Pengaruh gaya hidup brand minded terhadap perilaku impulsive buting pada anggota komunitas Local Pride Cyty di Kota Bekasi

INDONESIA:

Pada masa remaja, teman sebaya mengambil peranan penting, sehingga mereka berusaha menampilkan dirinya sebaik mungkin agar mereka tidak merasa ditolak oleh kelompoknya sendiri Untuk itu, para remaja tidak akan ragu untuk membeli barang yang menarik dan mengikuti trend popular agar tidak dianggap kuno. Akibatnya, para remaja akan lebih mengutamakan barang yang mereka inginkan daripada yang sebenarnya menjadi kebutuhan mereka ketika membeli barang. Sikap seperti ini disebabkan oleh gaya hidup mereka yang berorientasi pada brand suatu barang atau disebut juga gaya hidup brand-minded. Selain itu, karakteristik remaja yang melakukan pembelian berdasarkan keinginan tanpa mempertimbangkan kebutuhan, akan mendorong terbentuknya perilaku impulsive buying.
Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa hubungan antara gaya hidup brand-minded dan kecenderungan impulsive buying pada sebuah komunitas bernama Local Pride City Bekasi dengan hipotesis dalam penelitian yakni adanya hubungan positif dan signifikan antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan impulsive buying. Penelitian ini menggunakan subjek sejumlah 50 orang.
Dengan menggunakan metode skala likert yang terdiri dari 2 skala, yaitu Skala Gaya Hidup Brand Minded yang terdiri dari 35 item (α = 0,197) dan Skala Kecenderungan Impulsive Buying produk fashion yang terdiri dari 40 item (α = 0,053), peneliti melakukan penelititan dengan melibatkan 50 orang anggota komunitas Local Pride City Bekasi. Hasil analisis menggunakan One-Sample Kolmogrov Test menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara gaya hidup brand-minded terhadap impulsive buying produk fashion (r = 0,446, p = 0,000), yang berarti semakin tinggi tingkat gaya hidup brand-minded maka semakin tinggi kecenderungan perilaku impulsive buying, dan sebaliknya.

ENGLISH:

During adolescence, peers play an important role, and individuals strive to present themselves in the best possible way to avoid rejection from their own group. Therefore, teenagers are not hesitant to buy attractive items and follow popular trends to avoid being considered outdated. As a result, teenagers prioritize the things they desire rather than what they actually need when making purchases. This behavior is influenced by their lifestyle, which is oriented towards branded products, also known as a brand-minded lifestyle. Additionally, the characteristics of teenagers who make purchases based on desires without considering their needs contribute to the formation of impulsive buying behavior

This study aims to examine the relationship between a brand-minded lifestyle and the tendency for impulsive buying within a community called Local Pride City Bekasi, with the hypothesis stating that there is a positive and significant relationship between a brand-minded lifestyle and the tendency for impulsive buying. The study involved 50 participants from the Local Pride City Bekasi community as subjects

The research instrument utilized a Likert scale method consisting of two scales: the Brand-Minded Lifestyle Scale, which comprised 35 items (α = 0.197), and the Impulsive Buying Tendency Scale for fashion products, which consisted of 40 items (α = 0.053). The researcher conducted the study by involving 50 members of the Local Pride City Bekasi community. The results of the analysis using the One-Sample Kolmogorov Test indicated a positive and significant correlation between a brand-minded lifestyle and impulsive buying behavior for fashion products (r = 0.446, p = 0.000). This means that the higher the level of brand- minded lifestyle, the higher the tendency for impulsive buying behavior, and vice versa