Kariimah, Niswatul (2019) Aplikasi edge detection untuk mengetahui fajar shadiq sebagai penentu awal waktu subuh menggunakan GUI Matlab. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15640064.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Penentuan awal waktu shalat merupakan hal yang fundamental karena berkaitan dengan syarat sah shalat. Terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa awal waktu subuh di Indonesia terlalu cepat dan membutuhkan kajian ulang. Faktor utama yang berkaitan dengan penentuan waktu shalat adalah ketinggian matahari (dip). Para illmuwan maupun ulama’ memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai nilai dip pada saat fajar shadiq muncul, mulai dari -14 hingga -20˚. Penelitian menggunakan teknik image processing menggunakan edge detection metode Canny dengan memanfaatkan fitur Graphical User Interface (GUI) pada Software Matlab. Pengambilan data dilaksanakan pada saat setengah jam sebelum waktu subuh berdasarkan jadwal Kemenag hingga setengah jam setelahnya. Hasil penelitian menyatakan bahwa aplikasi GUI yang dibuat dapat mendeteksi citra dengan baik, dan diperoleh nilai dip dengan rentang -17˚ hingga -20˚. Diambil nilai dip paling awal sebagai hasil penelitian untuk kehati-hatian karena dikhawatirkan sinar fajar terhalang mendung pada saat diperoleh dip lebih besar dari -20˚. Nilai akurasi waktu subuh di kelurahan Dampit dibandingkan dengan KEMENAG memiliki selisih satu hingga sepuluh menit. Akan tetapi, dip hasil penelitian dengan dip yang digunakan oleh KEMENAG memiliki nilai yang sama, yakni -20˚.
ENGLISH:
Determination of preliminary prayer time is a fundamental things because praying must be done in a specific time, not too fast and also too late. But several researchers said that the beginning of Dawn prayer in Indonesia is too fast. One of factor that relating to the issue is the height of the Sun based on horizon (altitude). Some scientist and ulama’ have different opinion about the value of the altitude at true dawn appears, ranging from-14° to-20°. First of all, this research using image processing techniques, especially Canny Edge Detection on Graphical User Interface (GUI) that made in Matlab to identify dawn sadiq. The picture of fajr had been taken for half a hour before until half an hour after of dawn prayer time based on Ministry of Religious Affairs (KEMENAG). The results of GUI application was able to detect the image well and the value of altitude ranging of -17° to -20 °. The result of this research use the earliest altitude to avoid error that caused by cloudy weather or the other noise that happened. The cloudy weather could cover the first light of the true dawn, and make it undetected when GUI processing the image. On the other side, the accuracy of true dawn of this research in Dampit compared with the software by the Ministry of Religious Affairs, called WINHISAB. The subuh prayer time of this research has a difference time range arround of one untill ten minutes with WINHISAB. However, the altitude has the same value, that is -20°.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hananto, Farid Samsu and Hastuti, Erna | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | fajar shadiq; fajar kadzib; canny edge detection; dip; subuh | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Fisika | |||||||||
Depositing User: | Dian Anesti | |||||||||
Date Deposited: | 06 Mar 2020 09:51 | |||||||||
Last Modified: | 09 Mar 2020 14:49 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15755 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |