Dinamika psikologis self disclosure korban kekerasan seksual

ABSTRAK:

Kebanyakan korban kekerasan seksual cenderung menutup diri dan enggan untuk terbuka untuk menceritakan kasus kekerasan seksual yang dialami. Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk menyingkap sebuah makna dari suatu fenomena dengan menggunakan teori self disclosure. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan dinamika yang dimunculkan oleh seorang korban kekerasan seksual. Melalui perspektif psikologi, penelitian ini berfokus pada esensi dari makna fenomena self disclosure yang dialami oleh korban kekerasan seksual.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bagaimana dinamika psikologis self disclosure korban Kekerasan Seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Secara spesifik metode kualitatif yang digunakan adalah fenomenologi. Wawancara penelitian ini dilakukan kepada seorang anak perempuan yang telah menjadi korban kekerasan seksual.

Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat aspek tambahan dalam self disclosure yakni cara berkomunikasi, hubungan dengan orang lain, pengalaman masa lalu, dan mengelola emosi. Pada penelitian ini dibagi menjadi tiga fase kondisi yakni pra-event, event, dan pasca-event untuk menemukan dinamika pada korban kekerasan seksual. Gambaran dari pengalaman korban kekerasan seksual adalah sebelum terjadinya kasus subjek merupakan seorang yang tertutup. Ketika kasus terjadi subjek perlahan mulai terbuka atas kejadian yang dialaminya dan saat ini subjek mencoba untuk percaya dan terbuka terhadap orang lain yang dipercaya.