Sholikhah, Mar’atus (2019) Intercultural competence of English literature department student. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15320086.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
Along with the growth of globalization, nowadays, university students have to face challenges in the 21st century with interconnected world. Therefore, it is necessary for higher institutions to develop students’ intercultural competence to have readiness in intercultural interaction. This study aims to analyze intercultural competence of English Literature Department students through short mobility program at University Putra Malaysia. By adopting theory from Byram, Gribkova and Strarkey (2002), Byram (1997) and Baker (2011), this study focuses on students’ understanding of their own and the target culture, students’ perception of ones’ own and the target culture and the effect of short mobility program on their intercultural awareness and lead to their intercultural competence.
This study used qualitative research and conducted semi-structured interviews as the research instrument to collect the data. The subjects of this study were five English Literature Department students who joined short mobility program for two weeks at University Putra Malaysia. Further, the data were analyzed by using Byrams’ framework (1997 & 2002) and Baker (2011).
The results of this study showed that by joining short mobility program, students acquired much knowledge both their own and the target culture that lead students to perceive them with positive attitudes such as open-minded and tolerance of others, curiosity and openness on similarities and differences. Besides, students were able to cope living in other culture, relativize ethnocentric perception and mediate conflicting phenomenon happened during the program. Last, students also asserted that by understanding the similarities and differences both ones’ own and the target culture (intercultural awareness) helped them to improve their intercultural competence.
From the above finding, it is recommended for further study to discuss intercultural awareness on the same object but with the other instrument tool to measure students’ intercultural communicative competence. The researcher suggests for the next researcher to identify longitudinal study in abroad program in short duration on other country with many cultural distinctions to identify whether the program will improve students’ intercultural competence or no.
INDONESIA:
Seiring dengan pertumbuhan globalisasi, saat ini, mahasiswa harus menmghadapi tantangan-tantangan di abad ke-21 di mana dunia yang saling terhubung. Oleh karena itu, perlu bagi universitas untuk mengembangkan kompetensi antar budaya siswa agar memiliki kesiapan dalam interaksi antar budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan antar budaya mahasiswa jurusan Sastra Inggris yang mengikuti program mobilitas di Universitas Putra Malaysia. Dengan mengadopsi teori dari Byram , Gribkova dan Strarkey ( (2002) & Byram (1997) dan Baker (2011), penelitian ini berfokus pada pemahaman dan persepsi siswa terhadap budaya mereka sendiri dan budaya target serta pengaruh program mobilitias terhadap kesadaran antar budaya dan mengaruh pada kemampuan komunikasi antar budaya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan melakukan interview sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian ini adalah lima mahasiswa sastra inggris yang mengikuti program mobilitas selama dua minggu di Universitas Putra Malaysia. Kemudian, data dianalisis menggunakan teori dari Byram (1997 & 2002) dan Baker (2011).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti program mobility, mahasiswa memperoleh banyak pengetahuan baik terkait budayanya sendiri maupun budaya Negara lain yang mengarahkan siswa untuk mempersepsi ke dua budaya tersebut dengan bersikap positif seperti; open minded dan toleran terhadap perbedaan-perbedaan budaya lain, ingin tahu dan terbuka terhadap persamaan dan perbedaan,. Selain itu, siswa mampu mengatasi untuk tinggal di Negara yang berbeda, merelatifkan perspektif etnosentris dan mampu memediasi konflik yang terjadi selama mengikuti program tersebut. Kemudian mereka juga menyatakan bahwa dengan memahami persamaan dan perbedaan kedua budaya tersebut (memiliki kesadaran antar budaya) membantu mereka dalam meningkatkan kompetensi antar budaya.
Dari hasil penelitian di atas, direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya agar meneliti kesadaran antar budaya pada objek yang sama akan tetapi dengan menggunakan instrument penelitian yang berbeda untuk mengukur kemampuan komunikasi antar budaya siswa. Peneliti juga merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk mengidentifikasi durasi program mobilitas dengan durasi yang pendek pada negara lain yang mana terdapat banyak perbedaan dari budayanya sendiri agar dapat diketahui apakah program tersebut dapat meningkatkan kemampuan antar budaya siswa atau tidak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Syafiyah, Syafiyah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | intercultural awareness; intercultural competence; short mobility program; efl students; kesadaran antar budaya; kompetensi antar budaya; mahasiswa sastra inggris | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Marifa Nisa | ||||||
Date Deposited: | 28 Apr 2020 13:46 | ||||||
Last Modified: | 28 Apr 2020 13:46 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/16508 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |