Konsepsi pendidikan Akhlak K. H. Hasyim Asy’ari: Studi pustaka dalam kitab adab Al-‘Alim Wa Al - Muta’alim

ABSTRAK

Pendidikan akhlak dalam Islam pada saat ini dapat kita temukan berbagai metode dan sarana khusus sesuai dengan jenjang-jenjang pendidikannya. Hal ini dimaksudkan untuk menyusun setiap unsur pendidikan Akhlak, seperti emosi, hati nurani dan kemauan. Karena akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu misi yang dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina kembali akhlak manusia. Memasukkan pendidikan akhlak Islam haruslah secara meluas dan menyeluruh ke dalam kesadaran manusia dan peserta didik pada khususnya.

Sisi pendidikan yang cukup menarik perhatian dalam konsep pendidikan KH. Hasyim Asy‟ari adalah sikapnya yang sangat mementingkan ilmu dan pengajaran. Kekuatan dalam hal ini terlihat pada penekanannya bahwa eksistensi ulama, sebagai orang yang memiliki ilmu, serta menduduki tempat yang tinggi. Karena menurut K.H. Hasyim Asy‟ari, tidak ada derajat yang lebih mulia daripada derajat nabi. Oleh karena itu, derajat ahli ibadah lebih rendah daripada ulama. Beliau juga mengemukakan bahwa tujuan utama pendidikan itu adalah mengamalkannya, dengan maksud agar ilmu yang dimiliki menghasilkan manfaat sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak

Penulis memformulasikan dalam rumusan masalah (1) Bagaimana konteks pendidikan pada masa KH. Hasyim Asy‟ari masih hidup? (2) Bagaimanakah konsep pendidikan Akhlak menurut KH. Hasyim Asy‟ari? Dan (3) Bagaimanakah mengevaluasi akhlak menurut KH. Hasyim Asy‟ari?. Untuk itu perlu mengkaji kembali ajaran Islam baik Al-Qur‟an, Hadits, ijtihad para ulama serta sejarah pendidikan Islam hususnya di Indonesia.

Penelitian ini bersifat library research dan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa konsep pendidikan akhlak menurut KH. Hasyim Asy‟ari yang tertuang dalam kitabnya Adab al-‘Alim wa al-Muta’alim. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data tertulis sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya.

Hasil penelitian ini adalah (1) konteks pendidikan pada masa KH. Hasyim Asy‟ari itu ada dua macam, pertama pendidikan yang diperuntukkan bagi masyarakat pribumi yaitu santri dan kedua pendidikan yang diperkenalkan pemerintah Belanda yang diperuntukkan bagi kaum priyai . (2) konsep pendidikan akhlak adalah menitik beratkan tentang etika yang harus dimiliki oleh pendidik dan peserta didik atau santri. (3) Menurut KH Hasyim Asy‟ari dalam proses evaluasi tidak hanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengusaan murid terhadap materi namun juga untuk mengetahui sejauh mana upaya internalisasi nilai nilai dalam peserta didik bisa diserap dalam kehidupan sehari hari. Demikianlah konsep pendidikan akhlak KH. Hasyim Asy‟ari diharapkan bisa menambah hazanah konsep pendidikan akhlak ke depan. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan yaitu menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yang nantinya didharapkan dapat menjadikan agama dalam prilaku sehari-hari ditengah-tengah masyarakat.

ABSTRACT

Courtesy education in islam nowdays, we can find many kind of method and special way according with level education. This mean to arrange every single part of courtesy education, such an emotion conscience. Because of courtesy also the soul of islam, where the religion without courtesy is the same meaning as body without soul. One of mission that brought by Rosulullah saw is to manage again courtesy of the human enter Islamic. Courtesy education must be dilated and universal inside the awarness of human and student especially.

Part of education that enough interest inside the education concept by KH.Hasyim Asy‟ari is his way that very importance knowledge and teaching. This power is showed by the concern that existence of ulama, as the people that have more knowled ge, also take in higher part. Because according to KH. Hasyim Asy‟ari, there is nothing plave that more sublime than prophet level. So, the level of people who really expert in praying is lower than ulama. He also said that the main purpose of education is to practice it, with the meaning knowledge that have can give it be usefull as the provisions for our life when hereafter than.

Author make formulations in problem formula (1) how the education context in KH. Hasyim Asy‟ari era? (2) how the education concept of courtesy education according to KH. Hasyim Asy‟ari? (3) how evaluate courtesy according to KH. Hasyim Asy‟ari?. So, that‟s way they need to scrutiny islam learning from al qur‟an, hadits, ijtihad of ulama and the history of Islamic education especially in Indonesia.

This research is descriptive cualitative researching and the purpose to know and analysis courtesy education concept of KH. Hasyim Asy‟ari that have been written on adab al ‘alim wa al muta’allim book. Meanwhile for analysis, The author use a cualicative descripting, these are written datas, so in this rase the author try to heald researching that show all about the real condition.

The result of this research are (1) education context in KH. Hasyim Asy‟ari era there are two kind, first education for origin people that is student in Islamic boarding school and the second of education that is introduce by dutch government for upper class society. (2) courtesy education that attitude must be have by the teacter and student or santri become the priority. (3) according to KH. Hasyim Asy‟ari in evaluation process not only to know how far the effort of norm internalitation in the station as the reflection to life. At least, the courtesy education concept of KH. Hasyim Asy‟ari we hope can increase the positive of courtesy education concept in the future. So, can reach the education purpose as the idea that can create qualified student, that hope can make religion as the daily attitude in around of the society.