Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sandal dan Sepatu Mr. Pienk.: Studi Pada Gerai Mr. Pienk. Malang

Abstrak

Dalam era globalisasi yang terjadi saat ini, banyak dunia usaha yang dituntut untuk mampu bersaing secara sehat terutama dalam menciptakan dan mempertahankan konsumen untuk mencapai tujuan. Dengan mengingat sekarang ini banyak sekali produk sandal dan sepatu yang beredar dipasar, sehingga konsumen semakin selektif dan leluasa dalam menentukan piihannya, maka peneliti ingin mengulas tentang pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sandal dan sepatu Mr. Pienk.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan klausal antara perilaku konsumen dan keputusan pembelian melalui pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan yakni (1) uji validitas dan reabilitas dari item-item kuesioner, (2) Uji regresi linier berganda. Kemudian model regresi tersebut dilakukan pengujian hipotesis yakni secara simultan (uji F), secara parsial (uji t) dan variabel yang dominan.

Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa secara simultan variabel perilaku konsumen mempunyai pengaruh yang cukup nyata yakni sebesar 45,615. Dan apabila dilihat dari Ajusted R square maka variabel perilaku konsumen mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keputusan pembelian yakni sebesar 80,2%. Sedangkan, berdasarkan uji t (secara parsial) komponen variabel perilaku konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah persepsi, kepribadian dan konsep diri, dan sikap dan yang tidak mempengaruhi keputusan konsumen adalah kebudayan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, motivasi, pengalaman belajar . Dilihat dari koefisien regresi в maka dapat disimpulkan bahwa komponen variabel perilaku konsumen yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel sikap yakni sebesar 0,767.

Atas dasar hasil penelitian disarankan konsumen dalam mempergunakan produk tidak melampaui batas kewajaran, dalam Islam kita diperbolehkan menikmati benda-benda yang baik dan halal dalam kehidupan. Jadi kita diperbolehkan memanfaatkan produk, sejauh kita memanfaatkan produk secara positif.