Sa’adah, Urin Laila (2008) Pembentukan identitas seksual kaum gay. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
04410038.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (866kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat masih melihat kaum gay sebagai sesuatu yang keluar dari koridor heteronormativitas. Perilaku gay bahkan dianggap sebagai penolakan terhadap takdir. Dalam kehidupan nyata, keberadaannya senantiasa disingkirkan dan dibedakan dengan heteronormativitas.
Gay merupakan sebuah identitas yang dialamatkan pada seorang laki-laki yang mempunyai pola hubungan cinta, kasih sayang, dan erotisme seksual pada sesama laki-laki. Sebagian besar dari mereka masih menutupi identitas seksual yang sebenarnya, karena banyaknya konsekuensi buruk yang akan mereka terima ketika harus mengakuinya. Dengan berbagai siasat, hingga kini mereka bisa tetap mempertahankan identitas seksualnya.
Penelitian ini hendak mengetahui bagaimana proses seorang gay membentuk identitas seksualitasnya, secara lebih rinci ingin mengetahui bagaimana dia mampu mendefinisikan diri sebagai seorang homoseksual di tengah kuasa wacana heteroseksual yang ada di masyarakat. Selain itu juga ingin mengetahui bagaimana mereka mempertahankan identitas seksualnya di tengah- tengah tuntutan normatifitas masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi. Peneliti memandang bahwa untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kehidupan gay, fenomenologi adalah pendekatan yang tepat sebab disana peneliti dituntut untuk lebih dalam ketika mendekati dan menyelami kehidupan subjek.
Peneliti banyak menggunakan teori pembentukan identitas seksual gay yang digagas oleh tokoh psikoanalisis pos-strukturalis Jaques Lacan. Selain itu untuk memperlengkap pemahaman akan identitas diri dan seksualitas digunakan juga pandangan tokoh-tokoh Cultural Studies, seperti Stuart Hall, Manuel Castells, Anthony Giddens, dan lain sebagainya. Beberapa teori tersebut dirasa sangat penting sebagai penghantar pemahaman terhadap identitas seksual.
Dari hasil penelitian diperoleh beberapa media yang membantu gay untuk mendefinisikan diri akan seksualitasnya, antara lain melalui wacana dari terminologi gay, pengalaman pelecehan seksual dan keberadaan komunitas- komunitas gay. Sedangkan strategi bagi gay untuk tetap bisa eksis mempertahankan identitas seksualnya, yaitu dengan cara sembunyi-sembunyi atau tidak mengakui identitas seksual yang sebenarnya, melakukan pernikahan secara hetero, dan bisa melakukan beberapa peran sesuai dengan kondisi, waktu atau pun tempat yang menuntut dia untuk melakukannya.
Dari cara yang dilakukan oleh kaum gay tersebut peneliti analisis dengan politik identitas. Politik identitas ini sebagai siasat untuk menyembunyikan identitas yang sebenarnya ketika situasi tidak mendukung bagi dirinya. Walaupun seorang gay sudah mengakui identitas seksualnya dikalangan teman-temannya namun belum tentu dia juga mengakui diantara keluarga atau lingkungan dia bekerja.
INGGRIS:
Now, the majority of society look at gay as some things with out from hetero normativity corridor. Character gay considered as refusal with divine decree. In fact gay eliminated and differentiated with hetero normativity.
Gay is a name of identity boys with have love, and eroticism sexuality with other boys. Part of them hidings the real sexual identity, because many bad of consequently will be received when must be guaranteed. Until now with many strategy their defined sexual identity.
This research will be knowing how a process gay construct of sexual identity, and to detail it how they can definition them selves as homosexual in the discourses of heterosexual in society. In addition, they want to know how can be defined sexual identity in the norm society pressing.
Method used in this research is qualitative description. The approach with used in this research is phenomenology. The Researcher more understand on comprehensive about life of gay, phenomenology is a comprehensive approach. Because the researcher must be known about all of subject life.
In this research, researcher using identity theory with appeared by psychoanalysis post-structural Jaques Lacan. The researcher also using identity theory and social identity theory with opinion of Anthony Gidden, Suart Hall, Manuel Castells and so on. In the research field and describe data, the researcher is used cultural studies theory. Where research field’s fact are description variant and direction. Some theories it more important to understand about sexual identity.
From the point of research we can know some media which help them selves to definition a sexuality. Their media is gay terminology, experience sexual and being gay Communities. Beside that, strategy of gay can be exists defined their sexual identity is hide or did not opened the real them selves. Gay weeding as heterosexual, and they can do so character like condition, time, or place with press them to do it.
From the way which have done of gay communities, the researcher described with politic identity. Politic identity as strategy to hide real identity, when situation not support them selves. Although a gay had admitted sexual identity to their friends, but not sure they admit among family or surrounding place their jobs.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahpur, Mohammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Identitas seksual; Gay; Seksualitas; Sexual Identity; Sexuality | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Arfan Trisna Rizkydian | ||||||
Date Deposited: | 12 Aug 2016 10:02 | ||||||
Last Modified: | 12 Aug 2016 10:02 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4347 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |