Perlindungan hukum terhadap anak jalanan ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 16 Tahun 2013 tentang perlindungan anak jalanan perspektif fiqh siyasah dusturiyah: Studi di Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Mojokerto

INDONESIA:

Dewasa ini presentase pertumbuhan anak jalanan masih dikatakan meningkat.Undang-Undang perlindungan anak nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dijelaskan bahwa negara bertanggung jawab untuk melindungi hak-hak anak demi mewujudkan kesejahteraan anak dan memerikan hak-haknya tanpa perlakuan deskriminatif tidak terkecuali anak jalanan. Upaya perlindungan anak juga diatur dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 dijelakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Pengertian tersebut dapat disimpulakan bahwa demi melindungi hak-hak anak jalanan pemerintah memiliki peran penting tentang dan bagaimana cara memberikan kesejahteraan terhadap anak tanpa membedakan

Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pemerintah Kota Mojokerto (Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Mojokerto) dalam memberikan perlindungan hukum ditinjau menurut Perda Kota Mojokerto Nomor 16 tahun 2013, dan fokus penelitian ke dua adalah, bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah kota Mojokerto dalam melindungi hak-hak anak jalanan ditinjau menurut Perda Kota Mojokerto Nomor 16 tahun 2013 tentang perlindungan anak jalanan, yang ketiga, adalah bagaimana perspektif fiqh siyasah dusturiyah memanang perlindungan hukum yang diberikan pemerintah Kota Mojokerto dalam melindungi anak jalanan apakah sudah sesui dengan rambu-rambu Siyasah Dusturiyah.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan mendeskripsikan secara mendalam mengenai objek yang diteliti. Dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menerangkan bahwa peran pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum terhadap anak jalanan ditinjau menurut perda nomor 16 tahun 2013 tentang perlindungan anak jalanan belum berjalan efektif jika dikaitkan dengan teori efektifitas hukum dan Sujono Soekanto memnadang bahwa kurangnya faktor-faktor berjalannya suatu hukum salah satunya yaitu lemahnya pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial dan Satpol PP, dan dalam pandangan fiqh siyasah dusturiyah kurangnya hubungan baik antara pemerintah dan rakyatnya dan lemahnya aturan hukum yang mebuat perda tersebut tidak dapat meberikan kemashlahatan yang nyata terhadap perlindungan anak jalanan.

ENGLISH:

Nowadays, the percentage of street children is increasing. The child protection law number 35 in 2014 about child protection explains that the state is responsible for protecting children's rights to give the welfare of children and describe their rights without discriminatory treatment to street children. Child protection efforts are also regulated in the 1945 Constitution number 34 article 1 explained that the poor and neglected children are looked after by the state. That definition can be concluded that to protect the rights of street children the government has an important role to play in and to provide welfare to children without differentiating them.

The focus of this discussion is; the first is how the role of the Mojokerto City Government (Social Service and Public Order Enforcers in Mojokerto City) in providing legal protection in terms of Mojokerto City Regulation Number 16 in 2013. The second is what is the form of legal protection provided by the Mojokerto City Government in protecting rights street children 's rights reviewed from Mojokerto City Regulation number 16 in 2013 concerning street children protection. The third is how the Fiqh Siyasah Dusturiyah perspective views the legal protection given by the Mojokerto City Government in protecting street children whether they are by the signs of Siyasah Dusturiyah.
This research is empirical legal research using a sociological juridical approach by describing in-depth about the object under study. Data collection methods are interviews, observation, and documentation.

The results of the research explained that the role of the government in providing legal protection to street children was reviewed in Regional Regulation number 16 in year 2013 about the street children protection has not been effective if it is related to the theory of legal effectiveness. Sujono Soekanto viewed that the lack of factors in the operation of a law, one of which is the weakness of the government in this case the Social Service and Public Order Enforcers, and fiqh siyasah dusturiyah perspective has the lack of good relations between the government and its people and the low of the rule of law that makes these regulations cannot provide a real benefit to protect street children.

ARABIC:

حاليّا لا تزال نسبة نمو أطفال الشوارع في ازدياد. قانون حماية الطفل رقم 35 من 2014 بشأن حماية الطفل يوضح أن الدولة مسؤولة عن حماية حقوق الأطفال من أجل رفاه الأطفال وتوفير حقوق حقيقية للمعاملة التمييزية بما في ذلك أطفال الشوارع . يتم تنظيم جهود حماية الطفل في دستور عام 1945 أيضًا، حيث أوضحت الفقرة 1 من المادة 34 أن الأطفال الفقراء والمهمشين يتم رعايتهم من قبل الدولة. يستنتاج هذا الفهم أنه من أجل حماية حقوق أطفال الشوارع، يملك الحكومة دوراً مهماً في توفير الرعاية للأطفال دون تمييز.

هذا البحث يبحث عن كيف دور حكومة مدينة موجوكرطا (الخدمة الاجتماعية و الشرطة مدينة موجوكرطا) في توفير الحماية القانونية بموجب لائحة مدينة موجوكرطا رقم 16 لعام 2013، الثاني هي كيف تتم مراجعة شكل الحماية القانونية التي توفرها حكومة مدينة موجوكرطا في حماية حقوق أطفال الشوارع وفقًا للائحة مدينة موخيرتو رقم 16 لعام 2013 عن حماية الطفل في الشوارع، ثالثًا كيف ينظر الفقه سياسة دستورية إلى الحماية القانونية التي توفرها حكومة مدينة موجوكيرتو لحماية أطفال الشوارع سواء كانوا متوافقين مع علامات سياسة دستورية.

هذا البحث عبارة عن بحث قانوني تجريبي يستخدم منهجًا قانونيًا اجتماعيًا من خلال وصف متعمق حول الكائن قيد الدراسة. طرق جمع البيانات المستخدمة هي المقابلات (المقابلات) والملاحظة والوثائق.