Perancangan Batu Argacarana Gondola di Kota Batu dengan pendekatan structure as architecture

ABSTRAK:

Perkembangan kepariwisataan di Indonesia sangat berkembang pesat seiring dengan meningkatnya perekonomian nasional dan internasional. Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki potensi dan pengembangan dibidang kepariwisataan yang cukup baik. Salah satu daerah yang menjadi daya tarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang cukup besar di Jawa Timur dan secara nasional adalah Kota Batu. Perkembangan dan pertumbuhan di bidang kepariwisataan dan kependudukan tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan di bidang-bidang lain, seperti perekonomian, pertanian, perindustrian, jasa dan masih banyak lagi. Peningkatan jumlah wisatawan dan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup besar, akan diiringi dengan meningkatnya tingkat mobilitas penduduk maupun wisatawan yang ada di Kota Batu, ditinjau dari jumlah kendaraan yang melintas dengan kedaan jalan di Kota Batu, potensi untuk terjadi kemacetan sangat tinggi, terutama di area pusat kota. Sehingga pada tahun 2016, Pemerintah Kota Batu berinisiatif untuk menambah moda transportasi berbasis wisata baru, yaitu kereta gantung (cabble car) atau yang sering juga disebut sebagai gondola. Pencanangan proyek moda transportasi baru berbasis wisata di Kota Batu, memerlukan sebuah fasilitas yang mewadahi seluruh kegiatan dan fungsi dari moda transportasi tersebut yang berupa tempat pemberhentian kereta gantung. Dalam sarana tersebut, penambahan unsur kepariwisataan dalam fasilitas tersebut juga harus diperhitungkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, mengingat arah pembangunan dan pengembangan di Kota Batu berbasis kepariwisataan.
Konsep yang diterapkan dalam Perancangan Batu Argacarana Gondola di Kota Batu ini, menggunakan pendekatan Structure as Architecture, yang mempertimbangkan penggunaan struktur sebagai elemen utama dalam perancangan arsitektur, dengan beberapa prinsip seperti penggunaan struktur sebagai penyokong beban, sebagai penyalur beban, dan sebagai estetika. Struktur yang dimaksud adalah kerangka bangunan yang memikul beban dari bangunan itu sendiri, yang dikembangkan berdasarkan perkembangan teknologi saat ini. Penggunaan struktur sebagai arsitektur akan memberikan sebuah daya tarik baru terhadap bangunan obyek wisata di Kota Batu yang mempertimbangkan aspek fungsional, estetika dan teknis menjadi satu.

ABSTRACT:

The development of tourism in Indonesia growing rapidly along with the increasing national and international economy. East Java Province is one of the provinces that has good potential and development in the tourism sector. An area that has become a major tourist attraction, both local and foreign in East Java and nationally, is Batu City. The development and growth in the field of tourism and population is also followed by growth in other fields, such as the economy, agriculture, industry, services and many more. An increase in the number of tourists and a fairly large population growth will be accompanied by an increase in the level of mobility of the population and tourists in Batu City, in terms of the number of vehicles that pass by road conditions in Batu City, the potential for congestion is very high, especially in the central area. city. Then in 2016, the Batu City Government took the initiative to adding new tourism-based transportation mode, namely the cable car or often referred as the gondola. The new tourism-based transportation mode project in Batu City, requires a facility that accommodates all activities and functions of the transportation mode in the form of a cable car station. In these facilities, the addition of tourism elements in these facilities must also be taken into account to increase tourist attraction, considering the direction of development and development in Batu City is tourismbased. The concept applied in the Design of Batu Argacarana Gondola in Batu City, uses the Structure as Architecture approach, which considers the use of structures as the main elements in architectural design, with several principles such as the use of structures as load supports, as load distributors, and as aesthetics. The structure in question is a building framework that carries the burden of the building itself, which was developed based on current technological developments. The use of structures as architecture will provide a new attraction for tourist buildings in Batu City which consider functional, aesthetic and technical aspects into one.

مستخلص البحث:

ومني ريوطت ةحﺎيسلا ﻲف ﺎيسينودنإ ةﻋرسب ىلإ بنﺎج دﺎصتقﻻا ﻲنطولا ﻲلودلاو ديازتملا. ةعطﺎقم ةوﺎج ةيقرشلا ﻲه ىدحإ تﺎعطﺎقملا ﻲتلا ﻊتمتت تﺎينﺎكمإب ةديج روطتو ﻲف عﺎطق ةحﺎيسلا. ةقطنملا ﻲتلا تحبصأ ةقطنم بذج ﻲحﺎيس ةيسيئر ، ةيلحم ةيبنجأو ﻲف ةوﺎج ةيقرشلا ىلﻋو ىوتسملا ﻲنطولا ، ﻲه ةنيدم وتﺎب. ﻊبتي روطتلا ومنلاو ﻲف لﺎجم ةحﺎيسلا نﺎكسلاو ﺎ ً ضيأ ا ً ومن ﻲف تﻻﺎجم ىرخأ ، لثم دﺎصتقﻻا ةﻋارزلاو ةﻋﺎنصلاو تﺎمدخلاو ﺎهريغو ريثكلا. بحﺎصتس ةدﺎيز ددﻋ حﺎيسلا ومنلاو ﻲنﺎكسلا ريبكلا ﺎ ً يبسن ةدﺎيز ﻲف ىوتسم لقنت نﺎكسلا حﺎيسلاو ﻲف ةنيدم وتﺎب ، نم ثيح ددﻋ تﺎبكرملا ﻲتلا رمت لاوحأب قرطلا ﻲف ةنيدم وتﺎب ، لﺎمتحا مﺎحدزﻻا ﻊفترم ةيﺎغلل ، ةصﺎخ ﻲف ةقطنملا ىطسولا. ةنيدم. مث ﻲف مﺎﻋ ، تردﺎب ةموكح ةنيدم وتﺎب ةفﺎضإب ﻊضو لقن ﻲحﺎيس ديدج ، يأ كيرفلتلا وأ ﺎ ً بلﺎغ ﺎم رﺎشي هيلإ مسﺎب لودنجلا. بلطتي عورشم ﻊضو لقنلا ﻲحﺎيسلا ديدجلا ﻲف ةنيدم وتﺎب ، ﺎ ً قفرم بﻋوتسي ﻊيمج ةطشنأ فئﺎظوو ﻊضو لقنلا ﻲف لكش ةطحم كيرفلت. ﻲف هذه قفارملا ، بجي ﺎ ً ضيأ ةﺎﻋارم ةفﺎضإ رصﺎنﻋ ةحﺎيسلا ﻲف هذه قفارملا ةدﺎيزل بذجلا ﻲحﺎيسلا ، ﻊم ذخﻷا ﻲف رﺎبتﻋﻻا نأ هﺎجتا ةيمنتلا ريوطتلاو ﻲف ةنيدم وتﺎب دمتعي ىلﻋ ةحﺎيسلا . مدختسي موهفملا قبطملا ﻲف ميمصت ﺎنارﺎكﺎغارأ ﻲف ةنيدم وتﺎب ، جهن لكيهلا لثم ةسدنهلا ةيرﺎمعملا ، يذلاو ربتعي مادختسا لكﺎيهلا رصﺎنعك ةيسيئر ﻲف ميمصتلا يرﺎمعملا ، ﻊم ديدعلا نم ئدﺎبملا لثم مادختسا لكﺎيهلا تﺎمﺎﻋدك لﺎمحﻸل ، لثم لمحلا نيﻋزوملا ، ملﻋو لﺎمجلا. لكيهلا ﻲنعملا وه رﺎطإ ءﺎنب لمحي ءبﻋ ىنبملا هسفن ، يذلاو مت هريوطت ً ءﺎنب ىلﻋ تاروطتلا ةيجولونكتلا ةيلﺎحلا. نإ مادختسا لكﺎيهلا ةرﺎمعك رفويس لمﺎﻋ بذج ديدج ﻲنﺎبملل ةيحﺎيسلا ﻲف ةنيدم وتﺎب ﻲتلاو ذخأت ﻲف رﺎبتﻋﻻا بناوجلا ةيفيظولا ةيلﺎمجلاو ةينقتلاو ﻲف ةدحاو .