Habibi, Nadhir Muhammad (2019) Kritik Herbert Marcuse atas kategori eros milik Sigmund Freud: Studi Literatur. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
12410202.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
INDONESIA:
Psikoanalisis berkembang sejak paruh abad kesembilan belas yang identik dengan pengaruh dari Sigmund Freud. Tak diragukan lagi, di dalam disiplin Psikoanalisis, ada kategori Eros yang Freud gunakan untuk menjelaskan dinamika instingtual pada relasinya dengan kebudayaan. Penelitian berjudul “Kritik Herbert Marcuse Atas Kategori Eros Milik Sigmund Freud” ini, memiliki rumusan masalah tentang latar belakang apa yang mendasari Herbert Marcuse untuk mengkritik kategori Eros milik Sigmund Freud tersebut, bagaimana kritiknya, dan proposisi apa yang ditawarkan untuk menanggulanginya. Sedangkan tujuan penelitian ini, didasarkan untuk mengetahui rumusan masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode library reseach atau penelitian kepustakaan. Adapun sumber yang digunakan adalah data primer dari literatur yang ditulis oleh Herbert Marcuse dan data sekunder yang ditulis oleh para-literatur indonesia. Data akan dianalisis dengan metode deskriptif analisis, dan disertai dengan critical discourse analysis untuk menyingkap hubungan teori sebelumnya dengan praktik yang ada.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa latar belakang Herbert Marcuse mengkritik kategori Eros milik Sigmund Freud: (a) dari Logos yang berkaitan dengan Rasionalitas Instrumental ke Kapitalisme (b) rasionalitas instrumental yang disebutnya mengidap penyakit, dengan kata lain, penyakit rasio adalah rasio yang lahir dari dorongan manusia untuk mendominasi alam, dan sesama manusia. Sedangkan kritik Marcuse (a) rasionalitas instrumental itu ada dalam praktik klinis, seperti Freud menerapkan mekanisme “represi” untuk menyublimasi alam bawah sadar yang berisikan insting seksual (Eros) agar sesuai kebudayaan (b) rekonstruksi Freud pada prasejarah (c) Freud tak memperhatikan personalitas kongkret dan lengkap seperti keberadaanya dalam ligkungan pribadi dan publiknya. Maka saran Marcuse (a) insting seksualitas dilihat secara polimorf atau bersegi banyak (b) kerja dan pekerjaan menjadi permainan (c) insting seksual dinaikkan levelnya menjadi cinta (d) transformasi dari maskulin-feminin menjadi sintesis androgynisme (e) rasionalitas libidinal (f) emansipasi tak lekatkan melalui cara-cara struktural melainkan sebagai intensioalitas dalam sense of the vital need for radical change (g) transvaluasi norma-norma realitas, atau suatu reinterpretasi radikal atas nilai tentang baik, buruk, benar, salah dan sejarah (h) Eros dalam seni menciptakan dunia fiktif (i) Eros sebagai penegasan mendalam dari naluri hidup dalam perjuangan melawan penindasan insting dan sosial.
ENGLISH:
Psychoanalysis has developed since the half of the nineteenth century which was identical to the influence of Sigmund Freud. In the discipline of Psychoanalysis, there is the category of Eros which Freud uses to explain instinctual dynamics in relation to culture.This research entitled “the Critique of Herbert Marcuse towards the Category of Eros by Sigmund Freud”. The research problems are based on the background of Herbert Marcuse to criticize the category of Eros by Sigmund Freud, how is the criticism and what proportion are offered to cope with it. While the purpose of this study is to know the formulation of the problems.
This research uses library research method which the primary data is taken from literature written by Herbert Marcuse and secondary data is written by Indonesian literature. In addition, the data is not only analyzed by using descriptive method but also using critical discourse analysis to reveal the relation between the previous theory with the existing practices.
Based on the result of the analysis, it can be concluded that the Herbert Marcuse’s critics toward the category of Eros by Sigmund Freud is: (a) the term of Logos relates to Instrumental Rationality to Capitalism (b) the instrumental rationality which is called as disease, in other words, the disease of reason is an encouragement to dominate the nature and also other human beings. While, the critique of Marcuse (a) instrumental rationality exists in clinical practice, as Freud applied the mechanism of “repression” to sublimate the subconscious which contains sexual instincts (Eros) to correspond with the culture (b) the Freud’s reconstruction of prehistory (c) Freud did not notice concretely and completely as his existence in personal and public. So, Marcuse’s suggestions: (a) the instincts of sexuality are seen in a polymorphic or multifaceted manner (b) working and job become games (c) the instincts of sexuality are raised to love (d) the transformation of masculine-feminine becomes a synthesis androgynism (d) libidinal rationality (f) emancipation is not inherent through structural but as intensioality in the sense of the vital need for radical change (g) the transformation of norms in reality, or a radical reinterpretation of the values of good, bad, right, wrong and history (h) Eros in art creates a fictional world (i) Eros as an affirmation of life against instinctual and social oppression.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Soleh, A. Khudori | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | psikoanalisis; eros; seni; psychonalysis; art | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 13 May 2020 15:27 | ||||||
Last Modified: | 13 May 2020 15:27 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15358 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |