Investasi saham syariah melalui sistem screening saham tinjauan Az-Zari'ah

INDONESIA:

Investasi merupakan sarana menanam modal dari investor kepada sebuah perusahaan., Namun tidak semua perusahaan bisa dijadikan tempat untuk berinvestasi. Oleh karena itu pemerintah membuat sistem Screening saham untuk menyaring perusahaan yang bisa dijadikan tempat berinvestasi khususnya untuk umat Islam, dan perusahaan tersebut akan masuk kedalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI. Namun sistem Screening tersebut menimbulkan permasalahan kepada investor yang telah menanam modalnya ketika perusahaan yang awalnya masuk kedalam ISSI lalu dikeluarkan karena tidak memenui syarat dalam Screening, dan meimbulkan pertanyaan bagaiamana status hukum berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Penelitian ini membahas mengenai Investasi Saham Syariah Melalui Sistem Screening Saham Tinjauan Az Zariah. Yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme penerbitan efek syariah melalui sistem screening saham dan untuk mengetahui bagaimana hukum berinvestasi pada saham syaria.h melalui sitem screening tinjauan Az-Zariah. Jika suatu perusahaan telah keluar dari ISSI apakah berinvestasi terhadap perusahaan tersebut wajib dihentikan atau tidak.

Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian normatif atau penelitian kepustakaan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis yuridis kualititatif, yaitu berupa interpretasi mendalam tentang bahan-bahan hukum sebagaimana lazimnya penelitian hukum normatif, selanjutnya analisis tersebut akan dihubungkan dengan permasalahan dalam penelitian ini untuk menghasilkan suatu penelitian objektif guna menjawab permasalahan dalam penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa berinvestasi terhadap perusahaan yang telah keluar dari ISSI karena tidak memenuhi syarat Screening ada yang diperbolehkan ada yang dilarang tergantung apa yang melatarbelakangi perusahaan tersebut dikeluarkan. Jika perusahaan tersebut dikeluarkan karena rasio hutang atau pendapatan non-halal lebih dari ditentukan maka harus dilihat dulu apakah perusahaan tersebut berpotensi masuk kembali ke ISSI, jika berpotensi maka hukumnya bisa diperbolehkan, namun jika perusahaan tersebut merubah bisnisnya dari semula bisnis yang halal kemudian menjadi bisnis yang haram maka berinvesatsi pada perusahaan tersebut dilarang dan investor wajib menghentikan investasinya terhadap perusahaan tersebut.

ENGLISH:

Investment is a means of investment from investors to companies. However, not all companies can be used as a place to invest. Therefore, the government makes a stock screening system to filter the companies that can be used as a place to invest, especially for The Muslims, and the companies incorporate to the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI). Yet, the filtering system creates problems with investors who have invested their capital when the company that was originally included in ISSI was later excluded because it did not meet the screening requirements, and that raises questions about how the legal status of investment in the company is.

This study discusses Sharia Stock Investment through the Stock Screening System Review of Az Zariah.This study aims to find out how the mechanism of Islamic securities issuance through a stock screening system and to find out how the law of investing in sharia shares through the Az-Zariah review screening system.If a company has left ISSI, whether to invest in that company must be stopped or not.

This research belongs to the type of normative research or library research. The approach in this study uses a qualitative juridical analysis method, which is in the form of in-depth interpretation of legal materials as is usual normative legal research, then the analysis will be linked to the problems in this study to produce an objective study to answer the problems in this study.

The results of this study indicate that investing in companies that have left the ISSI because they do not meet the Screening requirements are allowed to be banned depending on what is behind the company issued. If the company is issued because the ratio of debt or non-halal income is more than which is determined then it must be seen whether the company has the potential to re-enter the ISSI, if it is potential then the law can be allowed, but if the company changes its business from halal business then becomes a business illegitimate, investing in the company is prohibited and investors must stop their investment in the company