Budiharto, Satrio (2019) Upaya masyarakat adat sendi dalam pembentukan desa adat menurut Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang desa perspektif al-mawardi: Studi pada eks Desa Sendi Lereng Gunung Welirang Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15230037.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Sendi sebelumnya merupakan sebuah desa yang lengkap dengan aparat pemerintahannya pada tahun 1912. Permendagri No.56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, desa Sendi tidak tercantum dalam wilayah Administrasi Kabupaten Mojokerto, tidak termasuk 299 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Mojokerto. Dalam hal ini negara mengatur pada Undang-Undang tentang Desa sesuai pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Adapun kendala yang dihadapi Masyarakat Eks Sendi terhadap pelaksanaan pembentukan desa adat yang ada pada Undang-Undang, sehingga menimbulkan persoalan untuk dianalisis.
Fokus penelitian ini adalah mendiskripsikan tentang : 1) Apa upaya masyarakat Adat Sendi dalam pembentukan Desa Adat Sendi di kaji dari Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, 2)Apa kendala masyarakat Adat Sendi dalam membentuk Desa Adat menurut Undang-Undang No.6 Tahun 2014, 3) Melihat peran Pemerintah terhadap masyarakat dalam upaya pembentukan Desa Adat Sendi Perspektif Al Mawardi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Yuridis Empiris dengan pendekatan Yuridis-Sosiologis yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Pacet, Kabupaten Mojokerto. Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi kepada sejumlah informan yang sudah ditentukan. Pengolahan data dilakukan dengan cara Pemeriksaan Ulang (Editing), Klasifikasi (classifying), Verifikasi (verifying), Analisis (Analizing).
Hasil penelitian yang diperoleh penulis memberi kesimpulan bahwa : 1)Masyarakat Eks Sendi telah berupaya dengan membentuk Forum Perjuangan Rakyat(FPR), juga memberi surat, serta melakukan dialog kepada instansi terkait pemerintahan Desa dan Kabupaten, juga pada Provinsi untuk berupaya dalam pembentukan Desa Adat, namun ditolak dan tidak dapat rekomendasi. 2) Kendala yang dihadapi dengan adanya inkonsistensi tentang pembuatan Desa atau Desa Adat pada Undang-Undang No.6 Tahun 2014 dengan ketentuan lain terkait.3) Peran Pemerintah bila dilihat dari pendapat Al-Mawardi untuk mewujudkan negara ideal belum terpenuhi, Sesuai unsur pada teori beliau tidak terpenuhinya harapan kelangsungan hidup, Kesuburan tanah yang berkesinambungan, keamanan yang merata, dan keadilan yang tidak ada pada masyarakat Eks Desa Sendi saat ini.
ENGLISH:
Sendi was previously a complete village with its government apparatus in 1912. Permendagri No.56 of 2015 concerning Government Administrative Region Codes and Data, Sendi village was not included in the Mojokerto Regency Administration area, excluding 299 villages and 5 village on city in Mojokerto Regency. In this case the state regulates the Law on Villages in accordance with Law Number 6 of 2014 concerning Villages. As for the obstacles faced by the Ex-Sendi Society on the implementation of the formation of traditional villages that exist in the Act, causing problems to be analyzed.
The focus of this study is to describe: 1)What are the efforts of the Sendi Indigenous people in the formation of the Indigenous Village of Sendi in the review of Law No.6 of 2014, 2)What are the obstacles of the Sendi Indigenous people in forming the Customary Villages according to Law No.6 of 2014, 3)Looking at the role of the Government towards the community in the effort to form the Al Mawardi Perspective Joint Village.
This research uses an juridical empiricalresearch type with a Juridical-Sociological approach that produces descriptive data. This research was conducted in Pacet, Mojokerto Regency. In collecting data, interviews were conducted with observations and documentation to a number of informants who had been determined. Data processing is done by Re-examination(Editing), Classification(classifying), Verification(verifying), Analysis(Analizing).
The results obtained by the author conclude that:1)Ex-JointCommunities have sought to form the People's Struggle Forum(FPR), also gave letters, and conducted dialogues with institutions related to village and regency governments, also to the Provinces to make efforts to form Indigenous Villages, but was rejected and can't get a recommendation. 2)Constraints faced by the inconsistency regarding the creation of a Village or Customary Village in Law No.6 of 2014 with other related provisions. 3)The Government's role when viewed from Al-Mawardi's opinion to realize an ideal state has not been fulfilled. he did not fulfill the hope of survival, sustainable soil fertility, equitable security, and justice that does not exist in the Ex-Sendi Village community at this time.
ARABIC:
كانت قرية سيندي في السابق قرية كاملة مع أجهزتها الحكومية في عام 1912. لائحة وزير الشؤون الداخلية رقم 56 لعام 2015 بشأن قانون وبيانات منطقة الإدارة الحكومية ، لم تكن قرية سيندي مدرجة في منطقة موجوكيرتو ريجنسي الإدارية ، ولم تدرج في 299 قرية و 5 قرية في موجوكيرتو ريجنسي. في هذه الحالة ، تنظم الدولة قانون القرى وفقًا للقانون رقم 6 لعام 2014 بشأن القرى. أما بالنسبة للعقبات التي تواجهها الجمعية السابقة سيندي بشأن تنفيذ تشكيل القرى التقليدية الموجودة في القانون ، مما يتسبب في تحليل المشكلات.
تركز هذه الدراسة على وصف ما يلي: 1) ما هي جهود سكان سيندي الأصليين في تشكيل قرية سيندي الأصلية في مراجعة القانون رقم. 6 من 2014 ، 2) ما هي عقبات السكان الأصليين السندي في تشكيل القرى العرفية وفقًا للقانون رقم 6 لعام 2014 ، 3) النظر في دور الحكومة تجاه المجتمع في الجهود المبذولة لتشكيل قرية المنظور المشتركة.
تستخدم هذه الدراسة نوعًا من البحث القانوني التجريبي مع النهج الاجتماعي والقانوني الذي ينتج بيانات وصفية. تم إجراء هذا البحث في تيرة ، مقاطعة موخيرتو. عند جمع البيانات ، أجريت مقابلات مع ملاحظات ووثائق لعدد من المخبرين الذين تم تحديدهم. تتم معالجة البيانات عن طريق إعادة الفحص (التحرير) ، التصنيف (التصنيف) ، التحقق (التحقق) ، التحليل (التحليل).
استنتجت النتائج التي توصل إليها المؤلف ما يلي: 1) سعت المجتمعات المشتركة السابقة إلى تشكيل منتدى نضال الشعب (FPR) ، كما قدمت خطابات ، وأجرت حوارات مع المؤسسات ذات الصلة بحكومات القرى وحكومات المقاطعات ، وكذلك إلى المقاطعات لبذل الجهود لتشكيل قرى السكان الأصليين ، ولكن تم رفض ولا يمكن الحصول على توصية. 2) القيود التي يواجهها عدم الاتساق فيما يتعلق بإنشاء قرية أو قرية عرفية في القانون رقم 6 لعام 2014 مع الأحكام الأخرى ذات الصلة 3) لم يتحقق دور الحكومة عند النظر إليه من وجهة نظر المواردي لتحقيق دولة مثالية. لم يحقق أمل البقاء ، وخصوبة التربة المستدامة ، والأمن العادل ، والعدالة التي لم تكن موجودة في مجتمع قرية سيندي السابق في هذا الوقت.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Masyarakat Adat Sendi; Pembentukan Desa Adat; Upaya; Efforts; Formation of Customary Villages; Indigenous People of Sendi; الشعوب الأصلية, المفاصل; قرية السكان الأصليين | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Tata Negara | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 14 Oct 2021 11:34 | ||||||
Last Modified: | 14 Oct 2021 11:34 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/31208 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |