Nathania, Corinna Elvina (2019) Hubungan antara adversity quotient dengan burnout syndrome dalam penyusunan skripsi pada Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15410163.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Dalam penyusunan skripsi mahasiswa banyak sekali menemui kendala-kendala yang dapat menjadi tekanan. Ketika tekanan-tekanan tersebut berlangsung lama maka dapat memicu terjadinya burnout yang berdampak langsung pada produktifitas mereka dalam proses penyusunan skripsi. Namun tentunya hal tersebut tidak akan terjadi ketika mereka memiliki tingkat kegigihan yang tinggi dalam mengatasi kendala yang mereka alami. Kemampuan ini bisa dilihat melalui tingkat adversity quotient yang dimiliki oleh seorang individu.
Adversity Quotient menurut pendapat Paul G. Stoltz (2000) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh individu dalam menghadapi suatu rintangan maupun kesulitan yang ada. Adversity quotient yang dimiliki oleh individu melalui aspek control, orign-ownership, reach, endurance atau biasa disingkat dengan CO2RE. Sedangkan burnout Pines dan Aronson (2005) mendefinisikan burnout sebagai respons berkepanjangan terhadap stresor emosional dan interpersonal kronis pada pekerjaan. Tiga komponen dalam burnout antara lain kelelahan emosional, kelelahan fisik, dan kelelahan mental.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan subyek penelitian mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang sedang dalam proses penyusunan skripsi. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling pada 102 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data yaitu dengan mengunakan skala Adversity Respons Profile dari Paul G. Stoltz (2000) dan Burnout Measure Short version (BMS) dari Pines Aronson yang dimodifikasi oleh Marcel Lourel (2008).
Hasil penelitian diketahui bahwa 75% mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki tingkat adversity quotient tinggi dan 25% berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk tingkat burnout terdapat 2% mahasiswa berada pada kategori tinggi, 68% pada kategori sedang, dan 30% pada kategori rendah. Berdasarkan hasil korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara adversity quotient dengan burnout syndrome dalam proses penyusunan skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan nilai pearson corelation yaitu -0.670 dan signifikansi 0.000 ( p < 0.05).
ENGLISH:
In the preparation of the student thesis has many problems that can be a pressure. When the pressures last long it can trigger a burnout that directly impacts their productivity in the process of drafting a thesis. But certainly it will not happen when they have a high degree of persistence in overcoming the obstacles that they are experiencing. This ability can be seen through the level of adversity quotient owned by an individual.
Adversity Quotient in the opinion of Paul G. Stoltz (2000) is the intelligence that is possessed by the individual in the face of obstacles and difficulties. Adversity quotient possessed by individuals through control, orign-ownership, reach, endurance or commonly abbreviated with CO2RE aspects. While the burnout of Pines and Aronson (2005) defines burnout as a prolonged response to chronic emotional and interpersonal environmental stressors on the job. Three components in the burnout include emotional fatigue, physical fatigue, and mental fatigue.
The method of research used in this research is a quantitative method with the subject of study of the Faculty of Psychology student of Islamic State Maulana Malik Ibrahim Malang which is in the process of drafting a thesis. The study used random sampling techniques at 102 students. The instrument used in data retrieval is using the Adversity response Profile scale of Paul G. Stoltz (2000) and Burnout Measure Short version (BMS) of Pines Aronson modified by Marcel Lourel (2008).
The results of the research are known that 75% of Faculty of psychology Students of the Islamic State Maulana Malik Ibrahim Malang have a high adversity quotient rate and 25% are in medium category. As for the level of burnout there are 2% of students are in high category, 68% in medium category, and 30% in low category. Based on the results of the correlation indicates that there is a negative relationship between adversity quotient with Burnout syndrome in the process of drafting a thesis on students of the Faculty of Psychology University Islamic State Maulana Malik Ibrahim Malang with value Pearson Correlation is-0670 and the significance of 0.000 (P < 0.05).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mulyadi, Mulyadi and Mahmudah, Siti | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | adversity quotient; burnout syndrome | |||||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | |||||||||
Depositing User: | Dian Anesti | |||||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2020 14:40 | |||||||||
Last Modified: | 01 Feb 2020 14:40 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15792 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |