Pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap return saham dengan kinerja keuangan (EVA) sebagai variabel intervening: Studi pada perusahaan subsektor otomotif yang terdaftar di BEI periode 2013-2017

INDONESIA:

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum berinvestasi adalah melihat kondisi makro ekonomi (inflasi dan nilai tukar) dengan tujuan mengetahui seberapa besar risiko yang akan ditanggung atas return yang diperoleh. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh secara langsung maupun tidak langsung inflasi dan nilai tukar terhadap return saham, pengaruh Economic value added (EVA) terhadap return saham serta Economic value added (EVA) sebagai variabel intervening

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan subsektor otomotif yang terdaftar di BEI periode 2013-2017. Terdapat 12 perusahaan yang telah dipilih sebagai sampel dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi menggunakan data secara bulanan. Teknik analisis data adalah path analys.

Hasil penelitian menemukan inflasi berpengaruh secara langsung terhadap return saham, namun secara tidak langsung tidak berpengaruh terhadap return saham. Inflasi selama periode penelitian cenderung stabil mengakibatkan return yang diperoleh dari fluktuasi harga saham cenderung stabil dan kondisi kinerja perusahaan EVA tidak mengikuti pergerakan return saham sehingga investor tidak mempertimbangkan EVA. Nilai tukar berpengaruh secara langsung terhadap return saham, namun secara tidak langsung tidak berpengaruh terhadap return saham. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap asing bagi sektor ini dianggap menguntungkan karena pendapatan yang diperoleh meningkat dan return yang akan diperoleh tinggi. EVA tidak berpengaruh terhadap return saham karena pendekatan EVA belum banyak diterapkan dan dikenal oleh perusahaan dan investor. Variabel EVA tidak terbukti dapat dijadikan sebagai variabel intervening antara inflasi dan nilai tukar dengan return saham.

ENGLISH:

Factors that should be considered before investing is to look at macro-economic conditions (inflation and exchange rates) in order to know how much risk will be borne on the return obtained. The purpose of this study determine the effect of directly or indirectly, inflation and the exchange rate to return stock, the effect Economic value added (EVA) on stock returns and Economic value added (EVA) as an intervening variable

This research was conducted in the automotive subsector company listed on the Stock Exchange from 2013 to 2017 period. There are 12 companies that have been selected as sample using purposive sampling technique. Data were collected by documentation using monthly data. The data analysis technique is the path analys.

The results found that inflation directly affects stock returns, but indirectly had no effect on stock returns. Inflation is likely to be stable during the study period resulted in returns derived from fluctuations in stock prices tend to be stable and the condition of the company's performance EVA does not follow the movement of stock returns so that investors do not consider the EVA. The exchange rate directly affects stock returns, but indirectly had no effect on stock returns. The weakening of the rupiah against the alien for the sector are considered beneficial because earned income increases and higher returns to be obtained. EVA has no effect on stock returns for the EVA approach has not been widely implemented and are known by the company and investors.