Komunikasi keluarga dengan orang tua yang berada di Pondok Lansia Al-Islah Malang perspektif tafsir Al-Mishbah

ABSTRAK

Membentuk keluarga yang sejahtera dan bahagia merupakan tujuan bagi setiap orang. Dalam hal ini Islam mengatur mengenai hak dan kewajiban antara anggota keluarga. Sementara yang terjadi dalam kehidupan bahwa banyak anak yang menitipkan orang tua di pondok lansia. Melihat kenyataan yang terjadi menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai mengapa anak menitipkan orang tua di pondok lansia? kemudian bagaimana komunikasi antara anak dengan orang tua yang berada di pondok lansia Al-Islah Malang ? dan bagaimana menurut perspektif tafsir Al-Mishbah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris, yaitu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara turun langsung pada objek penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, yang datanya diperoleh dari data-data lapangan sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan wawancara, dan juga mengambil dari berbagai literatur yang mendukung untuk dijadikan referensi dalam menyusun skripsi ini. Pengumpulan data melalui wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengolah data dengan cara pemeriksaan data, klasifikasi, verifiaksi, analisis, dan kesimpulan.

Hasil penelitian ini ada empat alasan mengapa anak menitipkan orang tua: pertama, kurangnya efektifitas pemeliharaan oleh anak terhadap orang tua kedua, Anak yang terlalu jauh dan tidak bisa merawat orang tua. ketiga, Anak tidak mau merawat orang tua sama sekali. keempat, Orang tua ingin hidup di pondok lansia tanpa merepotkan orang lain. Adapun komunikasi antara anak dengan orang tua di pondok lansia yaitu terdapat dua kesimpulan, pertama, Orang tua dan anak masih tetap menjaga komunikasi yang baik. kedua, Ada beberapa anak yang sama sekali tidak peduli dengan orang tuanya. Dalam tafsir Al-Mishbah dijelaskan jangan menaruh orang tua ditempat pengasingan atau panti jompo hendaknya bawa dia bersama kamu, dalam Al-Qur’an meminta supaya membawa orang tua bersamamu, kalau tidak bisa merawat secara langsung dirumah seorang anak harus sering berkunjung kepada orang tuanya seorang anak harus selalu merasa dekat dengan orang tuanya.

ABSTRACT

Making a family prosperous and happy is the aim for every person. In this case, Islam regulating rights and obligation between family members. However, in real life many children leave their parents in nursing homes. The reality that happened, many questions arise about "why many children leave their parents in nursing homes?" and "how build the communication between children and their parent especially in Al Islah Nursing Home Malang?" and "How about Al-Misbah's interpretation perspective?"

The types of researches used Empirical. Collecting data activities which is conducted directly with object of research. The approach taken is qualitative, which is the data collecting by many database as object of research. This research used with interview and take from every literature which is supports for made of this essay. Collecting data through with inteview and documentation. Researchers process data by checking, classification, verification, analytic and conclusion.

This results of research have 4 reasons, why the children leave their parents; First, lack of effective guarding by children towards their parents. Second, children who are too far away from their parents which is they can not take care their parents. Third, The children dont want to take care their parents. Fourth, Their parents want to live in nursing home without troublesome other people. There is 2 conclusions about the build communication between children and their parents in nursing homes; First, both of them still communication as well. Second, many children not caring about their parents at all. According to perspective of tafsir Al Misbah, do not put parents in nursing homes, bring parents with you, Al-Quran asking to bring parents with you if you can not be allowed to go home but must visit often.