Prayogo, Feriko (2019) Manajemen kesiswaan dalam membentuk budaya religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text
15170030.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
The implementation of religious culture is realized in building a neat and structured culture in various levels of education, it is very appropriate to be carried out with the capital of religious cultural values in students will strengthen their faith and the application of Islamic values can be created from the environment in the school. Building a religious culture is very important and will affect the nature, attitudes and actions of students indirectly. The purpose of religious cultural education is a manifestation of awareness in applying norm values to have a significant influence.
The purpose of this study is to: (1) how students conduct planning in shaping religious culture in Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang. (2) how students organize religious cultural activities in Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang. (3) how students conduct activities in shaping religious culture in Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang.
To achieve the above objectives, a qualitative research approach is used with the type of purposive sampling research followed by Snowball sampling. The key instrument is that the researcher becomes the main instrument, and data collection techniques namely through in-depth interviews, observation, and documentation. The data that has been obtained are analyzed by reducing irrelevant data, describing the data and drawing conclusions.
The results of the study, (1) Planning in shaping the religious culture of the family and community environment, schools also have a very important role in shaping religious culture. One of them is in setting targets, seeing developments from time to time new students who enter continue to increase, although not significantly. (2) Implementation of religious culture, namely: a. Dhuha prayer in congregation, b. Dzuhur prayer in congregation, c. Friday prayers, d. Reciting the Qur'an, e. Istighosah, f. Qiro'ah, g. One day one thousand or daily infaq. (3) Religious cultural activities that are formed really go through a long and tiring process. Lots of violations that still occur, do not become an obstacle for the head of the Madrasa and its staff to improve the intellectual life of the nation more to be motivation and encouragement to keep going.
INDONESIA:
Penyelenggaraan budaya religius diwujudkan dalam membangun budaya yang apik dan terstruktur di berbagai jenjang-jenjang pendidikan, sangat patut untuk dilaksanakan dengan modal nilai-nilai budaya religius pada diri siswa akan memperkokoh imannya dan aplikasi nilai-nilai keislaman tersebut dapat tercipta dari lingkungan di sekolah. Membangun budaya religius sangat penting dan akan mempengaruhi sifat, sikap dan tindakan siswa secara tidak langsung. Tujuan dari pendidikan budaya religius merupakan perwujudan dari kesadaran dalam menerapkan nilai-nilai norma mempunyai pengaruh yang cukup signifikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) bagaimana kesiswaan melakukan perencanaan dalam membentuk budaya religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang. (2) bagaimana kesiswaan mengorganisir kegiatan budaya religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang. (3) bagaimana kesiswaan melakukan aktivitas dalam membentuk budaya religius di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim 01 Dau Malang.
Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Purposive sampling dilanjutkan ke Snowball sampling. Instrumen kunci adalah peneliti menjadi instrumen utama, dan teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Data yang sudah diperoleh di analisis dengan cara mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian, (1) Perencanaan dalam membentuk budaya religius dari lingkungan keluarga dan masyarakat, sekolah juga memiliki peran yang begitu penting dalam membentuk budaya religius. Salah satunya dalam penetapan target, melihat perkembangan dari masa ke masa siswa baru yang masuk terus meningkat meski tidak secara signifikan. (2) Implementasi budaya religius yaitu: a. Sholat dhuha berjama’ah, b. Sholat dzuhur berjama’ah, c. Sholat jum’at, d. Mengaji Al-qur’an, e. Istighosah, f. Qiro’ah, g. One day one thousand atau infaq harian. (3) Aktivitas budaya religius yang terbentuk sungguh melalui proses yang panjang dan melelahkan. Banyak sekali pelanggaran yang masih terjadi, bukan menjadi suatu penghalang bagi kepala Madrasah beserta jajarannya untuk memperbaiki mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut lebih menjadi motivasi dan penyemangat untuk terus melangkah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Antariksa, Walid Fajar | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Student Management; Religious Culture; Manajemen Kesiswaan; Budaya Religius | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Manajemen Pendidikan Islam | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 11 Apr 2020 09:29 | ||||||
Last Modified: | 11 Apr 2020 09:29 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/16921 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |