Perilaku Delinkuen remaja di perkampungan nelayan pesisir Desa Gisik Cemandi Sedati Sidoarjo

ABSTRAK

Kenakalan remaja merupakan masalah yang cukup serius bagi remaja, karena kenakalan remaja merupakan outcome dari suatu proses yang menunjukkan penyimpangan tingkah laku. Keluarga merupakan lingkungan utama yang secara potensial dapat membentuk perilaku seorang anak (remaja).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman bentuk perilaku delinkuen remaja, faktor-faktor yang menyebabkan perilaku delinkuen remaja dan bagaiman penanggulangan yang dilakukan orantua terhadap perilaku delinkuen yang dilakukan oleh anak.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Alat observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan check list. Wawancara dilakukan secara mendalam (in depth-interview). Dalam penelitian ini mengambil tiga orang subyek, masing-masing subyek memiliki data-data lengkap yang di dapat orangtua subyek.

Bentuk perilaku delinkuen remaja di desa Gisik cemandi yaitu berbohong dan menggunakan bahasa yang tidak sopan, menentang orang tua, meminum minuman keras atau beralkohol, keluyuran, membolos sekolah, berteman dengan teman yang berpengaruh buruk, ngebut, bejudi, mencuri, membaca buku porno, melihat film porno, Pengguguran kandungan, penganiayaan.

Faktor yang menyebabkan perilaku delinkuen remaja di desa Gisik Cemandi yaitu faktor intern karena anaknya membangkang; faktor ekstern kurangnya keamanan desa, minimnya perhatian orangtua, anak (remaja) yang lebih suka berteman dengan teman sebaya daripada dengan keluarga, minimnya komunikasi antara orangtua dan anak, meniru dan mengikuti perilaku teman sebaya, keluarga tidak harmonis, orangtua yang sibuk bekerja, dan faktor lingkungan yang kurang sehat, minimnya pendidikan agama, kurangnya pendisiplinan anak.

Tindakan orangtua dalam menangani kenakalan anaknya yaitu dengan memberi informasi yang berguna bagi anak dan memberikan hukuman seperti:.memarahi ketika anak berbuat salah, tidak memberinya uang saku dan uang jajan, memukul ketika anaknya melakukan hal- hal yang fatal, diusir dari rumah, dan yang terakhir yaitu membiarkan anaknya ketika orangtua sudah tidak tahu lagi bagaimana cara mengatasi anaknya.

ABSTRACT

Juvenile delinquency is a serious problem for adolescents, because of juvenile delinquency is the outcome of a process that shows deviations in behavior. Family is the main environment that can potentially shape the behavior of a child (teenager).

The purpose of this research is to investigate how form of juvenile delinquency behavior, factors that cause delinquency adolescent behavior and how the parents control the juvenile delinquency behavior conducted by children.

This research used descriptive qualitative research method with approach of case study.Observation tool used in this research is to use the check list. Interviews were conducted in depth (in depth-interview). In this research, taking three subjects, each subject has complete data which obtained from their parents.

Types of adolescent deliquency behaviors in Gisik Cemandi are Intern aspeet because the child do not follow parents suggestion. Ekstern aspeet is the minimum secure in a village, and also the attention of parents, teenager who prefer make relationship with their family, communication between parents and childs is minimum and child follows the behavior from same age, the family is not harmonious, parents are busy working, and environmental factors are less healthy.

Parent action in hadling child hood is gave information which is useful and also give punishment, such as, tell when the made mistakes, do not give them pocket money and go out from the house and the last, do not care when parents do not have ways to solve child‟s problem.