Al Faruq, Salman (2020) Fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor 24 tahun 2017 tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial perspektif fiqih prioritas Yusuf Qardhawi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210058.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Media sosial di zaman ini sudah menjadi salah satu sendi kehidupan yang tiap orang gunakan. Dampak positif dan negatif media sosial sendiri sama besarnya. Dampak positif berupa kemudahan berkomunikasi serta akses informasi yang luas. Sedangan dampak negatifnya adalah hoaks dan konten-konten negatif yang jadi lebih mudah tersebar. Untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh dampak negatif media sosial, Majelis Ulama Indonesia berinisiatif mengeluarkan fatwa sebagai bentuk tindakan prefentif. Dari latar belakang yang ada kemudian ditarik dua rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana urgensi Fatwa MUI no 24 Tahun 2017 Tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial? 2) Bagaimana Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial perspektif fiqih prioritas Yusuf Qardhawi?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan yang objek penelitiannya adalah seputar doktrin atau asas dalam ilmu hukum. Selain itu pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan konsep yang berawal dari pandangan-pandangan serta doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang meliputi Fatwa MUI no 24 tahun 2017 dan Fiqih Prioritas Yusuf Qardhawi serta data sekunder yang mencakup berbagai macam bahan yang masih satu koridor dengan tema utama penelitian ini. Metode pengumpulan bahan yang digunakan adalah studi kepustakaan, sedangkan metode pengolahannya adalah: editing, klasifikasi, verifikasi, dan selanjutnya analisis yang ditutup oleh kesimpulan.
Setelah dianalisis, keputusan MUI untuk mengeluarkan fatwa tersebut sudah tepat. Berdasarkan skala kebutuhan, media sosial sebagai sebuah alat masuk kepada kebutuhan tersier yang tanpa adanya pun kehidupan manusia akan baik-baik saja. Akan tetapi, potensi bahaya yang ditimbulkan bisa mempengaruhi kebutuhan primer untuk menjaga akal, maka dari itu fatwa nomer 24 tahun 2017 sudah tepat untuk dikeluarkan. Kemudian jika dilihat dari Fiqih Prioritas Yusuf Qardhawi, fatwa tersebut juga sudah memenuhi 4 kriteria yang mencakup mendahulukan persoalan mudah atas persoalan sulit, pengakuan atas kondisi darurat, menyesuaikan dengan perubahan waktu dan tempat, serta meluruskan budaya kaum muslimin.
ENGLISH:
Social media in this time is a daily thing that every one utilizes. Social media positive and negative impacts are equally enormous. The positive impact is in the form of communication easiness and broad access to information. While the negative impact is in the form of hoaxes and negative contents that are more easily spread. To prevent such negative impacts that caused by social media, the Indonesian Islamic Scholar Council (MUI) took the initiative to issue a fatwa as a form of preventive action. From the presented background then two problem formulations are extracted, which are: 1) What is the urgency of Fatwa MUI no 24 year 2017 abut Law and Guidelines in Interacting via Social Media? 2) How is Fatwa MUI no 24 Year 2017 About Law and Guidlines in Interacting Via Social Media in the perspective of Yusuf Qardhawi’s Fiqh Priority?
The type of research used in this study is normative legal research or library research which the object of research is about doctrine or principles in legal science. In addition, the research approach used is conceptal approach that starts from the views and doctrines that develop in the law science. The data type used in this research are primary data that includes MUI Fatwa no. 24 year 2017 and Yusuf Qardhawi's Fiqh Priority and secondary data that includes a variety of materials that are still in one corridor with the main theme of this study. The material collection method used is the literature study, while the processing methods are: editing, classification, verification, and analysis that is followed by a conclusion.
After the analysis, MUI’s decision to issue that fatwa is correct. According to necessity scale, social media as a tool is a tertiary needs that without it human’s life will be fine as it is. However, potential danger that it caused could affect and threaten the primary need to maintain mind, therefore Fatwa no 24 year 2017 is properly issued. Then, viewed from the perspective of Yusuf Qardhawi’s Fiqh Priority, the fatwa has fulfilled 4 criteria that included giving priority to easy problems, acknowledging emergency conditions, adjusting to changes in time and place, and straightening the muslims culture.
ARABIC:
وسائل التواصل الاجتماعي في هذا الوقت هي شيء يومي يستخدمه كل فرد. التأثيرات الإيجابية والسلبية لوسائل التواصل الاجتماعي هائلة على حد سواء. التأثير الإيجابي في شكل سهولة الاتصال والوصول الواسع إلى المعلومات. بينما يكون التأثير السلبي على شكل خدع ومحتويات سلبية تنتشر بسهولة أكبر. لمنع مثل هذه الآثار السلبية التي تسببها وسائل التواصل الاجتماعي ، أخذ مجلس العلماء الإندونيسي المبادرة في إصدار فتوى كشكل من أشكال الإجراءات الوقائية. من الخلفية المقدمة ، يتم استخلاص صيغتين للمشكلة ، وهما: 1) ما هي الحاجة الملحة لفتوى MUI رقم 24 سنة 2017 والمتعلقة بالقانون والمبادئ التوجيهية في التفاعل عبر وسائل التواصل الاجتماعي؟ 2) كيف تكون الفتوى رقم 24 لسنة 2017 بشأن القانون والمبادئ التوجيهية في التفاعل عبر وسائل التواصل الاجتماعي من منظور فقه الأولاويّات ليوسف القرضاوي؟
نوع البحث المستخدم في هذه الدراسة هو البحث القانوني المعياري أو البحث المكتبي الذي يكون هدف البحث حول العقيدة أو المبادئ في العلوم القانونية. بالإضافة إلى ذلك ، فإن نهج البحث المستخدم هو النهج المفاهيمي الذي يبدأ من الآراء والمذاهب التي تتطور في علم القانون. نوع البيانات المستخدمة في هذا البحث هي بيانات أولية تتضمن فتوى MUI no. 24 سنة 2017 وبيانات فقه يوسف قردوي ذات الأولوية والبيانات الثانوية التي تتضمن مجموعة متنوعة من المواد التي لا تزال في ممر واحد مع الموضوع الرئيسي لهذه الدراسة. طريقة جمع المواد المستخدمة هي دراسة الأدبيات ، في حين أن طرق المعالجة هي: التحرير والتصنيف والتحقق والتحليل يتبعها استنتاج.
بعد التحليل ، قرار MUI بإصدار الفتوى صحيحة. وفقًا لمقياس الضرورة ، فإن وسائل التواصل الاجتماعي كأداة تحتاج إلى خدمات جامعية بدونها ستصبح حياة الإنسان على ما يرام. ومع ذلك ، فإن الخطر المحتمل الذي تسببت فيه يمكن أن يؤثر ويهدد الحاجة الأساسية للحفاظ على العقل ، وبالتالي يتم إصدار الفتوى رقم 24 سنة 2017 بشكل صحيح. ثم بعد النظر إليها من منظور أولوية فقه يوسف قردوي ، استوفت الفتوى 4 معايير تتضمن إعطاء الأولوية للمشكلات السهلة ، والاعتراف بظروف الطوارئ ، والتكيف مع التغيرات في الزمان والمكان ، وتقويم ثقافة المسلمين.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sudirman, Sudirman | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | media sosial; fatwa; fiqih prioritas; social media; fatwa; fiqh priority; تاّيولاولأاهق ;فتوى;تواصل الاجتماعي | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Salman Al Faruq | ||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2020 11:40 | ||||||
Last Modified: | 10 Aug 2020 11:40 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/20447 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |