Efektivitas pengunaan Speed Bump sebagai alat pengendali dan pengaman pengguna jalan berdasarkan Pasal 11 Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2013 tentang penyelenggaraan perhubungan: Studi di dinas perhubungan Surakarta

ABSTRAK

Pertumbuhan jumlah kendaraan dikota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah meningkat 15% per tahun. Kecelakaan kendaraan bermotor meningkat usia korban kecelakaan didominasi usia produktif. Yakni mulai dari 17 tahun sampai dengan 30 tahun. Tetapi, Bambang menyampaikan korban yang terlibat kecelakaan tidak didominasi pelajar Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kota Surakarta perlu dilakukan peninjauan kembali tentang ketertiban lalu lintas. Seperti saat ini yang dimana masyarakat Kota Surakartamasih belum mengetahui peraturan lalu lintas seperti membuat rambu-rambu tanpa izin dengan ketentuan hukum yang berlaku. Misalnya dalam pembuatan“Speed Bump” atau yang dikenal dengan polisi tidur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pembangunan “speed bump” atau polisi tidur sebagai alat pengendali dan pengaman pengguna jalan Penelitian ini tergolong dalam penelitian empiris yang langsung terjun kelapangan dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan tujuan mendapatkan data-data yang dibutuhkan melalui wawancara dan dokumentasi terhadap Efektivitas pembangunan polisi tidur (speed bump) sebagai alat pengendali dan pengaman pengguna jalan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Pasall 11 Nomor 1 Rahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Efektifitas penggunaan polisi tidur (speed bump) sebagai alat pengendali dan pengaman pengguna jalan berdasarkan Pasal 11 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013. Efektivitas hukum dipengaruhi oleh
masyarakatnya dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan tetapi pada kenyataan nya masyarakat di Kota Surakarta masih banyak yang melanggar aturan dalam pembuatan polisi tidur atau tanggul jalan ini, Yang dimana padahal dari pihak dishub juga sudah membuat peraturan tentang itu, tujuan dari masyarakat sebenarnya baik adalah membuat keadaan disekitarnya bisa aman dalam berkendara, tetapi dalam pembuatan polisi tidur atau tanggul jalan ini juga harus sesuai aturan yang berlaku. Dan tindakan tegas juga harus ditegakan oleh pihak Dinas Perhubungan Kota Surakarta, agar masyarakat di Kota Surkarta ini bisa tertib dan mematuhi peraturan yang ada dalam pembuatan polisi tidur atau tanggul jalan ini. faktor penghambat dalam pembangunan polisi tidur (speed bump) terletak pada masyarakat Kota Surakarta itu sendiri, dimana diperlukannya kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan polisi tidur (speed bump) yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan agar terciptanya kenyamanan dan keamanan dijalanan dalam berkendara. Dasar hukum speed bump tidak terdapat secara eksplisif pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Peraturan Daerah Kota Surakarta belum mengatur secara jelas mengenai mekanisme pembuatan polisi tidur, pemberian peringatan atau sanksi terhadap pelanggaran pembuatan polisi tidur

ABSTRACT

The growth of the number of vehicles in the city of Surakarta in Central Java Province increased by 15% per year. Motor vehicle accidents increase in the age of accident victims, dominated by productive age. Namely ranging from 17 years to 30 years. However, Bambang said that the victims involved in the accident were not dominated by students. From the explanation above, it can be concluded that the city of Surakarta needs to be reviewed on traffic order. As at this time where the people of Surakarta City still do not know traffic rules such as making signs without permission with applicable legal provisions. For example in the manufacture of "Speed Bump" or known as speed bumps.

This study aims to determine and analyze the effectiveness of the construction of a "speed bump" or speed bump as a means of controlling and protecting road users
This research is classified as empirical research that goes directly to the field and the approach used in this study is a descriptive qualitative approach with the aim of obtaining the data needed through interviews and documentation on the effectiveness of the construction of speed bumps as a means of controlling and securing users. road based on the Surakarta City Regional Regulation Article 11 Number 1 Rahun 2013 concerning the Implementation of Transportation.

The results of this study indicate that the effectiveness of the use of speed bumps as a means of controlling and safety of road users is based on Article 11 of Regional Regulation Number 1 of 2013. The effectiveness of the law is influenced by the community where the law applies or is applied but in reality the people in Surakarta City there are still many who violate the rules in making speed bumps or road embankments, which even though the transportation agency has also made regulations about it, the goal of the community is actually good is to make the surrounding environment safe for driving, but in making this speed bump or road embankment must also comply with applicable regulations. And decisive action must also be enforced by the Surakarta City Transportation Service, so that the people in Surkarta City can be orderly and comply with the existing regulations in making this speed bump or road embankment. The inhibiting factor in the construction of speed bumps lies in the people of Surakarta City itself, where there is a need for public awareness of the importance of building speed bumps in accordance with established regulations in order to create comfort and safety on the road while driving. The legal basis for speed bumps does not exist explicitly in the laws and regulations in force in Indonesia. The Surakarta City Regulation has not clearly regulated the mechanism for making speed bumps, giving warnings or sanctions for violations of making speed bumps.

مستخلص البحث

فعالية تطوير مطبات السرعة (Bump Speed (كأداة تحكم وأمان لمستخدمي الطريق
بنا على الالئحة اإلقليمية لمدينة سوراكارتا )PERDA )المادة 11 رقم 1 لعام 3112 بشأن تنفيذ ء
النقل "دراسة خدمة النقل في مدينة سوراكارتا". في هذه البحث لمدى فاعلية بناء مطبات السرعة في
مدينة سوراكارتا. أما التركيز الذي يصبح البحث هو: 1 )كيف تصرفات الحكومة وجهودها لمعالجة
تطويرمطبات السرعة التي لم تكن متوافقة مع اللوائح التي تم وضعها. 3 )أي العوامل التي تعيق تنفيذ
تطوير مطبات السرعة التي لم تكن وفقا للقواعد التي تم وضعها.

يستخدم هذا البحث المنهج البحث الحكم التجريبي هو المنهج البحث الذي ينظر المبدأ
معنه تحقق في الواقعي اإلجتماعي المجتمع. يستخدم هذا النهج البحث اإلجتماعي القانوني ألن استخدام
الباحثة لوصفي البيانات التي تكتشف في الميدان. المصادر الرئيسية في هذا البحث هي رئيس قسم
إدارة المرورفي خدمة النقل بمدينة سوراكارتا ، أما المصادر الثانوية تنال من دراسة القانونية،
المطبوعات، والمكتبة.

يدل هذا حاصل البحث أ ن بناء مطبات السرعة في سوراكارتا مدينة ال يزال غير فعال،
بسبب لعدم وجود التنشئة االجتماعية من الحكومة التي من المتوقع أن جعل األجر الحكومة المزيد من
االهتمام والمزيد من الوقت للمجتمع. قلة المعرفة من المجتمع فيما يتعلق بإنشاء مطبات السرعة. من
وفق للوائح المعمول بها. يُسمح للجمهور ببناء المؤمل أن يقوم المجتمع بتنفيذ بناء مطبات السرعة ا
مطبات السرعة بشرط أن تكون مطابقة لمواصفات الحجب المنصوص عليها في الئحة وزير النقل
رقم 23 لعام 3112 بشأن أجهزة التحكم بمستخدمي الطرق والسالمة.