Miftah, Diana Ali (2022) Sale and purchase Twitter username according to consumer Protection Law and Sharia Contract Law. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
18220087.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
The advancement of technology and information encourages the emergence of various kinds of social media platforms that can be means of transactions between humans in various ways, such as sale and purchase, promoting goods and so on. One of the social media used to make sale and purchase transactions is Twitter. In Twitter, there are sale and purchase activities that are often done by its users, one of which is sale and purchase usernames.
This type of research uses normative juridical research or library research. The approach method used in this research is the statutory approach (Statue Approach). This approach is carried out by analyzing the laws and regulations in Indonesia related to the legal issues being studied. Then the data collection method that researchers use is to collect various sources of data both primary, secondary and tertiary.
The results of this study indicate that sale and purchase of usernames use a salam contract in the form of ordering transactions that made through direct messages on Twitter. The payment mechanism is carried out through non-cash or cashless namely through digital wallets or bank transfers. After reaching an agreement, the consumer can get username he wants by showing a valid proof of payment. Sale and purchase system in username transaction on the review of the Consumer Protection Law in Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. As well as in Article 4 related to consumer rights and Article 7 related to the obligations of business actors which state that sale and purchase usernames does not meet the juridical aspect in terms of consumer protection because there are several things that are vulnerable to misuse. In the legal aspect of the sharia sale and purchase contract, the username also does not fulfill several elements including the object being traded must be clear and can be handed over, while username is an object that does not have a physical form to be handed over so that transactions like this are considered invalid and contain elements of gharar that can lead to problems in the future.
ABSTRAK
Semakin pesatnya kemajuan teknologi dan informasi mendorong munculnya berbagai macam platfrom sosial media yang dapat menjadi sarana transaksi antar manusia dalam berbagai hal, seperti jual beli, promosi barang dan sebagainya. Salah satu sosial media yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli adalah Twitter. Dalam Twitter terdapat jual beli yang sering dilakukan oleh para penggunanya, salah satunya adalah jual beli username.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif atau library research. Metode pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (Statue Approach). Pendekatan ini dilakukan dengan menganalisis peraturan perundang-undangan serta regulasi hukum di Indonesia yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang tengah diteliti. Kemudian metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan mengumpulkan berbagai sumber data baik primer, sekunder dan tersier.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa transaksi jual beli username Twitter menggunakan akad salam dengan bentuk transaksi pemesanan yang dilakukan melalui direct message dalam Twitter. Adapun mekanisme pembayaran dilakukan melalui pembayaran nontunai atau cashless yakni dengan melalui dompet digital atau transfer via bank. Setelah mencapai kesepakatan konsumen dapat mendapat kan username yang diinginkannya dengan menunjukan bukti pembayaran yang sah. Sistem jual beli username Twitter menurut tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen. Serta dalam Pasal 4 terkait dengan hak-hak konsumen dan Pasal 7 terkait dengan kewajiban pelaku usaha yang menyatakan bahwa jual beli username tidak memenuhi aspek yuridis dalam segi perlindungan konsumen karena terdapat beberapa hal yang rentan untuk terjadinya penyalahgunaann. Dalam aspek hukum perjanjian syariah jual beli username juga tidak memenuhi beberapa unsur diantaranya adalah obyek yang diperjualbelikan haruslah jelas dan dapat diserahterimakan, sementara username merupakan suatu benda yang tidak memiliki bentuk fisik untuk diserahterimakan sehingga transaksi seperti ini dianggap tidak sah dan mengandung unsur gharar yang dapat menimbulkan masalah dikemudian hari.
مستخلص البحث
يشجع التقدم السريع للتكنولوجيا والمعلومات على ظهور أنواع مختلفة من منصات التواصل الاجتماعي التي يمكن أن تكون وسيلة للمعاملات بين البشر بطرق مختلفة ، مثل البيع والشراء والترويج للسلع وما إلى ذلك. تويتر (Twitter) أحد وسائل التواصل الاجتماعي المستخدمة لإجراء معاملات البيع والشراء. هناك عمليات بيع وشراء يتم إجراؤها غالبًا بواسطة مستخدموها ، أحدها شراء وبيع أسماء المستخدمين.
يستخدم هذا البحث بحثًا قانونيًا معياريًا أو بحثًا في المكتبات. طريقة المنهج المستخدمة في هذا البحث هي النهج القانوني. يتم تنفيذ هذا النهج من خلال تحليل القوانين واللوائح في إندونيسيا المتعلقة بالمسائل القانونية قيد الدراسة. ثم تتمثل طريقة جمع البيانات التي يستخدمها الباحث في جمع مصادر مختلفة من البيانات الأولية والثانوية والثالثية.
تشير نتائج هذا البحث إلى أن بيع وشراء أسماء مستخدمي تويتر (Twitter) يستخدم عقد سلام في شكل طلب معاملات تتم من خلال الرسائل المباشرة على تويتر (Twitter). تتم آلية الدفع من خلال المدفوعات غير النقدية ، أي من خلال المحافظ الرقمية أو التحويلات المصرفية. بعد التوصل إلى اتفاق ، يمكن للمستهلك الحصول على اسم المستخدم الذي يريده من خلال إظهار إثبات دفع صالح. يعتمد نظام بيع وشراء اسم مستخدم تويتر (Twitter) على مراجعة قانون حماية المستهلك في القانون رقم 8 لعام 1999 بشأن حماية المستهلك. وكذلك في المادة 4 المتعلقة بحقوق المستهلك والمادة 7 المتعلقة بالتزامات الفاعلين التجاريين والتي تنص على أن بيع وشراء أسماء المستخدمين لا يفي بالجانب القانوني فيما يتعلق بحماية المستهلك لأن هناك العديد من الأشياء المعرضة لسوء الاستخدام. في الجانب القانون العقود الشرعية البيع والشراء المتوافقة مع الشريعة الإسلامية ، لا يفي اسم المستخدم أيضًا بالعديد من العناصر بما في ذلك العنصر الذي يتم تداوله ويجب أن يكون واضحًا ويمكن تسليمه ، في حين أن اسم المستخدم هو كائن ليس له شكل مادي ليتم تسليمه على أن مثل هذه المعاملات تعتبر باطلة وتحتوي على عناصر الغرر التي يمكن أن تؤدي إلى مشاكل في المستقبل.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Firdaus, Dwi Hidayatul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Online Sale and Purchase, Twitter, Consumer Protection, Sharia Contract Law; Jual Beli Online, Twitter, Perlindungan Konsumen, Hukum Perjanjian Syariah; البيع و الشراء عبر الانترنيت ، تويتر (Twitter) ، حماية المستهلك ، قانون العقود الشرعية | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180105 Commercial and Contract Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012701 al-Bai’ (incl. al-Khiyar) |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Diana Ali Miftah | ||||||
Date Deposited: | 20 Jun 2022 14:19 | ||||||
Last Modified: | 20 Jun 2022 14:19 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/36386 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |