Fawaid, Nurun (2014) Status kewarisan bagi pelaku transseksual yang mengoperasi ganti kelamin perspektif Ushul Fiqih. Undergraduate thesis, Universitas Islan Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10210054 Pendahuluan.pdf Download (608kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10210054 Indonesia.pdf Download (129kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10210054 Inggris.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10210054 Arab.pdf Download (312kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10210054 Bab 1.pdf Download (447kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10210054 Bab 2.pdf Download (458kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10210054 Bab 3.pdf Download (593kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10210054 Bab 4.pdf Download (578kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10210054 Bab 5.pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10210054 Daftar Pustaka.pdf Download (176kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
10210054 Lampiran.rar Download (171kB) |
Abstract
INDONESIA:
Pada umumnya manusia lahir dalam keadaan normal jenis kelaminnya. Sebagai pria yang mempunyai kelamin satu berupa zakar (penis) atau mempunyai farji bagi perempuan yang normal sesuai dengan organ kelamin dalam. Kebanyakan individu memiliki identitas gender yang sesuai dengan identifikasi jenis kelamin fisiologis tetapi ada beberapa pengecualian. Apabila terdapat ketidakcocokan antara identifikasi jenis kelamin fisiologis individu dengan identitas gendernya, maka individu tersebut didiagnosis sebagai orang yang mengalami gangguan identitas gender atau sering disebut dengan istilah transseksual.
Kajian ini difokuskan pada status kewarisan bagi pelaku transseksual yang mengoperasi ganti kelamin dalam perspektif ushul fiqih, yang mana dari kajian tersebut menimbulkan pertanyaan: 1. Manhaj apa yang digunakan dalam mengistimbatkan hal di atas? 2. Bagaimana proses istimbat hukumnya? 3. Bagaimana kesimpulan hukumnya atau hasil istimbat tersebut? Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kewarisan bagi pelaku transseksual yang mengoperasi ganti kelamin dalam perspektif ushul fiqih yang dapat diketahui melalui proses penggunaan manhaj, proses istimbat hukum yang mana akan menghasilkan sebuah kesimpulan atau hasil dari istimbat tersebut.
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian normatif-yuridis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif, Metode analisis yang dipakai penulis adalah deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat, kemudian dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Dapat disimpulkan bahwa status kewarisan bagi pelaku transseksual yang mengoperasi ganti kelamin dalam perspektif ushul fiqih ialah disesuaikan kepada jenis kelamin semula sebelum dioperasi yang mana dalam hal ini menggunakan manhaj isthishab.
ENGLISH:
Generally, human being is born under normal circumstances gender. As men who have sex one form of penis (penis) or having a normal vagina for women according to the sex organs. Most people have a gender identity that corresponds to the identification of physiological sex but there are some exceptions. If there is a mismatch between individual physiological gender identification with gender identity, then the individual is diagnosed as people who have gender identity disorder, or often referred to as transsexuals.
This study focused on heritage status for transsexual person who operated sex change in usul fiqh perspective, the question of the study: 1. What is Manhaj used to istimbat issues above? 2. How is the legal istimbat process? 3. How is the legal conclusion or the results of the istimbat? From formulation of the problem above, the aim of this study was to determine the inheritance status for transsexual person who operated sex change in usul fiqh perspective that can be known through the use of manhaj, istimbat legal process which will result in a conclusion or outcome of the istimbat.
This study classified as the types of normative-juridical research. The research approach used is a qualitative approach, analytical method used is descriptive qualitative research, the analysis describes the state or status of a phenomenon with words or sentences then are split up by category for the conclusion.
It can be concluded that the inheritance status for offenders who operated transsexual sex change in perspective usul fiqh is adjusted to the original sex before surgery, in this case using the methodology of isthishab.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Inheritance; Transsexual; Usul Fiqh; Waris; Transseksual; Ushul Fiqih |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Annas Al-haq |
Date Deposited: | 28 Jul 2015 08:06 |
Last Modified: | 03 Jan 2018 10:44 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/547 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |