Hanifiyah, Fitriyatul (2008) Konsep ta’dib dalam pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
O4110150.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pendidikan merupakan salah satu sarana terpenting dalam usaha membangun sumber daya manusia dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan yang pada akhirnya akan menciptakan dan membentuk disiplin hidup dan tatanan kehidupan masyarakat yang sejahtera, aman dan tentram. Urgensi pendidikan tersebut akan sangat dirasakan manfaatnya ketika mampu memahami makna pendidikan yang terkandung dalam suatu konsep pendidikan yang tepat, komprehensif, ideal, integral dan dapat dijadikan pedoman dalam mengaplikasikan semua aktivitas yang terkait dengan proses pendidikan.
Dalam konteks untuk menentukan konsep pendidikan yang tepat, komprehensif, ideal dan integral, maka menjadi tanggung jawab moral bagi setiap pakar pendidikan untuk membangun teori sebagai paradigma pendidikan yang dirumuskannya, sebagaimana dilakukan oleh tokoh pendidikan popular yaitu Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Peneliti mengangkat tokoh ini karena beliau adalah salah seorang intelektual Muslim yang produktif dan otoritas terhadap keilmuan, yang telah memberikan beberapa kontribusi baru dalam disiplin keilmuan khususnya di bidang pendidikan yakni mengenai konsep ta’dibnya. Adapun fokus penelitian ini adalah mengapa konsep ta’dib digunakan oleh Syed M. Naquib Al- Attas sebagai makna pendidikan Islam? Bagaimana implikasi konsep ta’dib yang digunakan Syed M. Naquib Al-Attas terutama terhadap pendidik, peserta didik dan kurikulum dalam konteks pendidikan Indonesia?. Sedangkan tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui konsep ta’dib dalam pemikiran Syed M. Naquib Al- Attas serta implikasi terhadap pendidik, peserta didik dan kurikulum dalam konteks pendidikan Indonesia.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitataif dengan library research (kajian pustaka) yakni berusaha mengungkapkan konsep-konsep baru dengan cara membaca dan mencatat informasi yang relevan dengan kebutuhan. Dalam hal ini adalah mencakup buku-buku, teks jurnal, majalah dan hasil penelitian yang terkait dengan judul karya ilmiah ini. Adapun teknik analisa dari penulisan ini adalah content analysisi (analisis isi) yakni teknik apa saja yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif serta sistematis.
Hasil penelitian ini adalah makna pendidikan Islam lebih tepat menggunakan istilah ta’dib bukan tarbiyah atau ta’lim karena menurut al-Attas struktur konsep ta’dib telah mencakup unsur-unsur ilmu (ilm), intruksi (ta’lim) dan pembinaan yang baik (tarbiyah). Istilah ta’dib ini tidak hanya terbatas pada aspek kognitif, tetapi juga meliputi pendidikan spiritual, moral dan sosial. Selain itu juga, peristilahan tarbiyah dan ta’lim menunjukkan ketidaksesuain makna. Istilah tarbiyah terlalu luas cakupannya dan hanya menyinggung aspek fisikal dalam pengembangan dan pertumbuhan binatang. Sedangkan pendidikan hanya ditujukan pada manusia, maka kata adab lebih tepat digunakan sebagai makna pendidikan Islam sebab adab berarti pembinaan yang khusus berlaku untuk manusia.
Konsep ta’dib berimplikasi pada kepribadian dan adab seorang pendidik yang mengharuskan pendidik memiliki adab yang baik sehingga menjadi panutan bagi peserta didiknya. Selain itu, dalam konsep ini juga terdapat kecenderungan untuk selalu memperhatikan kepribadian atau adab peserta didik dalam mencari ilmu pengetahuan sehingga ia dapat mengamalkan pengetahuannya dengan benar dan tepat. Peserta didik harus memiliki keikhlasan niat dalam menuntut ilmu yang bertujuan untuk mencari ridho Allah dan membersihkan hati. Di samping itu, pada konsep ini, dalam muatan kurikulum terdapat kategorisasi ilmu pengetahuan atau hierarki ilmu pengetahuan. Pembagian ilmu tersebut salah satunya dapat dilihat dari aspek kewajiban manusia terhadapnya, yang dalam hal ini ilmu pengetahuan dibagi menjadi fardhu ain dan fardhu kifayah.
Dari paparan di atas, maka penulis menyarankan agar dalam menjalankan aktivitas pendidikan seharusnya terlebih dahulu merumuskan konsep pendidikan yang tepat dan benar sebab konsep tersebut berimplikasi terhadap sesuatu yang terkait dengan pendidikan terutama dari segi pendidik, peserta didik dan kurikulum. Selain itu, juga harus selektif dalam menerima konsep-konsep pendidikan dari Barat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Supriyatno, Triyo | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Konsep; Ta’dib | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Indar Erdiana | ||||||
Date Deposited: | 12 Aug 2016 03:15 | ||||||
Last Modified: | 12 Aug 2016 03:15 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4333 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |