Perancangan Rusunami tahan gempa dengan pendekatan structure as architecture di Kabupaten Sleman

INDONESIA:

Gempa bumi di Kab. Sleman merupakan fenomena yang sering terjadi. Hal ini dikarenakan letak geografis Kab. Sleman berada pada pergerakan lempeng bumi dan gunung vulkanik Merapi. Selain pernah diguncang gempa besar dengan skala 6,3 Skala Richter pada bulan Mei tahun 2006, Kab. Sleman juga seringkali terkena gempa di wilayah sekitar dan luar Kab. Sleman. Gempa bumi yang sering terjadi tentu saja berdampak pada kerusakan lingkungan, termasuk bangunan perkantoran, tempat perbelanjaan, tempat industri serta rumah warga yang berfungsi sebagai tempat berlindung sehari-hari. Seperti yang diketahui, rusaknya bangunan akan menimbulkan bahaya bagi penghuninya bahkan dapat mengakibatkan kematian jika tertimpa reruntuhannya. Dengan demikian, masyarakat Kab. Sleman membutuhkan konstruksi hunian yang dapat melindungi mereka dari bahaya gempa bumi. Tantangan lain yang dihadapi oleh masyarakat Kab. Sleman adalah sulitnya menemukan lokasi yang tepat untuk mendirikan tempat tinggal. Hal ini disebabkan terbatasnya lahan yang tersedia disertai harga lahan yang relative mahal bagi kalangan masyarakat menengah kebawah. Keadaan tersebut didukung oleh kepadatan jumlah penduduk Kab. Sleman yang diperkirakan mencapai angka 82,8% pada tahun 2025 mendatang. Jumlah penduduk yang terus meningkat dan tidak diimbangi dengan luas lahan permukiman akan menimbulkan kepadatan tempat tinggal yang menyebabkan wilayah tersebut terlihat kumuh. Berdasarkan permasalahan di atas, Kab. Sleman membutuhkan perancangan hunian yang dibangun secara vertikal yaitu Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAMI) tahan gempa untuk menciptakan permukiman yang aman dan nyaman ditempati serta mendukung tata kota yang indah. Rumah susun ini kedepannya akan memberikan pelayanan hunian yang dapat dimiliki atau diwariskan dan menyediakan kenyamanan dengan berbagai fasilitas di dalamnya, khusunya memberikan rasa aman dari dampak kerusakan bangunan ketika terjadi gempa.

Perancangan RUSUNAMI tahan gempa ini menggunakan pendekatan Structure as Architecture yang mengoptimalkan pengaplikasian struktur sebagai konsep utama dalam rancang sebuah desain. Konsep yang diangkat yaitu Earthquake Building System as Architecture, dimana system tahan gempa pada bangunan bukan hanya sebagai penyokong dan penyalur beban gempa tetapi struktur tersebut merupakan bagian dari bentuk arsitektur itu sendiri. Konsep tersebut diharapkan akan memenuhi prinsip-prinsip kebutuhan perancangan RUSUNAMI yaitu menciptakan bangunan kokoh, fleksibel, fungsional, estetik, comfortable, hemat energy, seimbang dan geometris. Hasil perancangan ini nantinya dapat digunakan dalam jangka waktu lama.

ENGLISH:

Earthquakes in Kab. Sleman is a frequent phenomenon. This is because the geographical location of Kab. Sleman is in the movement of the earth plate and volcanic volcano of Merapi. Besides having been hit by a big earthquake with scale of 6.3 on Richter Scale in May 2006, Kab. Sleman is also often hit by earthquakes in the region around and outside the district. Sleman. The earthquakes that often occur of course have an impact on environmental damage, including office buildings, shopping areas, industrial premises and houses that serve as a place of daily shelter. As is known, the destruction of the building will pose a danger to its inhabitants can even lead to death if it struck the ruins. Thus, the people of Kab. Sleman requires residential construction to protect them from earthquakes. Another challenge faced by the people of Kab. Sleman is the difficulty of finding the right location to establish a place to live. This is due to the limited land available with the price of land that is relatively expensive for the middle class. This situation is supported by population density Kab. Sleman is estimated to reach 82.8% in the year 2025 to come. The increasing number of people and not offset by the extent of the settlement will cause density of residence which causes the area to look slum. Based on the above problems, Kab. Sleman needs a vertically-built residential design that is Earthquake Resistant Simple (RUSUNAMI) to create a safe and comfortable settlement occupied and supports a beautiful urban planning. This apartment will provide future residential services that can be owned or inherited and provides comfort with various facilities in it, especially providing a sense of security from the impact of damage to buildings in the event of an earthquake.

Design of earthquake resistant RUSUNAMI using Structure as Architecture approach that optimizes the application of structure as the main concept in designing a design. The adopted concept is Earthquake Building System as Architecture, where the earthquake-resistant system in the building is not only as a supporter and supplier of earthquake loads but the structure is part of the architectural form it self. The concept is expected to meet the principles of RUSUNAMI's design requirements of creating robust, flexible, functional, aesthetic, comfortable, energy-efficient, balanced and geometric buildings. The results of this design will be used in the long term.