Hidayat, Agung Rachmat (2022) Efektivitas peraturan Mahkamah Agung nomor 1 tahun 2019 tentang administrasi perkara dan persidangan di pengadilan secara elektronik: Studi di Pengadilan Agama Trenggalek. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
17210122.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang semakin maju, setiap lembaga mempunyai tantangan untuk mengikuti perkembangan. Mahkamah Agung sebagai dewan tertinggi kekuasaan kehakiman mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara Dan Persidangan Di Pengadilan Secara Elektronik. Peraturan ini dimaksudkan supaya pelayanan administrasi perkara dan persidangan di Pengadilan menjadi lebih efektif dan efisien. Fokus masalah adalah apa penyebab dari tingginya tingkat E-Court di Pengadilan Agama Trenggalek serta bagaimana efektivitas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 ditinjau dari teori Soerjono Soekanto.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode untuk memperoleh data yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangan dalam proses pengolahan data menggunakan teknik edit, klasifikasi, verifikasi, analisis, kesimpulan.
Hasil penelitian ini ialah jumlah E-Court di Pengadilan Agama Trenggalek setiap tahunnya selalu meningkat hingga bulan Januari 2022 dengan peningkatan berjumlah 1591 perkara. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: E-Court di Pengadilan Agama Trenggalek sudah diterapkan mulai akhir tahun 2018 dan sudah dilakukan sosialisasi ke advokat dan masyarakat, advokat sudah merasakan manfaat dari E-Court, dan pengguna terdaftar dalam berperkara selalu melalui E-Court. Kemudian efektivitas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 dilihat dari 5 faktor. Pertama faktor hukum, Peraturan ini dikeluarkan oleh Mahkamah Agung sebagai dewan tertinggi dalam kekuasaan pengadilan dan digunakan dalam beracara di pengadilan. Kemudian terdapat petunjuk teknis termuat dalam KMA. Pengadilan Agama Trenggalek telah menerapkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019. Kedua penegak hukum yang dalam hal ini Pengadilan Agama Trenggalek sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta membantu pengguna jika terdapat kendala. Ketiga fasilitas dan sarana sudah memadahi untuk pelaksanaan Peraturan ini. Keempat dari segi masyarakat Trenggalek sudah sepenuhnya mengetahui akan adanya Peraturan. Kelima secara kebudayaan Peraturan ini dikeluarkan sebagai bentuk ketertiban dari hukum beracara dan sebagai jawaban dari perkembangan zaman modern.
ABSTRACT
Along with the development of increasingly advanced technological times, every institution has challenges to keep up with developments. The Supreme Court as the highest council of judicial power issued Supreme Court Regulation Number 1 of 2019 concerning Electronic Case Administration and Trial in Courts. This regulation is intended to make case administration services and trials in the Court more effective and efficient. The focus of the problem is what is the cause of the high level of E-Court at the Trenggalek Religious Court and how is the effectiveness of Supreme Court Regulation Number 1 of 2019 in terms of Soerjono Soekanto's theory.
This study uses a type of empirical juridical research using a qualitative approach. The method to obtain data is by interview, observation, and documentation. While in the data processing using editing, classification, verification, analysis, conclusion techniques.
The results of this study are the number of E-Courts at the Trenggalek Religious Court every year always increases until January 2022 with an increase of 1591 cases. This is influenced by several things, namely: E-Court at the Trenggalek Religious Court has been implemented since the end of 2018 and has been socialized to advocates and the public, advocates have felt the benefits of E-Court, and registered users in litigation always go through the E-Court . Then the effectiveness of Supreme Court Regulation Number 1 of 2019 is seen from 5 factors. The first is the legal factor, this regulation was issued by the Supreme Court as the highest council in court power and is used in court proceedings. Then there are technical instructions contained in the KMA. The Trenggalek Religious Court has implemented Supreme Court Regulation No. 1 of 2019. The two law enforcers, in this case the Trenggalek Religious Court, have carried out socialization and education to the community and helped users if there were obstacles. The three facilities and facilities are adequate for the implementation of this regulation. Fourth, from the perspective of the Trenggalek community, they are fully aware of the existence of regulations. Fifth, culturally, this regulation was issued as a form of order from the procedural law and as a response to the development of modern times.
مستخلص البحث
إلى جانب تطور العصر التكنولوجي المتقدم بشكل متزايد ، تواجه كل مؤسسة تحديات لمواكبة التطورات. أصدرت المحكمة العليا بصفتها أعلى مجلس للسلطة القضائية لائحة المحكمة العليا رقم 1 لسنة 2019 بشأن إدارة القضايا الإلكترونية والمحاكمة في المحاكم. تهدف هذه اللائحة إلى جعل خدمات إدارة القضايا والمحاكمات في المحكمة أكثر فعالية وكفاءة. تركز المشكلة على سبب ارتفاع مستوى المحكمة الإلكترونية في محكمة ترينجالك الدينية وكيف هي فعالية لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2019 من حيث نظرية Soerjono Soekanto.
تستخدم هذه الدراسة نوعاً من البحث القانوني التجريبي باستخدام منهج نوعي. طريقة الحصول على البيانات هي عن طريق المقابلة والملاحظة والتوثيق. أثناء معالجة البيانات باستخدام تقنيات التحرير والتصنيف والتحقق والتحليل والاستنتاج.
نتائج هذه الدراسة هي أن عدد المحاكم الإلكترونية في محكمة ترينجالك الدينية يزداد كل عام دائمًا حتى يناير 2022 بزيادة قدرها 1591 قضية. يتأثر هذا بالعديد من الأشياء ، وهي: تم تنفيذ المحكمة الإلكترونية في محكمة ترينجالك الدينية منذ نهاية عام 2018 وتم إضفاء الطابع الاجتماعي على المحامين والجمهور ، وشعر المدافعون بفوائد المحكمة الإلكترونية ، والمستخدمين المسجلين في التقاضي اذهب دائمًا من خلال المحكمة الإلكترونية. ثم تُرى فعالية لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2019 من خلال 5 عوامل. الأول هو العامل القانوني ، وقد صدرت هذه اللائحة من قبل المحكمة العليا باعتبارها أعلى مجلس في سلطة المحكمة ويتم استخدامها في إجراءات المحكمة. ثم هناك تعليمات فنية واردة في KMA. نفذت محكمة ترينجالك الدينية لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2019. قام اثنان من منفذي القانون ، في هذه الحالة محكمة ترينجالك الدينية ، بإجراء التنشئة الاجتماعية والتعليم للمجتمع وساعدوا المستخدمين إذا كانت هناك عقبات. المرافق والمرافق الثلاثة كافية لتنفيذ هذه اللائحة. رابعًا ، من منظور مجتمع Trenggalek ، فهم مدركون تمامًا لوجود اللوائح. خامساً ، ثقافياً ، صدر هذا النظام باعتباره شكلاً من أشكال النظام من قانون الإجراءات .واستجابة لتطور العصر الحديث
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Zuhriah, Erfaniah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Efektivitas; E-Court; Peraturan; Elektronik; Effectiveness; E-Court; Regulation; Electronicsالفعالية; المحكمة الإلكترونية; التنظيم; الإلكترونيات | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Agung Rachmat Hidayat | ||||||
Date Deposited: | 30 May 2022 14:37 | ||||||
Last Modified: | 30 May 2022 14:37 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/35654 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |