Manajemen pembelajaran bahasa Arab sebagai upaya meningkatkan pemahaman keagamaan siswa di SMA Muhammadiyah 2 Malang

ABSTRAK

Mempelajari dan memahami bahasa terutama bahasa Arab merupakan hal yang urgen bagi kaum muslim tak terkecuali bagi masyarakat Indonesia. Karena pada dasarnya bahasa Arab fungsi dan peranannya amat sangat dominan sebagai “jembatan” untuk mengenali Islam lebih jauh khususnya melalui Al-Qur’an dan Al-Hadits. Di Indonesia bahasa Arab merupakan bagian dari pendidikan agama. Pengajaran bahasa Arab di Indonesia mendapatkan penekanan dan perhatian yang seksama, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pada lembaga Pendidikan Tinggi, baik negeri maupun swasta, umum maupun agama. Namun kenyataannya bahasa Arab bagi masyarakat Indonesia khususnya di lingkungan pendidikan kurang mendapat perhatian sehingga seakan-akan bahasa Arab menjadi marginal daripada bahasa dunia lainnya yaitu bahasa Inggris. Demikian juga terdapat asumsi bahwa mempelajari bahasa Arab adalah sulit. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka yang menjadi masalah yang ingin dijawab dan menjadi tujuan untuk mengetahui permasalahan tersebut dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab, faktor yang menjadi hambatan siswa dalam memahami pelajaran bahasara Arab, dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Malang.

Untuk mengetahui tentang permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat paparkan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab mengikuti ketentuan dari Majelis DIKDASMEN. Adapun metode pembelajaran yang dipakai adalah metode yang biasa dipakai dalam pembelajaran bahasa Arab misalnya, metode langsung, metode audiolingual, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi hambatan siswa memahami pelajaran bahasa Arab adalah bahwa: bahasa Arab bukan merupakan bahasa sendiri (sehari-hari), siswa kurang memahami pentingnya bahasa Arab, dan yang dirasakan siswa adalah kurang baiknya metode dan penyampaian guru ketika proses belajar mengajar. Dari problematika inilah kemudian diupayakan solusi untuk memecahkan persoalan tersebut diantaranya, peningkatan profesionalitas guru, meningkatkan disiplin siswa, mengintensifkan kegiatan belajar mengajar, melengkapi sarana dan prasarana sekolah, memberikan penerangan bagi wali siswa bahwa keluarga merupakan faktor pendorong siswa termotivasi untuk belajar degan giat, menggunakan strategi dan metode belajar yang menarik dan sesuai dengan materi pelajaran, serta mengadakan kegiatan ekstrakurikuler.