Sosial science teacher problems in implementation of curriculum 2013 at Junior High School 3 Bagor Nganjuk

INDONESIA:

Pada tahun 2013 Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia telah menyusun dan telah melaksanakan kurikulum baru sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya yang diberi nama kurikulum 2013. Meskipun pada kenyataannya, masih banyak problematika mengenai penerapan kurikulum 2013. Sehingga pada tahun 2018 Kurikulum 2013 telah mengalami perbaikan yang ditambah beberapa aspek untuk meneyempurnakan sebagai wujud terselanggaranya pelaksanaan Kurikulum 2013 berjalan dengan baik. Namun, meskipun revisi atau perbaikan sudah dilakukan kenyataanya Kurikulum 2013 masih mengalami problematika dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak sesuai dengan harapan dan kondisi nyata yang ada di lapangan. Para guru yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum masih merasa bingung dengan diterapkannya kurikulum 2013. Kebanyakan dari para guru belum memiliki kesiapan yang matang dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, sehingga guru masih belum mampu melaksanakan pembelajaran secara utuh sesuai dengan kurikulum 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPS di SMPN 3 Bagor. (2) Mendiskripsikan problematika yang dihadapi guru IPS dalam pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 di SMPN 3 Bagor. (3) Mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru IPS dalam mengahadapi problematika pada pelaksnaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPS di SMPN 3 Bagor.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data: dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis dengan langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakaan teknik trianggulasi sumber, agar data-data yang diperoleh sesuai dengan fakta di lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan, (1) Secara garis besar guru IPS sudah menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya guru sudah menerapkan pendekatan saintifik, tematik-integratif kecakapan abad 21, dan literasi dalam pembelajaran, contoh dari pendekatan saintifik yang diberikan adalah membentuk kelompok diskusi. Meskipun pelaksanaan Kurikulum 2013 ini baru berjalan satu tahun di SMPN 3 Bagor (2) Selanjutnya, proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPS di SMPN 3 Bagor menunjukan bahwa proses kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scientific masih belum berjalan maksimal, pembelajaran IPS yang pada konsepnya mengguanakan pembelajaran tematik-integrati, guru juga masih kesulitan dalam menjelaskan, selain itu peserta didik mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide/gagasannya, akibatnya peran guru masih dibutuhkan aktif menyampaikan materi pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut guru juga sudah mengajar dengan memasukan Kecakapan abad 21 dan Literasi, meskipun konsep tersebut belum terlaksana dengan maksimal. Kegiatan penilaiannya yaitu sudah menggunakan penilaian otentik yang mecakup: Penilaian kompetensi pengetahuan guru menggunakan teknik tes tulis maupun tes lisan, penilaian kompetensi ketrampilan, guru menggunakan kinerja praktik, proyek, dan portofolio. Pada kompetensi sikap, penilaiannya dengan menggunakan teknik observasi. Selain itu guru juga sudah memberikan evaluasi dengan soal HOTS pada saat Ulangan Harian, Penilaian Tengah Semester sebagai latihan mengerjakan soal HOTS pada saat Penilaian Akhir Semester. (3) beberapa upaya juga telah dilkukan untuk mengatasi problematika tersebut yaitu diantaranya dengan adanya MGMP, dengan adanay MGMP diharapkan guru dapat berdiskusi untuk mengatasi masalah, guru berusaha untuk menjadikan pembelajaran menjadi lebih ilmiah, seta memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah dan sekitarnya, meskipun fasilitas sekolah belum lengkap terpenuhi.

ENGLISH:

In 2013 the Government through the Ministry of Education and Culture in order to improve the quality of education in Indonesia has developed and has been implementing a new curriculum as a complement previous curriculum named curriculum, 2013. Although in reality, there are many problems of curriculum implementation in the year 2013. Thus, 2018 The 2013 curriculum has undergone improvements which have been added to several aspects to improve it as a form of implementation of the 2013 Curriculum running well. However, even though revisions or improvements have been made in fact the 2013 Curriculum is still experiencing problems in its implementation. This is because policies made by the government do not comply with expectations and real conditions in the field. Teachers appointed as curriculum implementers still feel confused about the implementation of the 2013 curriculum. Most of the teachers do not yet have a mature readiness in implementing the 2013 curriculum, so that teachers are still unable to carry out full learning in accordance with the curriculum. 2013

This study aims to: (1) Describe the process of implementing 2013 Curriculum learning in social studies subjects at Bagor 3 Junior High School. (2) Describe the problems faced by social studies teachers in the implementation of 2013 Curriculum learning at Bagor 3 Junior High School. (3) Describe the efforts made by social studies teachers in facing problems in the implementation of the 2013 curriculum in social studies subjects at Bagor 3 Junior High School.

This research use desciptive qualitative approach. Data collection techniques: observation techniques, interviews, and documentation are analyzed by steps namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The validity of the data in this study uses source triangulation techniques, so that the data obtained is in accordance with the facts in the field.

The results showed, (1) Broadly speaking, a social studies teacher has been planning and implementing learning learning according to the curriculum, 2013. In its implementation the teacher has applied a scientific approach, thematic-integrative 21st century skills, and literacy in learning, an example of the scientific approach given is forming discussion groups. Although the implementation of Curriculum 2013, just a year in SMPN 3 Bagor (2) Further, the process of learningactivities curriculum implementation in 2013 of the eye social studies lesson at SMPN 3 Bagor shows that the process of learning activities with a scientific approach is still not running optimally, because learners have difficulty in developing an idea / ideas, consequently active role of the teacher is still needed menyam p aikan learning materials. In the learning activities the teacher has also taught by including 21st Century Skills and Literacy, even though the concept has not been implemented to the fullest. The assessment activities are already using authentic assessments that include: Teacher knowledge competency assessment using written test and oral tests, skills competency assessment, teachers using practical, project, and portfolio performance. In attitude competence, the assessment uses observation techniques . In addition, the teacher has also provided an evaluation with the HOTS question at the time of Daily Deuteronomy, Mid Semester Assessment as an exercise working on HOTS questions during the Final Semester Assessment. (3) several attempts have also been made to overcome these problems, among others, with the existence of MGMP, teachers trying to make learning more scientific, and utilizing existing facilities in schools and surrounding areas, even though the school facilities have not been fully met.