Khoirunnisa’, Cici (2019) Tercapainya makna hidup: Study kasus pada salah satu pengamal Sholawat Wahidiyah Waru Sidoarjo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15410048.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
ABSTRACT
This study aims to determine the stages of achieving the meaning of life in one of the Sholawat Wahidiyah practitioners because there are teachings, characteristics, kinds of implementation and unique charity activities and these activities can bring benefits to themselves and others. According to Frankl, useful life always gives meaning to oneself or others, and the meaningfulness of one's life is a motivation that encourages individuals to always carry out a useful activity.
This research was conducted at one of the Sholawat Wahidiyah practitioner in sub-district Waru Sidoarjo. The research subjects were one person who had participated in the PSW (Penyiar Sholawat Wahidiyah) for 18 years and was the administrator of the sub-district and district levels. The research method is qualitative and case studies as a knife analysis. The technique of collecting data uses interviews, observation and documentation.
The results showed that the stages of life's meaning in Wahidiyah prayer practitioners included bitter experiences, meaningless living experiences, following PSW and feeling the benefits, finding and carrying out the meaning of life, life meaning, aspects (awareness, obedience, belief, gratitude, suicide as despotic acts , readiness to face death) along with concrete evidence and live up the life (happiness). There are 3 sources of the meaning of life of Sholawat Wahidiyah broadcaster, namely religious values, good values and the values of love.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan tercapainya makna hidup pada salah satu pengamal sholawat wahidiyah karena terdapat ajaran, ciri khas, macam-macam pelaksanaan dan ada kegiatan bershodaqoh yang menjadi keunikan serta kegiatan tersebut dapat memunculkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Menurut Frankl kehidupan yang berguna selalu memberikan makna baik pada diri sendiri ataupun orang lain dan kebermaknaan hidup seseorang itu adalah sebuah motivasi yang mendorong individu untuk senantiasa melakukan suatu kegiatan yang berguna.
Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu pengamal sholawat wahidiyah kecamatan Waru Sidoarjo. Subyek penelitian adalah satu orang yang sudah mengikuti PSW (Penyiar Sholawat Wahidiyah) selama 18 tahun dan menjadi pengurus ditingkat kecamatan dan kabupaten. Metode penelitian adalah kualitatif dan studi kasus sebagai pisau analisanya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan makna hidup pada pengamal sholawat wahidiyah meliputi pengalaman pahit, penghayatan hidup tak bermakna, mengikuti PSW dan merasakan manfaatnya, menemukan dan menjalankan makna hidup, arti hidup, aspek (kesadaran, ketaatan, keyakinan, kebersyukuran, bunuh diri perbuatan dzolim, kesiapan untuk menghadapi kematian)beserta bukti kongkritnya dan menghayati kehidupan (bahagia). Ada 3 sumber makna hidup penyiar sholawat wahidiyah yaitu nilai agama, nilai kebaikan dan nilai cinta kasih sayang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Agung, Yusuf Ratu | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Makna Hidup; pengamal Sholawat Wahidiyah; meaning of life; sholawat wahidiyah practitione | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 28 May 2020 09:13 | ||||||
Last Modified: | 28 May 2020 09:13 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15415 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |