Rohmah, Ziyadatur (2010) Korelasi antara kecerdasan emosi terhadap burnout pada perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
05410024.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (678kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Perawat adalah salah satu pekerjaan dalam bidang pelayanan sosial yang masih sangat dibutuhkan sampai saat ini. Perawat memiliki peranan penting dalam penyembuhan seseorang, hal tersebut merupakan suatu beban berat dalam menjalankan pekerjaannya. Masalah-masalah yang terjadi ditempat kerja baik dengan teman kerja, pasien maupun dengan dirinya sendiri dapat memicu seorang perawat mengalami stress. Stress yang dialami seorang perawat tanpa diimbangi dengan adanya pengendalian diri atau pengelolaan emosi yang baik dalam menghadapi masalah dapat membuat dirinya semakin terpuruk. Stres yang berlebihan akan berakibat buruk dan mengakibatkan individu menderita kelelahan, baik fisik ataupun mental. Keadaan seperti ini disebut burnout. Burnout yang berlarut-larut menjadikan seseorang kurang aktif dalam bekerja maupun berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya, hal tersebut akan mengganggu proses penyembuhan pasien dan merugikan perusahaan. Dalam hal ini, pengeloaan emosi menjadi sangat besar pengaruhnya terhadap munculnya burnout, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengenali emosi diri dan mengelola emosi, maka seorang perawat dapat menyikapi masalah yang terjadi dengan baik dan terhindar dari sindrom burnout. Oleh karena itu secara berkesinambungan perawat memerlukan kecerdasan emosi yang baik dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat meminimalisir munculnya sindrom burnout. Sehingga rumusan masalah yang ingin diungkap yaitu: bagaimana tingkat kecerdasan emosi perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik, bagaimana tingkat burnout perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik, adakah korelasi antara kecerdasan emosi terhadap burnout pada perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan burnout pada perawat RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik, serta dapat mengetahui tingkat masing-masing variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) adalah kecerdasan emosi, dan variabel terikat (Y) adalah burnout. Sampel yang diambil adalah seluruh perawat pada RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik sejumlah 62 responden, menggunakan studi populasi. Instrument penelitian menggunakan skala kecerdasan emosi sebanyak 42 item dan skala burnout sebanyak 38 item. Data dianalisis menggunakan persamaan Product Moment, dengan bantuan software SPSS 15.0 for windows. Hipotesis yang diajukan ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan burnout pada perawat.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,683; p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan burnout. Sumbangan efektif antara variabel kecerdasan emosi terhadap burnout sebesar 47% yang ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) sebesar 0,47, sedangkan 53% dipengaruhi variabel yang lain. Kecerdasan emosi pada subjek tergolong sedang, ditunjukkan dari frekuensi sebanyak 45 responden dengan prosentase 72%. Variabel burnout pada subjek penelitian tergolong sedang, ditunjukkan dari frekuensi 50 responden dengan prosentase 81%.
ABSTRACT
Nurses are one of the jobs in the field of social services that are still desperately needed today. Nurses have an important role in healing someone, it is a heavy burden in the work. The problems that occurred in the workplace with coworkers, patients or with itself can trigger a nurse experienced stress. Stress experienced by a nurse without offset by the existence of self-control or managing emotions well in dealing with problems can make themselves worse off. Excessive stress is bad and resulted in individuals suffering from fatigue, either physical or mental. Such a situation is called burnout. Burnout is a protracted makes someone less active in working and relating with others and the environment, it will interfere with the healing process of patients and hurt the company. In this case, the management of emotions to be a great effect on the emergence of burnout, either directly or indirectly. By recognizing emotions and managing emotions, so a nurse can address the problems that occurred with the good and avoid the burnout syndrome. Therefore, nurses require continuous good emotional intelligence in carrying out their duties so that they can minimize the appearance of burnout syndrome. So that the formulation of the problem you want revealed, namely: how the nurse's emotional intelligence level RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik, how the level of nurse burnout RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik, is there a correlation between emotional intelligence of nurse burnout on RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik.
The purpose of this study is to determine the relationship between emotional intelligence in nurse burnout RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik, and can determine the level of each variable. In this research, there are two variables that are independent variables (X) is emotional intelligence, and the dependent variable (Y) is burnout. The samples taken are all nurses at Nyai RSIA Ageng Pinatih Gresik number of 62 respondents, using a population study. Research instrument used emotional intelligence scale as many as 42 items and 38 items of the burnout scale. Data were analyzed using the Product Moment equation, with the help of SPSS 15.0 for Windows software. Existing hypothesis proposed a negative relationship between emotional intelligence with a burnout in nurses.
Analysis technique based on the calculation of Pearson product moment correlation coefficient obtained (r) equal to -0.683, p = 0.000 (p <0.05) means there is a significant negative relationship between emotional intelligence with burnout. Effective contribution of emotional intelligence variables against burnout by 47% as shown by the determinant coefficient (r2) of 0.47, while 53% influenced by other variables. Emotional intelligence on the subject is at middle, indicated by the frequency of 45 respondents with the percentage of 72%. Burnout variables in the research subjects were classified as indicated by the frequency percentage of 50 respondents with 81%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Soleh, A. Khudori | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Kecerdasan Emosi; Burnout; Emotional Intelligence; Burnout | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 13 Dec 2022 10:20 | ||||||
Last Modified: | 03 Apr 2023 12:47 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/42344 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |