Safitri, Annisa Rahma (2019) Dinamika Subjective Well-Being anak dari keluarga Broken Home. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15410010.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK
Fenomena perceraian menimbulkan dampak tersendiri bagi perkembangan anak. perceraian orang tua dapat menimbulkan trauma psikologis yang dapat mempengaruhi kesejahteraan anak. Kesejahteraan yang dimaksud disini adalah kesejahteraan subjektif atau Subjective well-being yang merupakan penilaian individu terhadap kehidupannya. Penilaian tersebut berupa penilaian kognitif terhadap kepuasan hidup dan penilaian emosional mengenai berbagai pengalaman yang dialami sepanjang kehidupannya. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Dengan demikian muncul beberapa pertanyaan yang menarik untuk diteliti, yaitu: 1) Bagaimana gambaran Subjective well-being anak dari keluarga broken home? 2) Bagaimana problematika Subjective well-being yang dialami anak dari keluarga broken home? 3) Faktor apa saja yang mempengaruhi Subjective well-being yang dialami anak dari keluarga broken home? 4) Bagaimana bentuk dinamika Subjective well-being anak dari keluarga broken home?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran Subjective well-being yang dialami oleh anak dengan kedua orang tua yang bercerai, bagaimana problematika yang dihadapi anak dengan kedua orang tua yang bercerai, faktor apa saja yang mempengaruhi Subjective well-being yang dialami oleh anak tersebut, dan bagaimana dinamika Subjective well-being mereka setelah kedua orang tuanya bercerai.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan subjek berjumlah dua orang anak yang ada dalam masa kanak-kanak akhir dengan latar belakang keluarga broken home karena perceraian orang tua. Pengumpulan data digunakan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan tes psikologi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kedua subjek memiliki Subjective well-being yang berbeda dimana subjek pertama telah mampu menerima kondisi kedua orang tuanya yang telah bercerai dan banyak merasakan afek positif dalam menjalani kesehariannya. Sedangkan, subjek kedua belum bisa menerima perpisahan kedua orang tuanya dan ingin keduanya kembali seperti dulu. Ia juga banyak merasakan afek negatif terutama saat berada di rumah. Problem utama yang dihadapi kedua subjek dalam memaknai Subjective well-being berasal dari keluarga. Afek negatif yang dirasakan kedua subjek banyak disebabkan karena kondisi kedua orang tua yang telah berpisah. Faktor yang dapat mempengaruhi Subjective well-being kedua subjek adalah faktor kepuasan subjektif, kepribadian, prestasi, keluarga, dan hubungan sosial.
ABSTRACT
Divorce phenomenon has its own impact on children's development. divorce parents can cause psychological trauma that can affect the well-being of children.. Subjective well-being is an individual evaluation about his or her life. There are two ways to evaluate people’s life, cognitive evaluation about life satisfaction and emotional evaluation about various experiences experienced throughout life. The purpose of this study was to describe the subjective well-being of children with divorced parents, the problems they faced, any factors that affect the subjective well-being and how the dynamics of their Subjective well-being after their parents divorced. Based on the background above, the researcher propose a study.
The research questions of the study are: (1) What is the description of the subjective well-being of children from broken home families? (2) what is the Subjective well-being problematic experienced by children from families broken home? (3) What factors influence the subjective well-being experienced by children from broken homes? 4) how are the dynamics of the subjective well-being of children from broken home families?
This study used a qualitative research method with a case study approach involving two children who were in their late childhood with a broken family background due to divorce from parents as subjects. The data are taken through interview, observation, dokumentation and psychological assessment.
The results of this study were that the two subjects had different Subjective well-being.The first subject had been able to accept the conditions of the separation of his parents and feels many positive effects on his daily lives. Meanwhile, the second subject has not been able to accept the separation of his parents and wants both of them to return to their old ways. He also feels a lot of negative affect, especially when he is at home. The main problem faced by the two subjects in interpreting subjective well-being comes from the family. The negative effects felt by the two subjects were mostly caused by the condition of the parents’ separation. Factors that can influence subjective well-being of both subjects are subjective satisfaction, personality, achievement, family, and social relations.
مستخلص البحث
قام هذا البحث على أساس فضول الباحثة حول رفاه األطفال يف طفولتهم املتأخرة الذين تعرضوا املكسورة ألن خاصة الوالدين كاان مطلقني. الرفاه املقصود هو رفاه شخصي الذي هو تقييم فردي حلياته. التقييم هو يف شكل تقييم إدراكي على رضا احلياة وتقييم عاطفي على خمتلف التجارب طوال حياته. االهداف هذا البحث هي لوصف صورة للرفاه الشخصي اليت تعاين منها األطفال من الوالدين املطلقني، وكيفية املشاكل اليت تواجهها األطفال من الوالدين املطلقني ، ما العوامل اليت تؤثر على الرفاه الشخصي الذي تعاىن االطفال، وكيفية ديناميات رفاه شخصي بعد الوالدين املطلقني
استخدم هذه البحث طريقة البحث النوعي مع هنج دراسة احلالة اليت تنطوي على املوضوعات اليت تبلغ طفلني الذا كاان يف طفولتهما املتأخرة مع خلفية عائلية مكسورة بسبب الوالدين املطلقني. وكانت نتائج هذا البحث أن املوضوعني هلما خمتلفا الرفاه الشخصي حيث املوضوع األول يقدر على قبول شروط كل الوالدين الذين طلقوا وكان هلا العديد من اآلاثر اإلجيابية على حياهتم اليومية. املوضوع الثاين، مل يتمكن املوضوع الثاين من قبول الطالق والديه ويريد كالمها العودة إىل طرقهما القدمية. يشعر أيضًا التأثري السليب، خاصة عندما يكون يف املنزل. املشكلة الرئيسية اليت تواجه املوضوعني يف تفسري الرفاه الشخصي أتيت من األسرة. كانت اآلاثر السلبية اليت شعر هبا املوضوعان يف الغالب بسبب عن حالة الوالدين املطلقني. العوامل اليت متكن أن تؤثر على الرفاه الشخصي لكال املوضوعني هي عوامل الرضا الشخصية والشخصية واإلجناز واألسرة والعالقات االجتماعية.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Arifin, Zainul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Subjective well-being; anak; broken home; dinamika; Subjective well-being; late childhood; broken home; dynamics; الرفاه الشخصي ;الطفل ;املنزل املكسور ;الدينامية | ||||||
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170106 Health, Clinical and Counselling Psychology | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Adi Sucipto | ||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2023 13:02 | ||||||
Last Modified: | 09 Jan 2023 13:02 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/43792 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |