga pendidikan ini adalah lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada tahun 1956 dan terhitung hingga saat ini maka lembaga tersebut sudah 53 tahun. Dalam usianya yang cukup tua lembaga tersebut tetap eksis dan terus mengalami perkembangan, baik dari segi fisik gedung bangunan atau sarana dan prasarana, kwantitas siswa dan kualitas pengelolaannya. Oleh sebab itu, panulis tertarik untuk melakukan penelitian di lembaga tersebut terutama berkaitan dengan upaya guru yang dilakuakan dalam mengembangkan kecerdasan emosional para peserta didiknya. Kemudian dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Sementara teknik analisis datanya adalah dengan menggunakan pendekatan penelitian analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan metode pembahasan yang digunakan adalah metode induktif dan deduktif.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan dan analisis data adalah sebagai berikut; Terkait dengan pandangan guru MINU Sumberpasir tentang kecerdasan emosional, bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk mengatur dan mengendalikan diri dalam setiap tindakan dan mampu beradaptasi dengan mudah. Selain itu cerdas secara emosional berarti mampu menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual. Sedangkan terkait dengan upaya-upaya dalam mengembangkan kecerdasan emosional guru MINU Sumberpasir 1) menerapkan konsep tombo ati yang terdiri dari lima macam amalan, mendalami nilai-nilai spiritual melalui bacaan sholawat, dzikir, baca al-Qur’an dan Istighosah,2) untuk menumbuhkan empati siswa diajak ta’ziah ketika ada temannya yang sakait atau ketika ada yang meninggal dunia.3) untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab guru memberi kepercayaan kepada siswa untuk mengatu kelasnya masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas.4) guru juga mengajak siswa melakukan hal-hal positif seperti membaca buku sejarah, cerita dan buku-buku lainnya yang dapat menumbuhkan motivasi.5)untuk membentuk fisik yang sehat dan kuat siswa diajak untuk melakukan senam santri yang didampingi semua guru.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Zainuddin, M | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Upaya Guru; Kecerdasan Emosional | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2023 14:07 | ||||||
Last Modified: | 25 Jan 2023 14:07 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45305 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |