Perancangan kawasan pengolahan tebu di Kabupaten Banyuwangi

INDONESIA:

Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi digunakan sebagai tempat perkebunan. Indonesia memiliki tanah yang sangat subur sehingga dapat ditumbuhi berbagai macam jenis tanaman. Pada saat zaman penjajahan tanah yang ada di Indonesia banyak digunakan sebagai area perkebunan, Salah satu contohnya adalah di Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak perkebunan diantaranya adalah kebun tebu, kabun karet, kebun kopi, kebun kakao, kebun sengon. Dari beberapa perkebunan tersebut Banyuwangi tidak memiliki tempat untuk pegolahan tebu, sehingga pengolahan tebunya dilakukan di luar Banyuwangi. Tetapi ada juga yang melakukan pengolahan tebu secara tradisional, namun pengolahan dengan cara tradisional memakan waktu yang cukup lama sehingga produksi gula akan terhambat. Oleh karea itu, pada Perancangan Kawasan Pengolahan Tebu diharap bisa digunakan sebagai tempat pengolahan tebu yand ada di Banyuwangi.

Perancangan Kawasan Pengolahan Tebu terletak di Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Daerah tersebut merupakan area perkebunan tebu sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses pengolahan tebu. Dengan pemilihan tapak di daerah tersebut maka muncul permasalahan, salah satunya terkait ekologi dan kehidupan sosial di sekitar tapak. Sehingga bangunan yang terbangun harus menyesuaikan dengan lingkungan dan sosial masyarakat sekitar. Dengan menggunakan tema ‘‘Arsitektur Ekologi’’ yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip yang sangat menekankan kepada keberlanjutan lingkungan hidup. Maka diharapkan prinsip-prinsip tersebut dapat memunculkan sebuah bangunan yang sesuai dengan lingkungan sekitar dan apa yang terbangun tidak membawa kerusakan pada lingkungan.

ENGLISH:

Indonesia is a country that has potential use as a plantation. Indonesia has a very fertile soil that can be covered with various kinds of plants. At the time of the colonial era land in Indonesia is widely used as a plantation area, one example is in Banyuwangi. Banyuwangi has many estates include sugar plantations, kabun rubber, coffee plantations, cocoa plantations, orchards sengon. The plantation of some Banyuwangi not have a place to pegolahan cane, so the cane processing done outside Banyuwangi. But there is also conducting traditional sugar cane processing, but processing in the traditional way takes a long time so that sugar production will be hampered. By karea it, the design of the Cane Processing Zone is expected to be used as a sugar cane processing block, in Banyuwangi.

Design of Sugarcane Processing Zone is located in Glenmore, Banyuwangi. The area is a sugar cane plantation areas so as to facilitate and expedite the processing of sugar cane. With the selection of the site in the area it appears the problem, one of which related to ecology and social life in the vicinity of the site. So that the building that is built must conform with the social environment and surrounding communities. Using the theme 'Architecture Ecology' 'in which there are principles that emphasize the sustainability of the environment. It is expected that these principles can bring a building in accordance with their surroundings and what is awakened not bring harm to the environment.