Auliyyah, Ida Rohmatul (2016) Hubungan antara bersyukur dengan optimisme pada mustahiq LAZIS Sabilillah Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12410038.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA :
Hubungan antara Bersyukur dengan Optimisme ini perlu diuji karena terdapat teori yang mengatakan bahwa syukur mampu membuat seseorang mengalami lebih sedikit gangguan pada fisik. Mereka merasa hidupnya lebih baik secara keseluruhan, dan lebih optimis dalam menghadapi situasi yang akan datang (McCollough, Emmons & Tsang, 2002). Mustahiq LAZIS Sabilillah memiliki banyak kebutuhan serta harapan yang harus dipenuhi. Dari harapan-harapan inilah muncul pikiran negatif karena kurang menerima apa yang sudah ia miliki. Namun jika orang mampu berharapan positif akan setiap hal, maka segalanya akan terasa ringan dan ia akan mampu menerima apa yang sudah dimiliki. Optimisme muncul bila senantiasa bersyukur. Seseorang yang mempunyai tingkat optimisme yang tinggi terhadap masa depan dorongan untuk bertahan hidup semakin tinggi. Untuk mencapai hal tersebut mustahiq menanamkan rasa menerima dengan lapang dada, menghadapi masalah dengan bijak, mengetahui dan memahami akan nikmat dari Allah, berbuat baik kepada sesama dan kepada Allah yang disebut bersyukur. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui tingkat bersyukur mustahiq LAZIS Sabilillah Malang, (2) Untuk mengetahui tingkat optimisme mustahiq LAZIS Sabilillah Malang, (3) Untuk mengetahui hubungan bersyukur dengan optimisme pada mustahiq LAZIS Sabilillah Malang.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif non-eksperimen bentuk korelasi. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik korelasi product-moment. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu 81 mustahiq LAZIS Sabilillah Malang yang terdiri dari mustahiq fakir, miskin, dan yatim. Alat ukur yang digunakan adalah skala yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada aspek optimisme dari Seligman (2005) dan mengacu pada aspek bersyukur dari Al-Ghazali (1990).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bersyukur mustahiq LAZIS Sabilillah Malang 94% berada pada kategori tinggi, dan 6% berada pada kategori sedang. Mustahiq yang memiliki tingkat optimisme tinggi sebesar 80%, dan yang memiliki tingkat optimisme sedang sebesar 20%. Hasil analisis product moment menunjukkan bahwa ada hubungan antara bersyukur dengan optimisme yang ditunjukkan dari hasil pearson correlation sebesar (0,360) dengan sig (P) = 0,001 (P < 0,01). Artinya jika optimisme tinggi, maka bersyukur juga tinggi. Sebaliknya jika bersyukur tinggi, maka optimisme juga tinggi. Sementara itu, nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0,130 menunjukkan bahwa bersyukur memberikan sumbangan sebesar 13% terhadap optimisme mustahiq LAZIS Sabilillah Malang.
ENGLISH :
The correlation between gratitude with optimism needs to be tested because there are theories that say that gratitude can make someone experience less interference on the physical. They feel life is better overall, and more optimistic in the face of situations that will come (McCollough, Emmons & Tsang, 2002). Mustahiq of LAZIS Sabilillah have many needs and expectations to be met. That can arise negative thoughts because less receptive to what he already had. But if the person is able to cherish everything positively, it will be lighter and will be able to receive what he already owned. Optimism appears whenever grateful. Someone who has a high degree of optimism about motivation of the future more likely to survive in life. To achieve this optimism, mustahiq needs to instill a sense of accept gracefully, face the problem wisely, know and understand the favor of God, doing good to others and to God, which is called gratitude. This study aims to: (1) To determine the level of gratitude of mustahiq of LAZIS Sabilillah Malang, (2) To determine the level of optimism of mustahiq of LAZIS Sabilillah Malang, (3) To determine the relationship of God with optimism on mustahiq of LAZIS Sabilillah Malang.
This research includes quantitative research of non-experimental correlation shapes. The data obtained were analyzed using statistical calculations product-moment correlation. Technical sampling used purposive sampling technique is 81 mustahiq LAZIS Sabilillah Malang that consist of indigent, poor and orphaned mustahiq. Measuring instrument that used is the optimism scale compiled by researchers refers to aspects of Seligman (2005) and aspect of thanksgiving from Al-Ghazali (1990).
The results showed that the level of gratitude mustahiq of LAZIS Sabilillah Malang 94% at the high category, and 6% were in the moderate category. Mustahiq which has a high degree of optimism is 80%, and which has a degree of optimism was at 20%. The results of the analysis of product moment indicates that there is a relationship between gratitude to the optimism shown from the results of Pearson correlation (0,360) with sig (P) = 0.001 (P <0.01). This means that if the level of optimism is high, then the level of gratitude is also high. Conversely, if the level of gratitude is high, either level of gratitude. Meanwhile, the coefficient of determination (r2) of 0,130 indicates that gratitude has contribution of 13% towards optimism of mustahiq of LAZIS Sabilillah Malang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahpur, Mohammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Bersyukur; Optimisme; Gratitude; Optimism | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Errisa Aprillia Rengganis | ||||||
Date Deposited: | 25 Jul 2016 16:29 | ||||||
Last Modified: | 25 Jul 2016 16:29 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/3729 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |