Nugroho, Mulik (2016) التنويعات التأدبية في الحوار في سورة الشعراء: دراسة تحليلية تداولية. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12310088.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
مستخلص البحث
كما قال الله تعالى في كتابه الكريم" وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا" (الإسراء:53). هذه الأية تدل إلينا أن الإسلام يدفع ألى أمته ليقول خيرا و حسنا، إذا تعامل بغيره. ومقصوده وقد يجب علينا أن نحفظ لسانا من قول سوء، بل إذا خسر الناس، وإن كان في تلك الزمان كثير شاعر، ولذالك لا يفيد معامل بينهم بالتأدبية، كما في القرأن و الحاديث، أليس كذالك؟لأن الباحث لا يتعامل مباشرة بالعربي وهو يعمل القصص في سورة الشعراء تدبرا والموضع في هذا البحث.
والقصائص يستطيع أن يعطي الحسنة للمسلمين، لأن موجودة فيها قصص الأنبياء وقومهم، ولذالك فيها عبرة وتربية التي تستطيع إلى ذكر القلب القارئين خصوصا إلى الشباب.
تستند إلى خلفية البحث، فالباحث يريد أن يعمل أشكال الكلام تستند إلى القائدة التأدب في الكلام وأيضا أسبابها في القصص في سورة الشعراء باستمال نظرية التأدب politenessليتش. فالباحث هنا يستعمل منهج البحث الوصفية.أما جمع البيانات يستعمل منهجية المرجع. ثم طريقة بحثها باستعمال نظرية politeness. فالنتائج من هذا البحث: 108آيات من كل ما يبحث من"الشعراء" يوجد 68 كلمات تطبق القائدة تأدب في الكلام و40كلمات التي تنقضها و أما أكثر السبب وقعها المخالفة هي العصيان، الرفض مع العروض، والتشجيع إنفعال المتكلم. فهذه أكثر الناس في تلك العصر يتضمن في طرف الرابطة المأدب.
ABSTRACT
Due to the word by Allah in surah al Isra’ verse 53” And tell my servants to say that which the best is. Indeed, satan induses (dissension) among them. Indeed satan is ever, to mankind, a clear enemy”, it shows us that Islam invites peaple to kommunicate with other using the good and the polite words. So that we should keep our mouth from saying the bad words which my hurt or harm others. Alhthough the most peaple at that time were the poets, but it did not mean that they communicate and interact with others correcly, as taught i Al-Qur’an and Al-Hadist. Becouse the authors did not interacts direcly with Arabic peaple, so uses the stories existed in surah As-syuaraa’ as the image to be used in this research. Those existed stories brings the good news for the muslim becouse it told the history of the prophets and their people in the past. Prophet Musa as, prophet Ibrahim as, prophet Nuh as, prophet Shalih as, and prophet Syu’aib as. It contains ibroh and lessond to make heart of peaple at that time become conscious, and especially for the next generation. Based of the background of the study, this research aims to know utterances which obey dan disobey the principle of politeness strategy from the stories mentioned in surah Asy-syuaraa’ using the theory of Rhetorical Interpersonal Geoffrey Leech.
In this research, the writer uses the deskriptive qualitative methode. Where as, he also uses the bibliographital methode to collect the data. And he uses the theory of politeness strategy based on the six principles of politeness strategy by Geoffrey Leech.
The result of this study shows that there are 108 verses from surah Asy-syuaraa’ which tell the history of same prophets. Those are the story of prophet Musa as and the enchanters, prophet Ibrahim as and his people, prophet Nuh as and his people, prophet Shalih as and his people, and prophet Syu’aib as and his people. There are 63 utterances which obey the principle of politeness, and 36 utterances which disobey it. The most disobeyed utterances exist due to insubordination, rejection by inviation, and emotional mind by the speaker, vice versa. Hence, it shows that the majority of people at that time are categorized as polite paople.
ABSTRAK
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Isra Ayat 53 “ dan katakanlah kepada hamba-hambaku: ” hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa agama Islam mendorong kepada umatnya untuk berkata baik dan sopan ketika berinteraksi dengan orang lain. Artinya, sudah semestinya kita menjaga lisan kita dari berkata yang buruk, lebih lebih yang bisa menyakiti dan merugikan orang lain. Sekalipun mayoritas masyarakat pada masa itu adalah seorang penyair, tidak berarti komunikasi dan interaksi diantara mereka selalu santun sebagaimana yang telah dibahas dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bukankah begitu? Karena penulis tidak berinteraksi langsung dengan masyarakat Arab, maka ia menggunakan kisah-kisah yang terdapat dalam surah Asy-syuaraa, sebagai gambaran, dan objek dalam penelitian ini. Kisah-kisah yang ada memberikan angin segar pada kaum muslimin karena didalamnya menceritakan sejarah para nabi dan kaumnya, yaitu Nabi Musa as, Nabi Ibrahim as, Nabi Nuh as, kisah Nabi Shalih as, dan Nabi syu’aib as. Untuk itu didalamnya tentu terkandung Ibrah dan nilai pendidikan yang mampu menggugah hati para pembaca, terkusus kepada para generasi. Berdasarkan latar belakang, maka maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk tuturan berdasarkan prinsip kesantunan berbahasa dan juga sebab-sebabnya dalam kisah surah Asy-syuaraa’ dengan menggunakan teori politeness Geoffrey Leech.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan metode pustaka. Adapun teknik analisisnya, menggunakan teori politeness Geoffrey Leech.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 108 ayat yang telah di analisis dari surah Asy-syuaraa’ yang mengisahkan para nabi yaitu, Musa as dengan para penyihir, Ibrahim as dengan para kaumnya, Nuh as dengan para kaumnya, Hud as dengan para kaumnya, Shalih as dengan para kaumnya, Lud as dengan para kaumnya, dan kisah Syuaib as dengan para kaumnya, terdapat 68 tuturan yang mematuhi prinsip kesantunan berbahasa dan 4o tuturan yang melanggarnya. Sedangkan mayoritas sebab terjadinya pelanggaran adalah pembangkangan, penolakan beserta ajakan, dan dorongan emosi penutur. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas masyarakat pada masa itu termasuk dalam golonganmasyarakatyangsantun.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mustamar, Marzuki | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | الكلام; التأدب في الكلام; القرأن الكريم; الشعراء; Discourse; Politeness Strategy; Pragmatic Analysi; Al-Qur’an; Asy-syuaraa; tuturan; kesantunan berbahasa; Al-Quran; Asy-Syuaraa | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Arab | ||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | ||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2018 16:03 | ||||||
Last Modified: | 01 Feb 2018 16:03 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9472 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |