Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanggulangi kenakalan dan meningkatkan akhlak peserta didik di UPTD SMP negeri 1 Boyolangu

ABSTRAK

Umumnya remaja zaman sekarang mengalami penurunan moral sehingga mengarah kepada perilaku kenakalan remaja yang tidak jarang juga dilakukan oleh peserta didik. Fenomena kenakalan remaja sampai saat ini masih terjadi hampir di semua sekolah di seluruh Indonesia, sehingga diperlukan upaya guru khususnya guru PAI, untuk menanggulangi kenakalan dan meningkatkan akhlak peserta didik agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Tujuan penelitian ini meliputi tiga hal yaitu mengetahui dan mendeskripsikan bentuk perilaku kenakalan peserta didik, mengetahui dan mendeskripsikan faktor penyebab peserta didik melakukan perilaku kenakalan di lingkungan sekolah, dan mengetahui upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanggulangi kenakalan dan meningkatkn akhlak peserta didik di UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk deskriptif. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati.

Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk perilaku kenakalan peserta didik di UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu meliputi kenakalan ringan: membuang sampah sembarangan, memakai seragam tidak sesuai dengan ketentuan, dan terlambat datang ke sekolah. Bentuk perilaku kenakalan sedang: berperilaku tidak sopan, tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan sekolah, membuat surat izin palsu dan tanda tangan palsu serta menggunakan ponsel ketika pelajaran sedang berlangsung. Bentuk perilaku kenakalan berat: membolos, berkelahi, berpacaran di lingkungan sekolah, menyimpan gambar atau video porno, merusak sarana prasarana sekolah, dan merokok di lingkungan sekolah. Upaya yang dilakukan guru PAI dalam menanggulangi kenakalan peserta didik meliputi upaya preventif, represif, dan kuratif, sedangkan upaya guru PAI dalam meningkatkan akhlak peserta didik dapat melalui kegiatan di luar maupun di dalam kelas.

Hambatan yang dialami guru PAI dalam menanggulangi kenakalan dan meningkatkan akhlak peserta didik di UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu meliputi, adanya pengaruh buruk dari masyarakat luar sekolah, sulitnya menjalin kerjasama dengan pihak orangtua/wali murid, perkembangan teknologi yang semakin pesat, dan kurangnya minat dan motivasi peserta didik.

Saran atau solusi yang diberikan penulis untuk mengatasi hambatan yang dialami guru PAI dalam menanggulangi kenakalan dan meningkatkan akhlak peserta didik di UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu adalah, dukungan dan motivasi

dari orang tua, rutinitas kegiatan keagamaan yang terkontrol di lingkungan UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu, top down yakni kegiatan keagamaan yang dibuat atas prakarsa atau instruksi dari pimpinan atas, kerjasama yang kokoh dengan semua guru dan karyawan, menumbuhkan kesadaran peserta didik itu, sekolah menyeimbangkan porsi kegiatan keilmuan dan kegiatan keagamaan dan meningkatkan kegiatan keagamaan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

ABSTRACT

Generally the juvenile in this era have experience decline a moral so leads to behavior of juvenile delinquency which often also performed by students. The phenomenon of juvenile delinquency until now is still happening almost in all schools of Indonesia, so that required efforts of teachers especially PAI teachers, to cope with delinquency and to improve the moral of students so that they can improve the quality of their life.

Objectives this research include three things are to know and describe the form of delinquency behavior of students, knowing and describe the causal factors of students do delinquency behavior in the school environment, and to know the efforts of Islamic Education teachers in cope with delinquency and improving the moral of students in UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu.

This research used qualitative approach with form of descriptive. The method used to collect the data are observation, interviews, and documentation of method. Whereas to analysis, the writer used deskriptive analysis the objectived to explain the relevant aspects with observed phenomena.

The result of research showed that the form of delinquency behavior of students in UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu include mild delinquency are littering, wear the uniform not accordance with the rule of school, and came late goes to school. The form of average delinquecy behavior are impolitely behavior, not participate the obliged activity of school, make a counterfeit admittance certificate, used handphone when the activity learning. The form of severe delinquency behaviors are hooky, fighting, relationship with the opposite sex in school environment, watching the images or videos pornographic , damaging of infrastructure school, and smoking in the school environment. The teachers of Islamic Education make efforts to cope with delinquency of students include preventive, repressive, and curative efforts, whereas the effort of Islamic Education teachers to improve the moral of students can be through activity outside and inside of class.

The obstacles experienced of Islamic Education teacher to cope with the delinquency and improving the moral of students in UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu include, there are bad influence from outside society of school, the difficulty of partnership with the parents of student, development technology is more quickly, and the lack of student interest and motivation of students.

Researcher give suggestion or solutions to cope with obstacles experienced of Islamic Education teachers in cope with delinquency and improving the moral of students in UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu are support and motivation from the parent, routine of religous activity controlled in UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu environment, top down is religious activity made on initiative or instruction from leader, a solid partnership with all teachers and staffs, growing the awareness of students, the school give balance of science and religious activity and increase the religious activity both quantity and quality side.