Implementasi pendekatan Saintifik pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk mengembangkan perkembangan moral siswa di SDIT Jambi Islamic School Mahabatullah Kota Jambi

ABSTRAK

Pendekatan Saintifik merupakan jembatan untuk perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Implementasi pendekatan saintifik untuk mengembangkan perkembangan moral siswa pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dipandang sebagai suatu proses yang dapat memberikan potensi pada perubahan tingkah laku berdasarkan nilai baik dan buruk serta norma yang harus dipatuhi, sejalan dengan peran dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan itu sendiri. Sehingga perkembangan moral pada tingkat usia sekolah dasar memiliki peluang yang lebih besar untuk siap dikembangkan berdasarkan landasaan kepatuhan aturan yang berlaku dilingkungan pendidikan (sekolah).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, memahami serta menganalisis implementasi pendekatan saintifik untuk mengembangkan perkembangan moral siswa pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SDIT Jambi Islamic School Mahabatullah, dengan fokus penelitian mencakup (1) Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi pendekatan saintifik pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk mengembangkan perkembangan moral siswa (2) Faktor pendukung, faktor penghambat dan solusi (3) Dampak penerapan pendekatan saintifik untuk mengembangkan perkembangan moral siswa pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif yang bersifat deskriptif dalam jenis Studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan empat tahapan yaitu Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Perencanaan yang dilakukan di SDIT JISc Mahabatullah ini dengan mengadakan Rapat kordinasi setiap hari jumat dengan para waka dan kepala sekolah dalam mengembangkan silabus ke RPP keterpaduan, pelaksanaan 5M dengan learning by doing meliputi kunjungan edukasi dalam program sekolah, serta pembiasaan peraturan dengan S.O.P yang ditetapkan, dan evaluasi menggunakan penilaian nontes yang dilakukan berdasarkan penilaian harian pada saat pembelajaran yang dapat dilihat dari raport tematik JISc Mahabatullah. (2) Faktor pendukung, adanya komitmen seluruh elemen sekolah dalam mendisiplinkan pembiasaan, adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan wali murid, iklim sekolah yang kondusif berupa display sekolah serta budaya religius culture dengan membudayakan 5S, adapun faktor penghambat yang terjadi disebabkan dengan dua hal yaitu adanya faktor genetik dan faktor lingkungan (sekolah), Solusi dari penghambat tersebut yaitu mengikuti workshop dan mengadakan program unggulan Parenting school bersama wali murid. (3) Dampak bagi siswa dalam mengembangkan perkembangan moral untuk dikelas rendah berada di fase prakonvensional dengan melekatnya aturan reward dan punishment sementara meningkat untuk di kelas IV berada di fase konvensioanal yakni adanya hubungan timbal balik dan pengakuan dari oranglain terhadap dirinya sebagaimana yang disebutkan dalam teori perkembangan moral Kohlberg.