Dewi, Fitria Arifia (2019) Becoming hamil al-Qur’an: a Case study of memorizing Qur’an among boarding students at MAN 3 Kediri. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15110035.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Al Qur’an merupakan kitab yang paling mudah untuk dipelajari, hal ini disebutkan sebanyak empat kali di dalam Al-Qur’an yaitu pada QS.Al-Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40. Oleh karena itu sebagai umat Islam yang berpedoman pada Al Quran tidak cukup hanya dengan membacanya saja, melainkan harus mampu memahami dan berusaha untuk menghafalkannya. Kegiatan menghafal berkaitan erat dengan kondisi memori seseorang, dan hal tersebut mempengaruhi hasil dari proses menghafalkan Al-Qur’an bagi setiap orang. Begitu pula yang terjadi di Ma’had Ar Ridlwan MAN 3 Kediri, yang mewajibkan santrinya untuk dapat menjadi Hamil Al-Qur’an. Namun, proses yang berjalan selama ini tidak terlepas dari berbagai hambatan, baik secara internal maupun eksternal. Sehingga masing-masing siswa memiliki jumlah hafalan yang berbeda. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengkaji proses menghafalkan Al-Qur’an di Ma’had Ar Ridlwan, strategi-strategi yang diterapkan dalam menghafalkan Al-Qur’an sebagai kunci sukses menjadi Hamil Al-Qur’an, serta faktor pendukung dan penghambat dalam menghafalkan Al-Qur’an dari segi psikologi, sosial maupun Islam. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam mengembangkan program tahfidz Al-Qur’an secara maksimal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi lingkungan, serta wawancara terhadap mushahih dan santri Ma’had Ar Ridlwan MAN 3 Kediri yang memiliki perbedaan jumlah hafalan. Data yang diperoleh akan dianalisa berdasarkan teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini, baik dari psikologi, sosial maupun Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses menghafalkan Al-Qur’an selalu diawali dengan bi nadhar. Santri diperkenankan untuk menggunakan metodenya, dan selalu melakukan rehearsal secara continue. Pada umumnya, santri memilih waktu sahur untuk menghafalkan Al-Qur’an dan berada di tempat yang sepi sehingga pikiran fokus untuk menghafal. Faktor pendukung adalah dukungan dari keluarga, metode yang digunakan, dan infrastruktur yang memadai. Sedangkan faktor penghambat dalam menghafal Qur’an adalah sikap mushahih, fasilitas yang kurang memadai, sosial (teman), dan aktivitas sekolah.
ENGLISH:
Al Qur’an is easiest holy book to learn, and it was mentioned four times in the QS.Al-Qamar verses 17, 22, 32, and 40. Therefore, as a Muslims who are guided by Al-Qur’an is not enough to recite only, but must be able to understand the content and try to memorize. Memorizing activities are closely related to a person’s memory condition, and it is influence the result of memorizing Al-Qur’an each person. Similarly, the case in Ma’had Ar Ridlwan MAN 3 Kediri which obliged all of boarding students become Hamil Al-Qur’an. However, memorizing process can not be spared from any obstacles, both internal and external. So that each student has a different amount of memorization. Based on the background, it takes research about the process of memorizing Al-Qur’an in Ma’had Ar Ridlwan, strategies what are implemented by boarding students as a key to becoming Hamil Al-Qur’an, and also supporting and restricting factors in memorizing Al-Qur’an from psychology, social and Islam perspectives. This research hopefully can be alternative to develop program of tahfidz Al-Qur’an maximally.
This research use a qualitative approach, where data is obtained through interviews to mushahih (corrector) (corrector) and boarding students of Ma'had Ar Ridlwan MAN 3 Kediri which have a difference in the amount of memorization. The data obtained will be analyzed based on many theories that become the basis in this research, both from psychology, social and Islamic perspectives.
The result of this research shows that process of memorizing Al-Qur’an always started by reciting Al-Qur’an bi nadhar. There is no certain method that implemented, but boarding students always do rehearsal continue. In the general, boarding student choose sahur time to memorizing Al-Qur’an and are in quiet place to focus the mind in memorizing. Supporting factors are family support and adequate infrastructure. While restricting factors of memorizing Al-Qur’an are attitude of mushahih (corrector), social (friends), and school activities.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yahya, Mokhammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | santri; al-qur’an; hamil al-qur’an; boarding student | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Dian Anesti | ||||||
Date Deposited: | 20 Aug 2019 10:33 | ||||||
Last Modified: | 20 Aug 2019 10:33 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14484 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |