Pesyaratan administratif anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) perempuan perspektif maqasid syariah jasser auda : Studi keterwakilan perempuan di Desa Turirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

INDONESIA :

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pasal 8 yang terdiri dari tiga (3) ayat, menyatakan bahwa pengisian anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) perempuan minimal 1 orang, akan tetapi realita yang terjadi di desa Turirejo kecamatan Lawang Kabupaten Malang tidak terdapat perwakilan perempuan didalam anggota BPD. hal ini akan menghambat kegiatan serta masalah yang bersifat keperempuanan, dan tanggungjawab BPD untuk mewakili dan menyalurkan aspirasi dari masyarakat. Fokus penelitian ini meninjau tentang Pengisian Anggota BPD perempuan menggunakan perspektif maqashid syariah Jasser Auda pada bidang tersebut.
Penelitian ini berjenis penelitian yuridis empiris dan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, berlokasi di Desa Turirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Perolehan data didapatkan peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh maka dianalisis menggunakan Analisis Deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan sebagai anggota BPD di Desa Turirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang tidak berjalan secara optimal, hal ini dikarenakan tidak terpenuhi syarat untuk menjadi anggota BPD dari golongan perempuan yang meliputi persyaratan pencalonan anggota BPD secara menyeluruh, penyaluran kepentingan masyarakat dan perjuangan bagi perempuan masih terbatas. Jika ditinjau dari pandangan Maqasid Syariah Jasser Auda terhadap keterwakilan perempuan sebagai anggota BPD di Desa Turirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang belum memenuhi prinsip-prinsip disebabkan oleh martabat perempuan masih dimarginalkan, minimnya perkembangan pola pikir perempuan dan peran institusi keluarga serta ketimpangan peningkatan perekonomian.

ENGLISH :

Minister of Home Affairs Regulation Number 110 of 2016 concerning the Village Consultative Body
(BPD) article 8 which consists of three (3) paragraphs, states that the filling of the female Village
Consultative Body (BPD) is at least 1 person, but the reality that occurs in the village of Turirejo sub�district Lawang Malang Regency does not have female representatives in BPD members. this will hinder
activities and problems of a female nature, and the responsibility of the BPD to represent and channel the
aspirations of the community. The focus of this research is on the filling of female BPD members using
Jasser Auda's maqashid sharia perspective in this field.
This research is an empirical juridical research and uses a sociological juridical approach, located in
Turirejo Village, Lawang District, Malang Regency. The data obtained by researchers using the method
of observation, interviews and documentation. After the data was obtained, it was analyzed using
Descriptive Analysis.
The results of this study indicate that the representation of women as members of the BPD in Turirejo
Village, Lawang District, Malang Regency does not run optimally, this is because the requirements to
become BPD members from the women's group include the requirements for nomination of BPD members
as a whole, channeling the interests of the community and the struggle for women is still limited. If viewed
from the view of Maqasid Syariah Jasser Auda on the representation of women as members of the BPD in
Turirejo Village, Lawang District, Malang Regency, it has not fulfilled the principles of Maqasid Syariah
Jasser Auda because women's dignity is still marginalized, the lack of development of women's mindsets
and the role of family institutions as well as increasing inequality. economy for women

مستخلص البحث:

يَنصقانونََوزيرَالداخليةَرقم552َلعامَ0252َبشأنَالهيِةَالشورىَالقرويةَ(BPDَ)َ،َالمادة9َ ،َوالذيَيتكونَمنَثلاثَ(0َ)آياتَ،َعلىَأنَتعيينَعضوةَالهيِةَالشورىَالقرويةَ(BPDَ)َهوَشخص َ واَدَعلىَالأقلَ،َولكنَالواقعيحدثَفيَقريةَتوريرَجوَ،َمقاطعةَلاوانجَ،َريجنسيَمالانجَليسهناكَ نيابة َالمرأةََفي َأعضاءالهيِة َالشورىَالقروية َ(BPDََ). َذلسيعيق َالنشاطاتَوالمشاكل َالأنثويةََ، ومسؤوليةَالهيِةَالشورىَالقرويةَ(BPDَ)َفينيابةَوتعبيرَطموَاتَالمجتمَع.َيركزَهذاَالبحثَعلىتعَيين َ عضوةَالهيِةَالشورىَالقروية(BPDَ)باستخدامََمنظورَمقاصدَالشريعةَعندَجاسرَعودةَفيَذلَالمجال.َ َ هذاَالبحثَهوبحثَقاضائيََتجريبيَويستخدمًَمدخلاَقاًَضائيَا َاجتماعيًا،َويقعَفيَقريةَتوريرجوَ َ ، َمقاطعة َلاوانج َ، َريجنسي َمالانج. َالبيانات َالتيَصلتَعليها َالباَثةَبأسلوب َالملاَظة َوالمقابلةَ والتَوثيق.َبعدَالحصولَعلىَالبياناتثمَتحللهاَباستخدامَالتحليلَالوصفي.َ تشيرَنتائجَهذاَالبحثََِلىَأننيابةَالمرأةَكعضوةَالهيِةَالشورىََالقرويةَفيَقريةتوريرجوَََمقاطعة َ لاوانجَ،َريجنسيَمالانجَلاتجرىَبالشكلَالأمثلَ،َوذَلََلأنلمَتبلغَالمواصفاتََأن َتصبح َعضوً ا َفي الهيِةَالشورىََالقروية BPD َ منَالمجموعةَالنسائيةَالتيَتتضمنَمواصفاتََترشيحَأعضاءالهيِةَالشورىَ َ القروية BPD َ ككلَ،َولاَيزالَتوجيهَمصالحَالمجتمعَونضالَاَلمرأةَمحدودا.وبالنظرَِلىََمنظورَمقاصد َ الشريعةَعندَجاسرَعودةَولَنيابةَالمرأةَكعضوةَالهيِةَالشورىََالقروية BPD َ فيَقريةَتوريرَجوَ، مقاطعةَلاوانجَ،ََريجنسيَمالانجَ،َفإنهاَلمَتفيَبمبادئَمقاصدَالشريعةَعندَجاسرَعودةَلأنَكرامةَالمرأة لاَتزالَمهمشةَ،َونقصَتنميةَعقلياتَالمرأةَودورَمؤسس