Purwanthini, Indah (2008) Fenomena haji di kalangan masyarakat petani: Studi kasus di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
04210044.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (762kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Berdasarkan uraian tentang Fenomena Haji di Kalangan Masyarakat Petani (Studi di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo), sebagaimana yang telah dibahas dan dijelaskan. Setelah diamati dari jawaban para pelaku haji. Maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Masyarakat Desa Tenggir Barat Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo ini terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang pertama yaitu kelompok orang-orang yang benar-benar memahami akan makna haji, ini adalah golongan dari para kyae yang memang menjadi panutan bagi masyarakat. Mereka memandang bahwa ibadah haji itu adalah ibadah yang sangat sacral, dan balasan surga bagi yang hajinya mabrur. Akan tetapi bagi para kyae itu, persyaratan untuk berhaji harus tetap diperhatikan. Yaitu, ibadah haji menjadi wajib bagi yang mampu, akan tetapi bagi yang tidak mampu tidak perlu memaksakan diri sehingga menelantarkan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Golongan yang kedua adalah golongan orang-orang awam, yang mana mereka tidak memahami sama sekali tentang haji. Sehingga syarat-syarat untuk berhaji banyak yang tidak memahaminya. Mereka beranggapan bahwa haji itu sangat penting sehingga dengan cara apapun tetap harus berangkat berhaji, walaupun dengan cara berhutang ataupun menjual barang-barang yang dimiliki. Padahal semua itu berakibat pada keluarga yang ditinggalkannya.
2. Untuk pelaksanaan haji yang dapat meningkatkan rasa empati pelaku haji terhadap sikap dan prilaku sosial lingkungan di Desa Tenggir Barat Kecamatan Panji ini tidak ada kesadaran sama sekali dari masyarakat untuk mengemban amanah sosial. Akan tetapi yang terjadi adalah mementingkan diri sendiri dengan alasan ingin selalu beribadah haji karena ingin dekat dengan Allah, padahal membantu sesama adalah lebih penting apalagi ibadah haji sudah pernah dilaksanakan. Selain itu juga kurang menyadari pentingnya kerjasama dengan yang lainnya tanpa membeda-bedakan titel haji yang dimilikinya. Cara pandang yang seperti ini adalah cara pandang orang yang tidak peka sosial, sehingga pemahaman mereka terhadap haji adalah legal formalistik individualistik. Yaitu fanatik terhadap fiqh yang diterapkan pada dirinya sehingga rasa individual yang didahulukan dari pada sosialnya.
3. Motivasi dari masyarakat petani Desa Tenggir Barat Kecamatan Panji ini adalah inginnya dihormati oleh yang lain sehingga sikap yang ditunjukkan adalah prestis sosial, yaitu bangga karena kehajiannya. Selain itu juga merasa gengsi karena yang lain sudah berhaji, jadi ingin mempunyai atribut sosial juga agar sama dengan yang lain jika sudah memiliki identitas haji.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Roibin, Roibin | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Fenomena Haji; Masyarakat; Petani | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Desy Putri Andika | ||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2016 18:40 | ||||||
Last Modified: | 10 Aug 2016 18:40 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4275 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |