Hidayah, Nurul (2018) Tradisi munggah-munggah: Analisis terhadap ritual masyarakat sebelum perkawinan di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text
14210105.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
A unique phenomenon, although Indonesian people especially in Java had follow Islam but did not delete all of culture or local tradition for Indonesian people. Especially in marriage case. Because marriage is a very sacred moment, once in a lifetime and efforts continue of generation, to achieve these objectives there are many kind of rituals that must be implemented people. So it becomes a tradition that is culture or habit that has been implemented with hereditary by people. Example tradition of munggah-munggah before marriage in the Gembol village, Karanganyar, Ngawi.
The problem of this research are: (1) What is factors that made people do the munggah-munggah tradition in ritual before marriage? (2) How is the relation of Islam and local culture for doing munggah-munggah tradition? (3) How is the urf review of the implementation of munggah-munggah tradition in Gembol village, Karanganyar, Ngawi?
This research is using empirical research because researcher come to the object to be studied by using qualitative method. Researcher did a investigation phenomena that exist in society. To get data, research used interview method, observation, documentation. That is primary and secondary data. Analysis is descriptive that to describe phenomena that exist in Gembol people.
The conclussions of this reseaech are the factors that made people of Gembol village, Karanganyar, Ngawi do the munggah-munggah tradition before marriage is tradition or habit, safety, religious ritual practices, psychological and togetherness. The relation of Islam and loca culture that happened in the tradition implementation takes place in harmony. Both of the culture are need each other and complement each other or passed assimilation process. Based on urf, munggah-munggah tradition before marriage can be survived. Because this tradition can be accepted by human common sense doesn’t contain syirt. So there is no conflict with al-Qur’an and al-Hadist.
INDONESIA:
Sebuah fenomena unik, meskipun masyarakat Indonesia khusunya di Jawa sudah memeluk agama Islam namun tidak menghapus habis kebudayaan atau tradisi lokal dalam masyarakat. Terutama dalam hal perkawinan. Karena perkawinan merupakan momentum yang sangat sakral, sekali seumur hidup dan upaya meneruskan keturunan, untuk mencapai tujuan tersebut terdapat berbagai macam ritual yang harus dilaksanakan oleh masyarakat. Sehingga menjadi tradisi yaitu adat istiadat atau kebiasaan yang telah dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat. Misalnya tradisi munggah-munggah di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah faktor faktor yang melatar belakangi masyarakat melaksanakan tradisi munggah-munggah pada ritual sebelum perkawinan ? (2) Bagaimana relasi agama Islam dan kebudayaan lokal dalam pelaksanaan tradisi munggah-munggah ? (3) Bagaimana tinjauan ‘Urf terhadap pelaksanaan tradisi munggah-munggah di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi ?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris atau lapangan karena peneliti mendatangi langsung objek yang akan diteliti, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu peneliti melakukan penyelidikan secara langsung terhadap fenomena yang ada dalam masyarakat. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Yaitu berupa data primer dan sekunder. Analisis data adalah bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang ada di lapangan.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwasannya faktor yang melatar belakangi masyarakat Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi melaksanakan tradisi munggah-munggah sebelum perkawinan yaitu tradisi atau kebiasaan, keselamatan, praktik spiritual keagamaan, psikologis dan kebersamaan. Relasi Islam dan kebudayaan lokal yang terjadi dalam pelaksanaan tradisi ini berlangsung secara harmonis. Yang mana kedua kebudayaan tersebut saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain atau mengalami proses asimilasi. Dalam pandangan ‘urf, pelaksanaan tradisi munggah-munggah sebelum perkawinan tetap bisa dipertahankan atau dilestarikan, karena tradisi ini dapat diterima oleh akal sehat manusia dan tidak mengandung unsur kesyirikan sehingga tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan al-Hadist.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Isroqunnajah, Isroqunnajah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tradition; Munggah-munggah; Relationships; 'Urf; Tradisi; Relasi | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 05 May 2020 09:55 | ||||||
Last Modified: | 05 May 2020 09:55 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/17206 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |