Fittroh, Haafidzotul (2019) Kerjasama pemanfaatan Hutan Milik Negara antara masyarakat dan perhutani perspektif UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan Maslahah Mursalah: Studi di Perum Perhutani BKPH Pujon. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15220182.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
مستخلص البحث
بنيت الحكومة البرامج احدى منهم إدارة الغابات المجتمعية أو تسمى إدارة موارد الغابات المجتمعية في قرية وريوريجو وهو الأنشطة التعاونية من خلال مؤسسة مجتمع قرية الغابات في استخدام الغابات في جميع أنحاء منطقة قرية الغابات. الهدف لوجود هذه التعاون يعني هو تمكين الناس في الاقتصاد والحفاظ على الغابات. ولكن بمرور الوقت لا يتم إيلاء الكثير من الاهتمام من جانب المجتمع لاستدامة الغابات، نظرًا لنقص معرفة المجتمع بها.
يركز هذا البحث على صياغتين مشكلتين، هما كيفية تنفيذ التعاون في استخدام الأراضي الحرجية المملوكة للدولة بين المجتمع وشركة الغابات لإندونيسيا وكيفية مراجعة القانون رقم ٤١ سنة ١٩٩٩ بشأن الغابات والمصلحة المرسلة في مشكلة التعاون بشأن التعاون والترخيص لاستخدام أراضي الغابات المملوكة للدولة التي يديرها شركة الغابات لإندونيسيا. طريقة البحث المستخدمة هي قانونية تجريبية مع مناهج البحث القانوني الاجتماعي.
حصول البحث يعني لم يكن تنفيذ التعاون في مجال استخدام الغابات فعالًا للغاية لأن فهم المجتمع للنشاط إدارة موارد الغابات المجتمعية لا يزال ضئيلًا للغاية. تنفيذ التعاون والترخيص لاستخدام الغابات في قرية ويوريجو لا يتوافق مع الإجراءات المعمول بها (القانون رقم ٤١ لعام ١٩٩٩ بشأن الغابات). بالإضافة إلى ذلك، فإن مجتمع قرية الغابات في تنفيذ استخدام الأراضي ، والترخيص لا يتوافق مع أحكام المؤسسة العامة شركة الغابات لإندونيسيا في فوجون. وفي الوقت نفسه، يُسمح بتنفيذ التعاون وترخيص استخدام الغابات في قرية ويوريخو استنادًا إلى نظرية المنفعة لأنه يُدرج في مصلحة غالبية الناس (المصلحة العامة) ويسمى عادةً في الإسلام. لذلك يمكن الاستنتاج أن ممارسة الاستخدام هذه القائمة على نظرية المنفعة يجب ألا يتم ذلك لأن المجتمع لا يهتم كثيرًا بالحفاظ على الغابات، لأن عدم الاهتمام بحفظ الغابة يمكن أن يسبب سوء فهم المضارة يمكن أن يسبب فيضانات وانهيارات أرضية
ABSTRACT
The government created a program, one of which is community-based forest management or known as Community-Based Forest Resource Management (PHBM) in Wiyurejo Village, which is a collaborative activity through the Forest Village Community Institution in the utilization of forests around the forest village area. The purpose of this collaboration is to empower the community in the economy and preserve the forest. But over time the preservation of the forest has not been given much attention by the community, due to the lack of community knowledge about it.
This research focuses on two problem formulations, namely how the implementation of the cooperation of the use of state-owned forest land between the community and Perhutani and How to review Law Number 41 Year 1999 concerning Forestry and Maslahah Mursalah on the cooperation and licensing of the use of state-owned forest land managed by Perhutani. The research method used is empirical juridical with sociological juridical research approaches.
The results of the study are that the implementation of collaborative forest utilization has not been very effective because the community's understanding of PHBM is still minimal. The implementation of cooperation and licensing for forest use in Wiyurejo Village is not in accordance with applicable procedures (Law No. 41 of 1999 concerning Forestry). In addition, the forest village community in carrying out land use, licensing is not in accordance with the provisions of Perhutani BKPH Pujon. Meanwhile, the implementation of cooperation and licensing for forest use in Wiyurejo Village based on the benefit theory is permissible because it is included in the interests of the majority of people (mashlahah al-ammah) and in Islam it is commonly called ihya'ul mawat. So it can be concluded that this utilization practice based on the theory of benefit should not be done because the community is not too concerned about forest preservation, because by not caring about the preservation of the forest can cause misunderstanding (mudharat) which can cause floods and landslides.
ABSTRAK
Pemerintah menciptakan program yaitu salah satunya pengelolaan hutan yang berswadaya masyarakat atau disebut dengan Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Desa Wiyurejo adalah kegiatan kerjasama melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan dalam pemanfaatan hutan di sekitar kawasan desa hutan. Tujuan adanya kerjasama ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat dalam perekonomian dan menjaga kelestarian hutan. Namun seiring berjalannya waktu kelestarian hutan tidak terlalu diperhatikan oleh masyarakat, karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hal tersebut.
Penelitian ini memfokuskan pada dua rumusan masalah yaitu bagaimana pelaksanaan kerjasama pemanfaatan tanah hutan milik negara antara masyarakat dan perhutani dan Bagaimana tinjauan UU Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan dan maslahah mursalah terhadap kerjasama dan perizinan pemanfaatan tanah hutan milik negara yang dikelola perhutani. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis empiris dengan pendekatan penelitian yuridis sosiologis.
Hasil penelitian yaitu Pelaksanaan kerjasama pemanfaatan hutan belum terlalu efektif dikarenakan pemahaman masayarakat terhadap PHBM masih minim. Pelaksanaan kerjasama dan perizinan pemanfaatan hutan di Desa Wiyurejo belum sesuai dengan prosedur yang berlaku (UU No 41 Tahun 1999 Tentang Perhutanan). Selain itu masyarakat desa hutan dalam melaksanakan pemanfaatan lahan, perizinannya tidak sesuai dengan ketentuan Perum Perhutani BKPH Pujon. Sedangkan, pelaksanaan kerjasama dan perizinan pemanfaatan hutan di Desa Wiyurejo berdasarkan teori kemaslahatan diperbolehkan karena sudah termasuk dalam kepentingan mayoritas orang (mashlahah al-ammah) dan dalam Islam biasa disebut dengan ihya’ul mawat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa praktik pemanfaatan ini berdasarkan teori kemaslahatan tidak boleh dilakukan dikarenakan masyarakat tidak terlalu perduli terhadap kelestarian hutan, karena dengan tidak peduli terhadap kelestarian hutan dapat menyebabkan kemafsadatan (kemudharatan) yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Herry, Musleh | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | المصلحة المرسلة ;استخدام الغابات ;التعاون; Maslahah Mursalah; Forest Utilization; Cooperation Maslahah Mursalah; Pemanfaatan Hutan; Kerjasama | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Wahyuningtyas Wahyuningtyas | ||||||
Date Deposited: | 14 May 2020 10:39 | ||||||
Last Modified: | 14 May 2020 10:39 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/17216 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |