Afgani, Moh. Iqbal (2019) Discourse markers in Indonesian presidential speeches. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15320087.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
Discourse markers have become an important part of communication since their function as one of the interaction features in achieving a coherent discourse. They can function as indicators of the discourse structure by giving an initial signal to a new topic and marking the speaker's attitude towards what has been said. Therefore, discourse markers become an interesting topic to be used as a study. Some researchers such as Herman (2011), Han (2011), Vanda & Peter (2011), Xioao & Li (2012) have conducted research on discourse markers Besides, this study aims to investigate the type based on the function of discourse markers in Indonesian Presidential speeches by using the theory of Fraser (1996, 2005).
In addition, the researcher used a descriptive qualitative method since it was conducted to have deep understanding of the use of discourse markers, where the expected outcome of this research is the description of the discourse markers in Indonesian Presidential speeches. In analyzing the data, the researcher analyzed without any intervention or manipulation. Furthermore, the researcher used pragmatic approach in this study since the focus on how the process of producing discourse markers used by Indonesian Presidents in their speeches. The researcher analyzed the data into several steps; collecting the utterances in the data, analyzing the data by using the theory of Fraser (1996, 2005), classifying them based on the types and functions of discourse markers into several diagrams, and concluding the result of the study based on the discussion.
Furthermore, the results of the study showed that there are eight functions of discourse markers in Indonesian Presidential speeches; seven data of elaborative markers, nine data of contrastive markers, ten data of temporal markers, nine data of inferential markers, four data of assessment markers, four data of deference markers, a data of emphasis Markers, and two data of other markers. Likewise, the function of each marker depends on the context used by president.
For future researchers, considering the situation of discourse marker production might produce more different findings. Discourse markers are not only produced by Presidents in public speeches, presidents can also produce discourse markers when they are international interviews or international meetings that are not too formal. One thing to note, choosing a theory of discourse markers will affect the diversity of findings and functions of discourse markers. You may use the theory of Muller (2005) which states in his book that discourse markers have several different functions. Therefore, this will certainly help you find various analyzes of the data. If possible, you may also combine several discourse marker theories from other experts.
INDONESIA:
Penanda wacana telah menjadi bagian penting dari komunikasi semenjak fungsinya sebagai salah satu fitur interaksi dalam mencapai wacana yang koheren. Mereka dapat berfungsi sebagai indikator struktur wacana dengan memberikan sinyal awal untuk topik baru dan menandai sikap pembicara terhadap apa yang telah disampaikan. Oleh karena itu, penanda wacana menjadi topik yang menarik untuk dijadikan sebuah kajian. Beberapa peneliti seperti Herman (2011), Han (2011), Vanda & Peter (2011), Xioao & Li (2012) telah melakukan penelitian tentang penanda wacana Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki jenis berdasarkan pada fungsi penanda wacana di Pidato Presiden Indonesia dengan menggunakan teori Fraser (1996, 2005).
Selain itu, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena penelitian ini dilakukan untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang penggunaan penanda wacana, di mana hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah deskripsi penanda wacana dalam pidato Presiden Indonesia. Dalam menganalisis data, peneliti menganalisis tanpa intervensi atau manipulasi. Selanjutnya, peneliti menggunakan pendekatan pragmatis dalam penelitian ini karena fokus pada bagaimana proses produksi penanda wacana dalam naskah pidato yang disampaikan oleh Presiden Indonesia dalam pidato mereka. Peneliti menganalisis data menjadi beberapa langkah; menganalisis data dengan menggunakan teori Fraser (1996, 2005), mengklasifikasikannya berdasarkan jenis dan fungsi penanda wacana menjadi beberapa diagram, dan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan diskusi.
Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada delapan fungsi penanda wacana dalam pidato Presiden RI; tujuh data penanda elaboratif, sembilan data penanda kontras, sepuluh data penanda temporal, sembilan data penanda inferensial, empat data penanda penilaian, empat data penanda perbedaan, data penanda penekanan, dan dua data penanda lainnya. Demikian juga, fungsi masing-masing penanda tergantung pada konteks yang digunakan oleh presiden.
Untuk peneliti selanjutnya, mempertimbangkan situasi produksi penanda wacana mungkin menghasilkan temuan yang lebih berbeda. Penanda wacana tidak hanya diproduksi oleh Presiden dalam pidato publik, presiden juga dapat menghasilkan penanda wacana ketika mereka wawancara internasional atau pertemuan internasional yang tidak terlalu formal. Satu hal yang perlu diperhatikan, memilih teori penanda wacana akan memengaruhi keanekaragaman temuan dan fungsi penanda wacana. Anda dapat menggunakan teori Muller (2005) yang menyatakan dalam bukunya bahwa penanda wacana memiliki beberapa fungsi yang berbeda. Karenanya, ini tentu akan membantu Anda menemukan berbagai analisis data. Jika memungkinkan, Anda juga dapat menggabungkan beberapa teori penanda wacana dari pakar lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rohmah, Galuh Nur | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Discourse markers; Presidential speeches; Penanda wacana; Pidato presiden | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Rizal Anshori | ||||||
Date Deposited: | 22 Jul 2020 11:29 | ||||||
Last Modified: | 22 Jul 2020 11:29 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/16463 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |