Perancangan aleri batik tulis lasem di Kab. Rembang: Tema combine metaphor

INDONESIA:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah SWT) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah SWT dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “ Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”. (Q.S Ali Imron 190-191)

Islam mengajarkan kita untuk berfikir kritis terhadap informasi dan berusaha memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi kandungannya kemudian menindak lanjuti dengan sikap dan tindakan positif melalui terciptanya sebuah karya atau berkembangnya ilmu pengetahuan. Dengan dasar ayat tersebut diharapkan bangunan yang dirancang dapat menjadi konektor bagi manusia agar mengingat Allah SWT.

Sebagai negara yang mempunyai banyak suku dan adat istiadat, Indonesia memiliki beribu karya seni yang dapat di banggakan hingga kancah internasional, salah satunya adalah kerajinan batik tulis Lasem. Namun, saat ini industri batik tulis Lasem ini mengalami penurunan drastis dikarenakan semakin berkurangnya jumlah tenaga kerja terampil yang ada. Mengantisipasi timbulnya kondisi yang lebih parah, lahirlah ide untuk merancang sebuah Galeri Batik Tulis Lasem yang berfungsi untuk mengenalkan batik tulis Lasem kepada masyarakat luas, sarana edukasi, pemanfaatan dan pameran batik tulis Lasem dengan menerapkan pola batik Latohan yang bersifat dinamis, fleksibel, dan continue sebagai penerapan metafora pada bangunan.

Permasalahan tersebut perlu diselesaikan, dalam perancangan ini menggunakan metode analisis-sintesis. Analisis yang dilakukan adalah analisis terhadap bentuk, tapak, ruang, struktur dan utilitas yang menggunakan prinsip tema combine-metaphor antara lain : 1) Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu objek ke objek lain. 2) Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu objek seakan-akan sesuatu hal yang lain. Hasilnya berupa rancangan yang dapat menjadikan tempat tersebut sebagai pusat peningkatan pengetahuan, rekreasi dan informasi mengenai seni dan budaya batik tulis.

ENGLISH:

“Indeed, in the creation of the heavens and the earth and the alternation of the night and the day are signs for those of understanding. Who remember Allah while standing or sitting or [lying] on their sides and give thought to the creation of the heavens and the earth, [saying], "Our Lord, You did not create this aimlessly; exalted are You [above such a thing]; then protect us from the punishment of the Fire.” (Q.S. Ali Imran 190-191)

Islam teaches us to think critically of the information and trying to understand it from a variety of sources, analyze, and reflect on its content and then follow up with positive attitudes and actions through the creation of a work or the development of science. On the basis of the text expected to buildings designed in the connector can be for humans in order to remember Allah.

As a country that has a lot of tribes and customs, Indonesia has thousands of works of art that can be proud of to the international arena, one of them was batik craft Lasem. However, currently this Lasem batik industry precipitously due to the reduced number of increasingly skilled workforce. Anticipating the onset of more severe conditions, was born the idea to design a Batik Gallery Lasem which serves to introduce the batik Lasem to society at large, the means of education, utilization and batik exhibition Lasem batik patterns by applying Latohan that is dynamic, flexible, and continue as the application of metaphor on the building.

These problems need to be resolved, in this design using the method of analysis-synthesis. The analysis was conducted an analysis of the shape, a footprint, space, structures and utilities that use the principle of metaphor-the combine themes include: 1) attempt or trying to move information from one object to another object. 2) attempt or trying to view an object as something else. The result is either a concept design that can make the place as a center of knowledge enhancement, recreation and information about batik art and culture.